Secara teknis, fungsi dari jaringan Fiber Optik (FO) dalam korelasinya dengan layanan kepada pelanggan adalah sebagai jaringan utama backbone. Jaringan FO berfungsi membawa trafik berkapasitas besar dalam kecepatan tinggi. Jaringan Fiber Optik XL ini bisa di-upgrade sesuai dengan perkembangan teknologi, tanpa gangguan interferensi radio termasuk untuk keperluan layanan 4G LTE.
Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya mengungkapkan bahwa pembangunan Fiber Optik XL terus dilanjutkan. Meski bisa saja menyewa, namun tidak semua kebutuhan atas jaringan FO bisa diperoleh dengan menyewa.
Yessie juga menjelaskan keuntungan dari memiliki jaringan Fiber Optik sendiri antara lain adalah bebas menggunakan alokasi core Fiber Optik XL sesuai kebutuhan, selain juga pengelolaan secara preventive dan corrective maintenance tidak tergantung pihak lain.
Fiber Optik XL untuk layanan 4G LTE
Hingga tahun 2016 ini, proyek pembangunan Fiber Optik (FO) XL ratusan kilometer masih terus dikerjakan di berbagai wilayah, termasuk di luar Jawa. Antara lain adalah FO untuk backbone di Kalimantan sejauh sekitar 900 km, antara Banjarmasin – Balikpapan.
Juga masih berlangsung pembangunan Fiber Optik (FO) XL untuk jaringan 4G LTE di Jawa 153 km, Sumatera 37 km, serta di Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Lalu ada juga pembangunan FO join construction 130 km di Kalimantan. Selain itu, juga ada pembangunan untuk keperluan modernisasi jaringan FO yang telah berusia belasan tahun, sepanjang kurang lebih 200 km di Jawa.
Sementara itu, FO yang paling baru beroperasi antara lain berupa FO backbone di Kalimantan sepanjang 846 km dan Bali 161 km. Selain itu juga Fiber Optik (FO) XL untuk keperluan layanan 4G LTE di 13 kota LTE, yaitu Madura, Mataram, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Manado, dan Banjarmasin, serta di Jawa, yaitu Tegal, Cirebon, Purwakarta, Pekalongan.
Hingga saat ini, total panjang Fiber Optik (FO) XL yang dimiliki sekitar 40 ribu km. Sekitar 12 % di antaranya merupakan FO yang berada di bawah laut. Proyek yang masih berjalan tahun ini antara lain ada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Jawa.
Meskipun demikian, XL juga memerlukan menyewa jaringan FO dari pihak lain dengan pertimbangan antara lain efisiensi biaya, proteksi untuk meningkatkan kinerja, serta reliabilitas sebagai jalur. Sampai saat ini, FO yang disewa XL dari pihak lain tersebar di sejumlah wilayah. Total panjang FO dengan model saling sewa dan membangun bersama adalah kira-kira 10% dari total panjang FO XL.
Di sejumlah wilayah, jaringan Fiber Optik (FO) XL mendominasi dibandingkan jaringan milik operator lain. Wilayah tersebut antara lain Bangka, Belitung, Madura, Bali, dan Lombok. Jaringan Fiber Optik (FO) XL juga menjangkau wilayah perbatasan dengan negara tetangga, antara lain di sekitar Batam – Dumai, berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Selain itu, XL juga memiliki jaringan FO yang terhubung langsung dengan jaringan internasional, yaitu di Batam-Dumai-Malaka (Malaysia), Batam-Singapura, Batam - Sungai Rengit – Kualalumpur (Malaysia).