Fakta Menarik Survei Aplikasi Yogrt Tentang Generasi Milenial Indonesia

apllikasi-yogrt-generasi-milenial-indonesia
ArenaLTE.com - Sebuah studi baru-baru ini dilakukan oleh aplikasi media sosial berbasis lokasi yang bernama Yogrt. Melibatkan sekitar 5000 pengguna aplikasi Yogrt sebagai responden, ternyata terungkap beberapa fakta menarik tentang generasi Milenial Indonesia.

Bila istilah ‘milenial’ merujuk kelompok usia 15-34 tahun yang lekat dengan gadget dan internet, secara lebih spesifik ‘milenial akar rumput’ terkategorikan sebagai milenial berpenghasilan rumah tangga di bawah IDR5 juta rupiah per bulan.

Gambaran jumlah, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencantumkan keseluruhan populasi berusia 15-34 tahun di Indonesia mencapai lebih dari 85 juta jiwa atau lebih dari 32,6% dari total 261,9 juta penduduk.

Penguat lain, berdasarkan riset Boston Consultant Group (BCG), masyarakat Indonesia masih didominasi kelas berpenghasilan di bawah IDR5 juta per bulan; pada 2012 saja, jumlahnya melebihi 128 juta jiwa – dan di 2020 nanti diproyeksikan melebihi 90% dari keseluruhan penduduk.

Fakta menarik dari hasil studi Yogrt yaitu menyebutkan bahwa hanya 9% saja milenial akar rumput Indonesia yang memiliki ketertarikan terhadap isu politik.

Terkait minat, studi aplikasi Yogrt juga mengemukakan hanya 7% milenial akar rumput Indonesia yang tertarik topik literatur atau buku. Sebaliknya, hiburan menjadi bahasan yang paling digemari – dengan rincian 45% meminati musik (tertinggi), dan 30% memilih film. Yang menarik, subjek agama ternyata cukup mendapat animo milenial akar rumput Indonesia – sebesar 28%.

Sementara, dari sisi karakternya, meski terbuka terhadap ide atau pemikiran baru, kalangan muda ini cenderung tak mau mengambil risiko. Lebih jauh, temuan juga memperlihatkan bahwa kebersamaan menjadi nilai utama yang dijunjung milenial akar rumput Indonesia – bukan pencapaian diri, seperti yang kerap direkatkan pada anak-anak muda.

Sementara, berbicara aktivitas digital kalangan ini, milenial akar rumput Indonesia lebih dominan memanfaatkan internet sebagai sarana berinteraksi sosial (presentase aktif di media sosial dan chatting sama-sama paling tinggi, sebanyak 67%).

Diikuti mencari informasi/browsing (47%), serta hiburan (41% mendengarkan musik, dan 30% menonton film). Sayangnya, kegiatan berbelanja dan bertransaksi perbankan bergerak atau mobile banking masih rendah (masing-masing hanya 15% dan 8%).

Hasil studi juga memperlihatkan bahwa karakter psikografis milenial akar rumput Indonesia sarat value kekeluargaan/kebersamaan, disusul nilai konservatisme yang mempertahankan tradisi, stabilitas dan keseragaman.

apllikasi-yogrt-generasi-milenial-indonesia

Teknologi yang diterapkan di dalam aplikasi Yogrt sejalan dengan nilai dasar utama milenial akar rumput Indonesia, yakni kebersamaan. Yogrt memungkinkan adanya kemudahan dalam menemukan teman baru dan membangun komunitas; lebih mengedepankan kesetaraan di antara penggunanya (egaliter) – bukan berlandas popularitas sehingga menghindarkan elitisme.
 
Tingginya minat berupa aktif di media sosial dan chatting mempertegas pergeseran personalitas ekonomi digital yang tak lagi terbatas pada transaksi tradisional seperti pembelian barang. Ekonomi digital justru dinilai sarat aktivitas berbasis pengalaman dan interaksi sosial yang kini juga telah memiliki nilai moneter.

Aplikasi Yogrt sendiri telah menghadirkan fitur pendukungnya, antara lain Grup, Live Content ataupun Game. Unduhan aplikasi Yogrt yang telah mencapai sekitar 7 juta pengguna, juga adanya lebih dari 40 ribu komunitas bentukan, memberi bukti bahwa milenial akar rumput Indonesia memiliki ketertarikan tinggi terhadap kegiatan ekonomi digital berbasis pengalaman dan interaksi sosial.
 
Tak berhenti pada inovasi aplikasi, demi melecut ekonomi digital milenial akar rumput Indonesia, saat ini Yogrt tengah membangun sebuah sistem ekosistem yang akan mencakup layanan e-commerce dan e-payment untuk kepraktisan berbelanja dan bertransaksi daring.
 
“Melalui ekosistem ini, Yogrt meyakini bisa meraih pasar lebih luas, terutama milenial akar rumput Indonesia yang belum banyak terjangkau.  Hasil ‘Studi Yogrt 2017’ semakin menguatkan kami bahwa Yogrt berada di arah bisnis yang terencana. Kami optimis, target 20 juta pengguna pada 2019 akan tercapai,” ungkap Jason Lim, Co-founder Yogrt. 

Leave a Comment