ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Teknisi dan mekanik adalah pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan pemikiran dan pemahaman dalam, namun kesempurnaan fisik menentukan kesuksesannya. Pemahaman dalam untuk mengerti sumber kerusakan, serta cara memperbaikinya tetap membutuhkan fisik tubuh yang komplit. Setidaknya jemari tangan bisa digunakan untuk memegang obeng memutar sekrup. Namun sayangnya, hal itu tidak dibutuhkan oleh Khalim yang menjadi Products Specialist Axioo.
Ya, Abdul Khalim atau akrab disapa Khalim memiliki keterbatasan akan bentuk fisik tubuhnya karena tidak sempurna. Dirinya tidak memiliki jari-jari yang komplit, baik pada tangan maupun kaki seperti orang normal pada umumnya. Namun demikian, keterbatasan tersebut tidak membuatnya menjadi ‘manja’ akan pertolongan orang lain, Khalim memiliki kemampuan lebih yang justru dimanfaatkan untuk membantu orang lain.
“Ya, saya biasa benerin laptop teman-teman, awalnya Cuma install-install aja. Soalnya kan, kebanyakkan dari mereka itu suka kolokan, install laptop aja bawa ke service center atau teknisi komputer. Jadi saya tawarin aja, kebetulan juga bisa,” jelas Abdul Khalim, saat ditemui di acara program Axioo Development program, di Jakarta, Kemarin.
Dirinya menceritakan sebelum bergabung dengan Axioo, sebagai Products specialist atau teknisi pernah bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. Meski tidak memiliki jemari yang komplit seperti pada orang normal biasanya, Khalim juga ternyata bisa menyetir mobil. Ia menuturkan pernah membawa truk untuk mengantarkan barang ke luar kota, bahkan dirinya pun mengakui bisa membawa tronton (truk besar yang biasanya membawa muatan mobil).
“Kalau bawa mobil dulu pernah bawa truk dan tronton, udah pernah juga antar barang sampai ke Bali. Tapi biasanya jadi supir cadangan aja, karena disitu bareng temen,” tutur Khalim.
Khalim adalah seorang lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) Umar Fatah, Rembang, Jawa Tengah. Dirinya diminta bergabung oleh Axioo untuk menjadi teknisi, diawali dari kunjungan perusahaan perangkat komputasi lokal ini ke sekolah. Adalah Timmy Theopelus, yang menjabat sebagai Education program director yang meminta KHalim untuk bergabung dengan perusahaan.
Timmy menuturkan bahwa melihat pertama kali Khalim adalah saat melakukan seleksi untuk memilih siswa binaan Axioo. “SMK Umar Fatah adalah salah satu sekolah inklusi, berarti ini sekolah ada salah satu kelas yang dikhususkan untuk peyandang disabilitas. Lalu saya tanya, ada nggak orang tersebut yang memiliki kemampuan khusus. Kepala sekolah bilang ada, tetapi katanya kan kalau industri membutuhkan orang yang fisiknya baik, jadi dia diumpeti,” jelasnya.
Lanjutnya menceritakan, ingin melihat orang yang memiliki kebutuhan khusus ini namun punya keahlian. Kemudian dipanggillah Khalim, melihat keadaan fisiknya yang kurang dilengkapi dengan jemari pada tangan maupun kaki, serta postur tubuh yang tidak tinggi sempat menjadi ragu Timmy untuk merekrutnya menjadi mitra perusahaan.
“Awalnya saya ragu, karena kalau teknisi biasanya kan jari-jari harus komplit. Karena pikiran saya memegang obeng itu harus dengan jari. Tapi ternyata tidak bagi Khalim, meski memegang obeng dengan kedua tangan tetapi diakui bahwa lebih piawai dari pada dirinya sendiri,” jelas Timmy.
Kepala edukasi Axioo ini mengakui bahwa Khalim memang cukup piawai, hal itu diketahui saat diuji untuk membongkar laptop. Selain itu, Timmy juga bercerita bahwa Khalim mampu melakukan service motor dan menyetir kendaraan roda empat, yakni truk dan tronton.
Semenjak melihat kepiawaian Khalim dalam melakukan bongkar pasang notebook, akhirnya Timmy memintanya untuk bergabung dengan perusahaan setelah lulus nanti.”Kalau kamu sudah lulus, hubungi saya ya nanti langsung trainer ke Bandung,” jelas Timmy.
Awal Gabung dengan Axiooo
Khalim yang mendapatkan kesempatan untuk berkarir di perusahaan komputasi lokal ini, akhirnya menyetujui tawaran yang diajukan oleh Timmy. Tanpa pikir panjang, dirinya akhirnya bergabung dengan Axioo untuk menjadi Products specialist perusahaan, meski tawaran lain yang datang padanya lebih memiliki tawaran yang tinggi, yakni menyupir truk.
“Kalau untuk pendapatan, memang supir truk itu lebih besar. Karena kalau sekali antar barang bisa dapat hingga IDR15 juta, tapi dibagi dua dengan teman. Cuma di Axioo kerjanya menjanjikan, ada kesempatan baik dan peluang besar jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan,” cerita Khalim.
Dirinya juga mengakui, selain supir dan bantu-bantu service laptop yang ia terima dari teman, dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Meski dirinya menyayangkan bahwa peraturan membuat SIM (surat izin mengemudi), tidak bisa dipenuhinya karena fisiknya yang tidak normal. Dan alasan ini juga yang membuatnya sangat ingin bergabung dengan Axioo.
“Sekarang udah setahun bergabung sama Axioo, lumayan semua kebutuhan bisa terpenuhi,” ujarnya.
Ia juga bercerita, selain bisa melakukan service notebook dan motor. Dirinya bisa membuat website yang diceritakannya dengan menggunakan dreamweaver dan Xampp untuk mediasi pembuatannya.