ArenaLTE.com - Platform AppsFlyer dalam catatan marketing analytic dan mobile attribution terbarunya mengungkapkan hasil laporan analisis market aplikasi pertama dengan fokus data pada kegiatan di bulan Ramadan. Laporan tersebut menganalisis kebiasaan konsumen di Indonesia, Malaysia dan SIngapura dalam menggunakan aplikasi mobile di bulan Ramadan dari tahun 2016 hingga 2018. Untuk mengakses laporan tersebut secara lengkap, silahkan kunjungi tautan ini.
Ramadan menjadi masa yang kian penting bagi para mobile marketers. Bulan tersebut sangat berdampak pada penyusunan strategi mobile marketing di ranah digital yang bertujuan untuk berinteraksi dan mempertahankan pengguna. Agar strategi marketing semakin sukses, para mobile marketers harus memiliki pemahaman yang baik mengenai konteks, kegiatan umum serta kebiasaan unik yang dilakukan oleh para pengguna di sepanjang hari di bulan Ramadan.
Hal ini mencakup kebiasaan penggunaan aplikasi, frekuensi berbagi melalui jejaring sosial, dan keinginan belanja hari raya, supaya para mobile marketersdapat merencanakan waktu untuk memasang iklan yang paling efektif.
Laporan ini meneliti 220 juta instalasi dan 100 juta transaksi melalui aplikasi di segmen Hiburan, Keuangan, Gaming, Peta & Navigasi, E-commerce, Media Sosial, dan Travel. Appsflyer meneliti tren dan kebiasaan pengguna yang dapat mempengaruhi strategi mobile marketers dari sebelum bulan Ramadan hingga dua minggu sesudahnya.
Beberapa poin penting dari laporan tersebut adalah:
1. Indonesia masih memimpin tingkat pertumbuhan instalasi aplikasi di berbagai kategori. Di tahun 2017 dan 2018, ketiga negara yang disurvei secara rata mencatatkan pertumbuhan dalam instalasi aplikasi. Namun, Indonesia memimpin pertumbuhan pemasangan aplikasi dengan tumbuh hampir 20% dari tahun ke tahun. Selain pertumbuhan ekonominya yang kuat di tahun 2018, penetrasi smartphone di Indonesia juga meningkat ke angka 26% dari sebelumnya 24% di 2017.
2. Pertumbuhan pendapatan aplikasi e-commerce mengalami fluktuasi sebelum, sepanjang, dan setelah bulan Ramadan. Pendapatan aplikasi e-commerce meningkat menjelang bulan Ramadan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 75% di tahun 2017 dan 55% di tahun 2018. Kami juga melihat angka ini menurun tajam sepekan setelah Ramadan, menunjukkan fluktuasi dari awal hingga akhir bulan Ramadan.
3. Aplikasi Travel memimpin tren pertumbuhan pendapatan. Dari berbagai kategori aplikasi, aplikasi Travel menunjukkan pertumbuhan yang paling konsisten di bulan Ramadan sepanjang kurun waktu penelitian. Aplikasi jenis ini, bersama dengan aplikasi-aplikasi media sosial dan messaging, memiliki tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
4. Aplikasi e-commerce dan Casual Gaming memiliki tingkat retensi terbaik. Pengiklan di aplikasi Casual Gaming dan e-commerce memimpin tingkat retensi pengguna non-organik selama bulan Ramadan, masing-masing sebesar 3,6% dan 3,8%. Aplikasi Belanja juga menunjukkan tingkat retensi pengguna organik yang tinggi (4,1%) di hari ke-30 bulan Ramadan.
5. Pembelian melalui aplikasi memuncak pada dini hari dan tengah hari. Pembelian melalui aplikasi e-commercemeroket naik sepanjang bulan Ramadan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Lonjakan ini tampak jelas mulai dari tengah malam, setelah waktu Isya, hingga pukul 5-6 pagi. Di Indonesia, tingkat belanja melalui aplikasi meningkat hingga 526% pada dini hari sebelum waktu Subuh. Selain itu, pembelian pada waktu tersebut lebih tinggi 45% dibandingkan saat antara pukul 11 pagi hingga 2 siang sebelum bulan Ramadan.
Situs Travel Dan Media Sosial Akan Jadi Favorit Dikunjungi Saat Ramadan
Artikel Menarik Lainnya:
- Telkomsel Lakukan Optimalisasi Jaringan di Jalan Utama dan Jalur Tol Di RaFi 2019
- 10 Ribu BTS Multi-Band LTE Disiapkan Telkomsel Sambut Ramadan 2019
- Sambut Ramadan 2019, Indosat Ooredoo Hadirkan New Freedom Kuota 60GB
- Jelang Ramadan 2019, Umma Hadir Dalam Aplikasi Mobile Dengan Fitur AI
- AppsFlyer Menganalisa Status Game Seluler pada App Economy Indonesia