ArenaLTE.com - Dengan populasi penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia jelas pasar yang potensial. Di industri smartphone, berbagai merek terus bermunculan. Meski tak semuanya bernasib baik karena tak sedikit juga yang berguguran. Karena meski potensinya besar, untuk menaklukkan pasar Tanah Air bukan perkara mudah apalagi bagi smartphone merek baru.
Dari pengamatan ArenaLTE.com, ada beberapa smartphone merek baru yang siap mengadu keberuntungan. Sebagian di antaranya baru saja memasarkan produknya, sebagian di antaranya masih sibuk mempersiapkan segala keperluannya. Setidaknya, ada tiga merek baru yang produknya sudah beredar di pasar. Mereka adalah Luna, HiCore, dan Nuu Mobile. Bagaimana strategi mereka? Yuk simak ulasannya.
Luna
Peluncuran Luna di Indonesia (Foto: Bambang/ArenaLTE)[/caption]
Dari ketiga smartphone merek baru tersebut, Luna adalah yang paling menyita perhatian. Karena merek ini dikembangkan oleh Foxconn, yang dikenal sebagai salah satu manufaktur smartphone terbesar di dunia. Gagal membuka pabrik di Indonesia karena pemerintah tidak bisa menyediakan lahan secara gratis, perusahaan asal Taiwan tersebut akhirnya memilih berjualan smartphone saja.
Namun Foxconn tidak secara langsung masuk ke industri smartphone Indonesia, melainkan bekerjasama dengan vendor lokal. Yakni PT Aries Indo Global yang dikenal sebagai pemilik merek smartphone Evercoss. Selanjutnya, mereka membuat perusahaan baru PT ETI untuk fokus membesarkan merek Luna baik dari sisi pemasaran, penjualan, hingga perakitan.
“Untuk memasarkan Luna di Indonesia, kami telah menyiapkan pabrik di Semarang. Pabrik perakitan ini untuk memenuhi syarat TKDN 20%,” ujar Nina Ratna Wardani, Chief Marketing Officer Luna Indonesia, saat ditemui ArenaLTE.com.
Nina menambahkan, bahwa untuk pabrik tersebut semuanya telah diatur sesuai standard Foxconn yang dikenal ketat. “Mulai dari peralatan, quality control, standard production, komponen dan sebagainya semua telah diatur Foxconn,” kata Nina.
Meski dibanderol dengan harga yang relatif mahal untuk smartphone merek baru karena memang menyasar segmen premium, pihak Luna optimis produknya ini akan direspon pasar. Karena telah menyiapkan serangkaian strategi untuk memikat konsumen. Harga tersebut juga dianggap terjangkau untuk kelas premium jika dibandingkan dengan produsen lainnya.
Nama besar Foxconn sebagai manufaktur terbesar di dunia yang telah memproduksi smartphone papan atas juga menjadi nilai lebih. “Kami tidak sekadar bicara spesifikasi, tetapi lebih kepada kualitas produk. Target kami tidak muluk-muluk, bisa menjual 30 ribu unit hingga akhir tahun,” ungkapnya. Selanjutnya, Luna menyiapkan beberapa smartphone dengan spesifikasi dan fitur lebih tinggi yang akan diluncurkan pada semester pertama tahun 2017. (Baca: Ponsel Luna Besutan Foxconn Diklaim Punya Kualitas Sekelas iPhone)
HiCore
Peluncuran HiCore Mobile (Foto: Hendra)[/caption]
Berbeda dengan Luna yang terlalu percaya diri bermain di segmen premium karena di-backup Foxconn, HiCore terlalu "tahu diri". Mulai resmi masuk ke pasar pada September 2016, HiCore menyadari tidak bisa langsung berhadapan dengan brand yang sudah lebih dulu eksis, menguasai kota-kota besar.
Sebagai merek baru dengan modal yang pas-pasan, HiCore belum berani membangun pabrik perakitan maupun menyewa lahan perakitan pabrik. Alhasil, produk pertama yang dirilis masih sebatas 3G. Mereka berdalih saat ini sedang berusaha untuk memenuhi TKDN dengan membangun pabrik sendiri.
HiCore juga tidak mau head to head, dengan menerapkan strategi menyisir toko-toko dan mall yang belum dikuasai oleh brand-brand besar. Daerah pertama yang dibidik oleh Hicore adalah Bogor, Tangerang, Bekasi dan kota-kota di Jawa Barat. Kemudian wilayah kota-kota di Jawa Tengah, seperti Semarang, Solo, Yogyakarta dan kota-kota lainnya. Setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah, Hicore melebarkan sayapnya ke Indonesia bagian Timur. Mulai dari Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Walaupun HiCore adalah smartphone merek baru, tetapi di belakangnya bukanlah pemain baru. Herman Zhou sebelumnya dikenal sebagai pendiri merek Asiafone yang sekarang dibuat mati suri karena kalah bersaing di pasaran. Kemudian mencoba strategi memakai nama baru dengan segmen berbeda. Lini produk Asiafone adalah feature phone, sedangkan HiCore bermain di smartphone kelas menengah.
Menurut Herman, potensi pasar smartphone masih terbuka. Peluangnya masih besar, sepanjang memiliki strategi yang tepat. Ia optimis smartphone merek baru ini mampu mencuri perhatian konsumen.
Strategi yang dipakai, ia menempatkan promotor di setiap toko retail yang menjual produk-produk smartphone HiCore. Penempatan promotor di toko retail bertugas untuk menjelaskan fitur-fitur smartphone. Sehingga konsumen mendapatkan pengetahuan yang cukup, sebelum memutuskan membeli smartphone. Dari hasil evaluasi, keberadaan promotor di setiap toko retail, memiliki pengaruh signifikan terhadap penjualan smartphone.
Selain itu, HiCore menerapkan strategi Single Retail Price kepada mitra dealer sehingga tidak ada permainan harga Keuntungan yang diperoleh mitra penjualan pun terjaga. “Margin keuntungan sama, tidak ada yang jual di bawah atau di atas harga yang sudah dipatok pada smartphone Hicore. Kompetisi antar toko jadi tetap fair, harganya sama, diseluruh wilayah Indonesia,” pungkas Herman. (Baca: Brand Lokal HiCore Memulai Debut dengan Dua Smartphone 3G)
Nuu Mobile
Dealer gathering NUU Mobile di Bandung (28/10)[/caption]
Nuu Mobile adalah smartphone merek baru asal Hong Kong yang mencoba peruntungan di Indonesia. Sebagaimana HiCore, Nuu Mobile tak melakukan promosi yang agresif sehingga masih kurang dikenal. Namun vendor ponsel ini mengaku cukup sukses di Jabodetabek.
Selanjutnya, NUU Mobile Indonesia siap melebarkan sayap distribusi hingga ke Jawa Barat dan menyatakan komitmennya untuk terus melebarkan sayap hingga ke seluruh penjuru Indonesia di bulan-bulan mendatang. Berbagai macam strategi untuk menggebrak pasar smartphone di Indonesia sudah disiapkan.
Simon Wong, President Director NUU Mobile Indonesia, mengatakan persaingan ketat yang ada saat ini tidak melemahkan semangatnya untuk meramaikan pasar smartphone Indonesia. Untuk itu pihaknya akan merilis beberapa model produk untuk memenuhi kebutuhan pengguna smartphone di berbagai level pasar.
“Untuk pasar middle low kami menawarkan seri Nuu A3, A1, A3L, N4, F3 dan ponsel lipat F1, sedangkan untuk pasar middle up kami menyiapkan M2, M3, X4, dan N4L. NUU Mobile Indonesia akan mengusung X4 sebagai produk flagship di pengunjung tahun 2016,” jelas Simon Wong.
Seluruh perangkat diklaim dibuat untuk selalu tampil tangguh dalam memenuhi setiap kebutuhan harian pengguna. Mereka menerapkan kualitas standard tertinggi dalam rancangan maupun pengujian kepada setiap produk smartphone. NUU juga telah merancang dan mengembangkan smartphone di pabrik sendiri. Sehingga bisa memantau kualitas produk kami lebih jauh lagi dan memperhatikan setiap detail terhadap masing-masing produk smartphone terbaru. (Baca: NUU Mobile Siap Menggebrak Pasar Smartphone Indonesia)