Di sela-sela peluncuran buku tersebut di Lembaga Bisnis dan Manajemen PPM, Jakarta (14/4), Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata mengungkapkan bahwa aksi korporasi yang XL lakukan dalam bentuk merger dan akuisisi adalah proses yang sebenarnya biasa. “Namun kemudian menjadi fenomenal karena proses konsolidasi dua perusahaan (akuisisi dan merger XL-Axis) belum pernah dilakukan oleh operator telekomunikasi,” ungkapnya.

Buku ini sendiri menjadi layak dilirik karena merger sebenarnya merupakan hal lumrah dalam sebuah bisnis. Menjadi tak biasa, ujar Dian, karena merupakan kali pertama dua perusahaan telekomunikasi melakukan merger dan berhasil. Bahkan sebetulnya, hanya 30 persen yang sukses melakukan merger.
Tak heran jika XL berharap bisa berbagi pengalaman berharga dalam melakukan akusisi dan merger XL-Axis. Jalan berliku yang harus dilewati mulai dari persoalan administrative, sinkronisasi dengan regulasi. Lantaran merger tersebut termasuk hal baru mendorong munculnya berbagai diskusi seputar cara, substansi dan konsekuensi yang harus ditanggung XL.
XL berharap buku ini bisa menjadi referensi berharga buat kalangan bisnis dan regulator bidang telekomunikasi, akademisi dan masyarakat luas atas suatu proses merger dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Buku kisah sukses merger XL-Axis ini ditulis oleh Tim PPM Manajemen melalui wawancara dengan semuai figur kunci yang terlibat dalam proses merger. Termasuk narasumber dari regulator, Axiata, Saudi Telecom corp sebagai pemilik Axis dan manajemen XL yang terlibat langsung. Buku ini sendiri dibanderol sekitar IDR 250 ribu.