Menurut data lembaga riset IDS, hanya total 6,59 juta unit saja yang berhasil dikirimkan sepanjang kuartal empat 2015. Bahkan, musim belanja akhir tahun tidak mampu membantu mengangkat performa penjualan perangkat portabel tersebut. Seperti sudah disebutkan di awal, IDC mencatat jika penurunannya mencapai 13 persen.
Sementara kalau bicara total pengapalan dalam setahun, IDC mendeteksi jika ada sekitar 206,8 juta unit yang terkirim. Dibanding tahun sebelumnya ternyata juga mengalami penurunan sekitar 10 persen. Angka ini tidak sesuai dengan prediksi IDC yang sebelumnya memproyeksikan pengapalan hingga 211,3 juta unit tablet di 2015.
Perusahaan riset ini memperlihatkan pandangan yang agak suram seputar masa depan tablet tradisional. Tapi tunggu dulu, momentum di kategori ini tidak sepenuhnya terancam. Menurut IDC, pengapalan perangkat 2-in-1 yang dikombinasikan dengan keyboard yang bisa dilepas (detachable) mengalami kenaikan cukup tinggi.
’’Microsoft telah menggulirkan detachable tablet untuk berkompetisi dengan produsen PC seperti Dell dan HP. Kuartal ini cukup unik karena ada beberapa perangkat detachable di pasar dari tiga pemain besar,” ujar Jitesh Ubrani, analis senior IDC untuk perangkat mobile.
Ubrani menyatakan bahwa iPad Pro adalah perangkat detachable paling laris sepanjang Q4 2015. Membantu Apple untuk mempertahankan pasar tabletnya yang merosot hingga 25 persen dibanding tahun lalu. Sepanjang 2015, Apple, Samsung, Lenovo, Asus dan Huawei adalah lima besar perusahaan penguasa pasar, bersama dengan Amazon lewat Kindle-nya.

"Dari hasil penjualan tersebut, terlihat dengan jelas bahwa harga bukan merupakan faktor penting saat konsumen membeli detachable tablet. Mereka lebih mengutamakan performanya,” tutur Jean Philippe Bouchard, direktur riset untuk tablet IDC.