Internet Of Things (IoT) merupakan suatu teknologi yang dapat menghubungkan berbagai hal, baik secara fisik maupun virtual melalui internet, ternyata memiliki banyak fungsi yang sebelumnya mungkin belum pernah diduga atau dianggap mungkin terjadi.
Sejak tahun 1999 tersebut, perkembangan layanan dan bisnis Machine to Machine (M2M) atau Internet of Things di dunia Internasional dan juga Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sektor perangkat rumah tangga, perkantoran, korporasi, dan transportasi adalah sektor yang paling banyak menerapkan teknologi IoT/M2M atau layanan yang terhubung dengan internet.
Pada ajang Konferensi Asia IoT Business Platform 2016 ke-9 di JW Marriot Hotel, Jakarta yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 15-16 Agustus 2016, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi market Internet Of Things (IoT) terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Penerapan Internet Of Things di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti smart city, smart public transportation system, digital payment, manufaktur dan retil, logistik atau semacamnya. Tidak hanya itu saja, Internet Of Things juga mendorong industri untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi baru yang dapat digunakan diberbagai sektor kehidupan seperti e-Health, pendidikan, asuransi user-based dan aplikasi bisnis.
Internet Of Things Indonesia Untuk Smart City
Terkait dengan smart city, Internet of things juga bisa diterapkan bagi pemerintahan melalui e-Government untuk mengelola administrasi kota dan pelayanan publik dengan lebih efisien. IoT juga menghadirkan solusi-solusi analitik video untuk smart parking, smart ligtning (penerangan jalan), pengelolaan sampah, dan manajemen lalu lintas real-time dengan analitik video akan menjadi solusi menghadapi berbagai tantangan kota dan provinsi.
Salah satu contoh penerapan internet of things Indonesia melalui smart city yaitu Jakarta Smart City Portal (aplikasi Qlue) yang diluncurkan pada tahun 2015 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai suatu platform bagi warga untuk menyampaikan keluhan tentang masalah-masalah yang terjadi di daerah sekitarnya, antara lain pelanggaran lalu lintas, kerusakan yang dilakukan terhadap fasilitas umum, sampah, pengemis, PKL liar, banjir, dll.
Menurut Setiaji, terdapat sekitar 200-300 laporan/pengaduan setiap hari untuk setiap departemen. Dengan Jakarta Smart City Portal, pemerintah pusat dapat melacak efisiensi para pejabat yang bertanggung jawab dalam menangani masalah perkotaan.
Contoh lain adopsi IoT di Indonesia diwujudkan oleh Bandung Command Center yang memanfaatkan IBM Intelligence Operation Center (IOC) juga penerapan e-Government di kota Surabaya.
Seperti yang diungkapkan oleh kemenkominfo ketika membuka ajang Konferensi Asia IoT Business Platform 2016 ke-9 di JW Marriot Hotel, Jakarta. Badan Litbang SDM Kominfo sudah melakukan kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk melakukan kajian mengenai penerapan IoT sebagai salah satu solusi dalam mengelola layanan kesehatan di Indonesia.
Sesuai tugas BPJS antara lain untuk menyediakan layanan hingga ke kawasan Puskesmas yang sulit dijangkau dan belum terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi BPJS, terlebih bagi data peserta, premi, dan juga klaim yang harus dibayarkan tepat waktu kurang dari 15 hari, sehingga hal tersebut membutuhkan teknologi untuk pengelolaannya.
Aplikasi Internet Of Things Indonesia Karya Anak Bangsa
Sejumlah startup teknologi di Indonesia juga mulai mengembangkan aplikasi dan layanan Internet Of Things (IoT), diantaranya yaitu :
Cubeacon yang memanfaatkan teknologi iBeacon sebagai sarana informasi maupun Startup asal Surabaya ini telah melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk menerapkan teknologi IoT dalam skala yang lebih besar.
eFishery, alat pemberi pakan ikan secara otomatis dan terjadwal dengan dosis yang pas dan dapat mencatat setiap pemberian pakan secara Hal ini memungkinkan kita melakukan monitoring dan menentukan kapan waktu waktu yang tepat dalam memberi makan. Saat ini, eFishery telah dilengkapi teknologi mobile device dimana alat ini dapat dikontrol dengan menggunakan gadget.
CI Agriculture menghadirkan layanan IoT untuk CI Agriculture adalah salah satu startup yang memanfaatkan IoT dan big data untuk membantu petani dalam mengelola lahan garapan. Melalui layanan yang diberikan CI Agriculture, para petani kecil dapat meningkatkan jumlah hasil taninya, bekerja lebih efektif, dan meningkatkan kualitas hidup para petani ini.
Selain itu Pemerintah dibawah koordinasi Kemenko Perekonomian juga sudah menyelesaian Peta jalan system Perdagangan Nasional berbasis Elektronik (road Map E-Commerce) yang akan mendukung ekosistem perekonomian digital yang berkelanjutan melalui berbagai program seperti gerakan penciptaan 1000 startup digtal pada tahun 2020 dengan inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring dan inkubasi di berbagai kota. Gerakan ini juga bertujuan mendukung terwujudnya komitmen Pemerintah Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia.