ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Axioo berkomitmen memajukan dunia pendidikan di Indonesia dengan menggeber Axioo Class Program. Melalui program ini, Axioo membantu siswa SMK menjadi siap kerja dan sesuai dengam kebutuhan industri lewat program sinkronisasi kurikulum, workshop berkelanjutan bagi guru, pembelajaran berbasis IT serta validasi sertifikasi bertaraf internasional. ArenaLTE baru-baru ini berkesempatan mengunjungi pabrik Axioo (13/10/2015) untuk menyaksikan sendiri para siswa SMK yg tengah melakukan visit ke pabrik Axioo terkait program Axioo Class Program.
"Kunjungan ke pabrik Axioo ini merupakan bagian dari Axioo Class Program. Pada kunjungan ini siswa dapat melihat secara langsung dan mendapat gambaran nyata tentang proses bagaimana sebuah industri bekerja," ujar Sugiyanto, Direktur Edukasi Axioo di sela-sela kunjungan pabrik di kawasan Pulo Gadung, Jakarta.
Axioo Class Program adalah salah satu bentuk kepedulian Axioo terhadap minimnya tenaga kerja siap pakai. Sekaligus membantu dunia pendidikan yang kesulitan menyalurkan lulusannya. Program ini memberikan pelatihan terpadu kepada siswa dan guru.
Pelatihan bekerjasama dengam industri IT lain seperti Intel, Seagate, Mikrotik, ACTI, Microsoft. Saat ini sekitar 125 SMK dari berbagai wlayah tanah air telah bergabung dalam Axioo Class Program. Di setiap SMK binaan, Axioo memiliki satu kelas binaan yang terdiri dari 30 siswa yang telah lolos seleksi.
Dalam menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya ini Axioo memberikan sekitar 9 sertifikasi pada para lulusan. Semua sertifikasi ini bisa diperoleh jika siswa berhasil menyelesaikan sampai 12 kelas. Pihak Axioo sendiri memulai Axioo Class Program ini sejak 2011, namun program yang ditunjang sertifikasi sendiri dimulai sejak angkatan 2013.
Nantinya lulusan dari Axioo Class Program ini akan diseleksi oleh pihak Axioo. Setelah diterima penempatan para lulusan ini sendiri akan disebuar tak hanya di pabrik namun juga di service center hingga distribusi. Bicara soal tenaga kerja sammpai saat ini Axioo mengaku memiliki sekitar 600 pekerja.