ArenaLTE.com - Perkara dugaan rasuah atau korupsi di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemnterian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), diputuskan oleh Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) untuk ditingkatkan ke tahap penyidikan. Dalam pernyataannya kepada media, Kuntadi selaku Direktur Jampidsus Kejagung menaikan tingkat kasus rasuah tersebut dan akan memeriksa 60 orang saksi.

Kuntadi menjelaskan bahwa berdasar pada hasil Ekspos pada tanggal 31 Oktober 2022, meningkatkan status kasus dugaan korupsi BAKTI dari penyelidikan ke penyidikan. Penetapan ini ditemukan karena alat bukti yang cukup kuat untuk peningkatan perkara tersebut. Hal ini terkait dengan penyediaan infrastruktur BTS dan pendukung paket infrastruktur 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kominfo tahun 2020.

”Penggeledahan telah menemukan dokumen-dokumen penting yang terkait dengan penanganan perkara dan sedang kami pelajari dan kami dalami,” ujar Kuntadi.

Ada lima paket proyek yang ditangani oleh BAKTI Kominfo untuk wilayah 3T (terluar, tertinggal dan terpencil), seperti di wilayah NTT, Sumatra, Sulaweis, Kalimantan dan Papua dan beberapa wilayah atau titik terpencil lainnya. Karena BTS atau base transceiver station (BTS) ada sekian ribu titik yang menyebar di berabagi wilayah di Tanah Air.

Kuntadi juga mengungkapkan bahwa penyidik juga melakukan kegiatan penggeledahan di sejumlah tempat yang diduga terkait dengan tindak pidana tersebut. Tempat yang dilakukan penggeledahan diantaranya di beberapa kantor, seperti kantor PT Fiberhome Technologies Indonesia, PT Aplikanusa Lintasarta, PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera, PT Sansasine Exindo, PT Moratelindo, PT Excelsia Mitraniaga Mandiri, dan PT ZTE Indonesia.

Sebagai informasi, proyek Bakti Kominfo dalam penyediaan BTS ini telah diinisiasi sejak tahun 2020 lalu yang terbagi dalam dua tahap penyelesaian. Target untuk proyek ini sendiri ada sekira 7.904 titik blank spot serta wilayayah 3T yang dikerjakan hingga 2023. Tahap pertama akan ditargetkan penyelesaian di 4.200 lokasi dan rampung tahun 2022 yang sisanya akan diselesaikan pada tahun 2023.