Hasil survei, yang dijabarkan dalam IDC InfoBrief berjudul Maturing Mobile Journey for Enterprises – ASEAN Perspectives yang diprakarsai oleh Red Hat pada bulan Februari 2017, menemukan bahwa meskipun sejumlah besar responden menyatakan bahwa mereka telah memiliki strategi terkait mobilitas, banyak dari mereka yang masih berusaha keras dalam hal proses, termasuk eksekusi.
Selain itu, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa keterampilan khusus di bidang mobile termasuk sulit untuk diperoleh dan dikembangkan di Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Hasil Survei Red Hat & IDC Tentang Aplikasi Mobile ASEAN :
Responden di Singapura, Malaysia dan Indonesia tengah beralih melampaui perangkat menuju mobilitas alur kerja. Sebanyak 56% responden yang disurvei menganggap mobilitas penting bagi bisnis mereka, sementara 40% berencana untuk fokus pada proyek-proyek terkait aplikasi mobile dalam 12 hingga 24 bulan ke depan.Permintaan akan aplikasi-aplikasi mobile di tiga negara tersebut sedang berkembang, di mana integrasi sistem lawas menjadi salah satu prioritas. Sebanyak 76% responden memiliki alokasi anggaran atau berencana untuk berinvestasi di proyek-proyek aplikasi mobile dalam 24 bulan ke depan, sementara 58% berencana untuk menerapkan antara satu hingga lima aplikasi mobile dalam 24 bulan ke depan.
Responden survei dari Indonesia berinvestasi dengan hati-hati dan berfokus pada pengalaman pelanggan. Sebanyak 37% responden menganggap mobilitas sebagai bagian dari strategi bisnis mereka, namun berinvestasi dengan hati-hati karena keterbatasan sumber daya. Sementara itu, 27% telah memiliki anggaran terkait aplikasi mobile, yang merupakan persentase tertinggi di wilayah ASEAN. Selain itu, 26% berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui inisiatif mobilitas mereka.
Memperoleh keahlian yang tepat dianggap sebagai sebuah tantangan di seluruh wilayah ASEAN. Hampir 50% responden meyakini bahwa perusahaan mereka memiliki keterampilan minimal atau standar untuk mendukung proyek-proyek mobile. Tantangan ini diakui oleh 60% responden dari Malaysia.
IDC InfoBrief menyimpulkan bahwa di era yang berkembang semakin digital saat ini, memiliki strategi mobilitas yang jelas merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan enterprise. Seiring perusahaan-perusahaan terus memperluas proyek-proyek mobile mereka, memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan di bidang mobile secara internal diperkirakan akan menjadi sebuah kebutuhan karena mengelola dan mendukung proyek-proyek mobile tersebut memerlukan sumber daya yang khusus. Berinvestasi dalam kompetensi ini dapat membantu mencapai penerapan mobile yang sukses.