ArenaLTE.com - Pada helatan Banking and Financial Industries (BFI) Forum,telkomtelstra, perusahaan joint-venture antara Telkom Indonesia dan Telstra Australia, berbagi temuan penting laporan global Telstra terbaru yang bertajuk ‘Exponential Performance – in a Millennial, Mobile, Programmatic World’. Laporan ini menekankan generasi millenial Indonesia sebagai kelompok demografi terpenting bagi institusi keuangan dengan daya beli rata-rata yang lebih besar dari kelompok demografi dewasa. 

Dalam forum tersebut, Rocky Scopelliti sebagai Eksekutif Industri Layanan Keuangan Global dari Telstra, memaparkan temuan global terbaru mengenai bagaimana perubahan tatanan demografis dan tren teknologi digital mampu memacu percepatan kinerja. Adapun, isu-isu utama yang dibahas adalah sebagai berikut:

- Bagaimana penggunaan teknologi mobile di kalangan millenial mempengaruhi pertumbuhan dengan cepat.
- Bagaimana model bisnis terdahulu harus bertransformasi agar dapat bertahan di dunia yang berkembang pesat, dan poin-poin penting yang dapat mendorong transformasi tersebut.
- Teknologi memungkinkan transformasi sebuah institusi untuk percepatan kinerja.

Di dalam laporan tersebut, Telstra menggunakan Milennial, Mobile, Money Index (3MI) sebagai tolak ukur untuk mengamati seberapa cepat institusi-institusi keuangan di delapan pasar dunia mentransformasikan model bisnis mereka untuk merespon disrupsi dari tren demografi dan digital.  

Di Indonesia, sama seperti di Inggris, Amerika Serikat, dan Cina, besaran rata-rata daya beli generasi millennial telah melampaui kelompok demografi lainnya. Hal  ini menjadikan mereka sebagai kelompok demografi yang paling berharga bagi institusi keuangan. Namun, tidak seperti generasi-generasi sebelumnya, milennial menuntut keterlibatan dalam berinteraksi di platform mobile dengan cara-cara baru yang inovatif.   

“Perilaku konsumen millennial Indonesia yang memposisikan mobile sebagai platform utama telah meningkatkan interaksi di ranah digital dengan bank-bank pilihan mereka. Institusi keuangan di Indonesia berada di posisi yang cukup baik untuk terus menarik generasi millennial sebagai nasabah mereka dan berinteraksi melalui platform mobile dengan terus berinvestasi pada teknologi yang tepat, dan mengarahkan mereka agar selalu menyesuaikan diri dengan platform digital serta memberikan pengalaman perbankan berbasis mobile yang telah dipersonalisasi,” kata Erik Meijer, Presiden Direktur dari telkomtelstra.  

Millennial Indonesia menggerakkan pertumbuhan secara cepat dibandingkan pasar lainnya Diantara negara-negara yang menjadi bagian penelitian, Indonesia memiliki jumlah millennial terbesar, yaitu sebesar 54 persen. Perihal penetrasi mobile, millennial Indonesia memiliki angka yang lebih tinggi sebesar 84 persen dibandingkan di Amerika Serikat, yang memiliki angka penetrasi perangkat mobile terendah yakni 74 persen.

Seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, sebagian besar millennial Indonesia menggunakan layanan keuangan melalui smartphone setiap bulannya. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar-pasar tersebut cenderung menggerakan kurva pertumbuhan lebih dulu dibandingkan pasar lainnya, seperti Australia, Hong Kong, Selandia Baru, dan Singapura.  

Dibandingkan dengan Singapura (67 persen), penetrasi mobile banking pada millennial di Indonesia menunjukan penetrasi yang secara signifikan lebih tinggi (72 persen). Menurut penelitian, tingginya angka penetrasi mobile banking oleh kaum millennial di Indonesia dapat terwujud berkat peran besar institusi keuangan yang telah mengembangkan beberapa produk yang memang dikhususkan untuk menarik pasar millennial, seperti tabungan dengan fasilitas belanja dan desain kartu yang unik.   

“Sudah tidak diragukan lagi bahwa konsumsi produk dan layanan mobile digital di kalangan millennial, serta daya beli mereka, telah menjadi indikator utama dari kinerja institusi keuangan. Sangat menjanjikan untuk melihat bahwa transformasi digital di bank-bank di Indonesia telah memberikan dampak yang sangat nyata kepada pelanggan.

"Meskipun begitu, dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan penyedia jasa dan teknologi internet  serta fintech di Indonesia,  sangat penting bagi institusi keuangan tradisional  untuk menggunakan berbagai teknologi programmable yang disruptif untuk mengurangi biaya perolehan pelanggan dan biaya jasa marginal secara signifikan,” ucap Rocky Scopelliti, Global Industry Executive for Financial Services dari Telstra.