Evercoss yang juga menguasai posisi kedua klasemen untuk penjualan smartphone, ternyata juga mengekor sebagai posisi dua dalam total penjualan handset. Vendor lokal ini menguasai sekitar 14% market share. Meski cenderung mengalami penurunan lantaran mereka tengah melakukan penyegaran dalam portofolio produknya, perusahaan ini siap melangkah dengan jajaran entry level terbarunya.
Microsoft masih bertahan di posisi ketiga dengan market share mencapai 12%. Perusahaan ini cukup kuat di segmen feature phone sehingga mampu membawanya duduk di tiga besar penjualan total handset di Indonesia. Beberapa seri feature phone seperti 105,215 dan 130 memberikan kontribusi terbanyak.
Smartfren duduk di posisi keempat untuk penjualan total handset dengan penguasaan pasar 6%. Selisihnya cukup jauh dengan penguasa tiga besar. Saat ini, operator sekaligus penyedia handset brand Smartfren Andromax ini tengah menggeber pperangkat 4G LTE menengah bawahnya.
Baca juga: Pasar Smartphone Indonesia Anjlok 7%, Tapi Penjualan Handset 4G Terus Tumbuh
Advan adalah merek lokal selain Evercoss yang berhasil membukukan market share 6%. Perusahaan lokal ini termasuk salah satu yang paling agresif menelurkan produk baru ke pasaran. Berkat penjualan produk-produk entry levelnya Advan mampu duduk di posisi kelima.
Vendor Tiongkok Menyerbu, Kuasai 21% Kue Pasar
Di sisi lain, pangsa pasar produsen handset Tiongkok di segmen smartphone terus mengalami peningkatan. Pada Q3 2015 menguasai sekitar 21% dari total pasar smartphone jika dibandingkan penguasaan 16% pada Q2. Sebagian besar didominasi oleh brand seperti Oppo, Lenovo, Xiaomi dan Vivo.
Lebih jauh, drand-brand kecil yang mulai terlihat menonjol dan bakal meramaikan pasar di kuartal selanjutnya adalah Infocus, Wiko, Infinix, Coolpad dan Meizu. Disinyalir bisa mencuri kue pasar dari vendor lokal maupun vendor global. Antara lain karena harga yang agresif serta lini produk yang cukup atraktif.
Sekedar tambahan saja, ekosistem 4G LTE di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Pemerintah juga terus mendorong pertumbuhannya sekaligus berupaya menumbuhkan industri ponsel domestik dengan menerapkan regulasi TKDN.