Ini Dia Teknologi Menarik di Balik Bitcoin

ArenaLTE.com - Teknologi blockchain layaknya sebuah buku besar yang terdistribusi dan terbuka yang dapat merekam transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen.

Blockchain yang merupakan teknologi di balik Bitcoin—salah  satu mata uang digital yang sedang naik daun saat ini—memiliki sejumlah karakteristik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, bahkan diprediksi mampu mendisrupsi berbagai industri.

Karakteristik tersebut di antaranya transparan, terdesentralisasi berkat tidak adanya pihak ketiga, tidak dapat diubah (immutable), bebas dari risiko downtime (high availability), aman, mudah, cepat, dan murah.

Selain keuangan, blockchain juga sudah diterapkan di industri kesehatan, seperti pada tiga perusahaan kesehatan di Amerika Serikat. Mereka menggunakan blockchain untuk menyimpan catatan medis, memonitor pemberian resep obat, mendesain rencana pengobatan yang lebih terperinci, serta menciptakan pasar penelitian medis yang lebih terbuka untuk membantu proses penyembuhan penyakit kronis.

Dengan kehadiran Blockhain, pasien, dokter, dan pihak berwenang lainnya dapat mengakses data pasien lebih cepat dan aman—di mana selama ini sistem penyimpanan data medis elektronik masih terpecah-pecah—sehingga diagnosis dapat segera dilakukan dan lebih akurat.

“Blockchain dan teknologi distributed ledger berada di persimpangan berbagai sistem tambahan, dan jika ekosistem tersebut dibangun dengan tepat dapat mentransformasi cara perusahaan mencapai goal dan objektif bisnis ke depan.

“Namun sebagai langkah awal dalam inisiatif blockchain, perusahaan harus menentukan apakah teknologi tersebut tepat menjawab masalah dan objektif bisnis yang ingin dicapai. Dell EMC dan Dell Technologies memiliki beragam solusi dan layanan untuk membantu pelanggan mencapai gol bisnis mereka.

Dukungan ini diawali dengan memvalidasi pemanfaatan blockchain, sampai ke pengimplementasian on premise, off premise, aplikasi dan teknologi blockchain berkelas enterprise,” ujar Adam Robyak, Field CTO for Central Region, Dell EMC.

Riset Accenture mencatat teknologi blockchain dapat menekan biaya infrastruktur sebesar 30% pada delapan dari 10 bank investasi terbesar di dunia, atau sekitar $8 milyar hingga $12 milyar dari biaya tahunan di bank tersebut.

Sementara itu menurut Transparency Market Research, nilai pasar dari blockchain diprediksi meningkat menjadi $20 milyar di tahun 2024 dari $316 juta di 2015 dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan sebesar 58,7%.

Kemampuan blockchain dalam mengeliminasi pihak ketiga sehingga menciptakan proses transaksi yang cepat, mudah dan murah menjadi alasan naiknya permintaan pasar terhadap teknologi ini selain faktor keamanan dalam bertransaksi online.

Leave a Comment