Sebelumnya, Qualcomm memperkirakan angka penurunan itu hanya satu digit. Namun kondisi perekonomian dunia yang sedang tidak baik-baik saja, membuat mereka merevisinya menjadi dua digit. Perkiraan itu dibuat berdasarkan laporan pendapatan Qualcomm yang dirilis baru-baru ini.
“Mengingat ketidakpastian perekonomian dunia akhir-akhir ini, Kami memperbarui pedoman untuk tahun kalender 2022 untuk volume handset 3G/4G/5G, dari satu digit menjadi dua digit,” demikian pernyataan Qualcomm dalam rilisnya. Perusahaan asal AS itu juga mengatakan, penurunan tajam dari sisi permintaan dan pelonggaran hambatan suplai dalam industry semikonduktor telah membuat terjadinya peningkatan stok. Pelanggan terbesar Qualcomm harus menarik stok mereka.
Dua dari pelanggan terbesar Qualcomm adalah Samsung dan Apple. Keduanya kini tengah kesulitan karena tidak bisa menjual banyak produk smartphone mereka. Pada Juni misalnya, seperti dilaporkan situs TheElec, Samsung memiliki stok smartphone sebanyak 50 juta unit. Sementara Bloomberg melaporkan, pada September Apple memutuskan tidak meningkatkan produksi lini produk iPhone 14. Pendapatan Apple sendiri pada kuartal sebelumnya berada di bawah angka yang diharapkan.
Analisa terbaru Qualcomm tersebut jelas mengindikasikan bahwa pelambatan penjualan smartphone akan berlanjut hingga masa liburan nanti, yang biasanya menjadi masa panen bagi industry smartphone.