Konferensi ini akan membahas berbagai peluang dan tantangan adopsi Internet Of Things (IoT), serta menampilkan studi-studi kasus implementasi solusi-solusi di beberapa sektor di Indonesia dan Asia Tenggara. Acara ini melibatkan para pejabat pemerintah, pemimpin bisnis di sektor Internet of Things (IoT) dan Machine-to-Machine (M2M), serta perusahaan-perusahaan lokal yang ingin menjelajahi solusi pertumbuhan dan efisiensi bisnis.

Bahkan data IDC menyebutkan bahwa IoT di Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) diproyeksikan akan bertambah dari 3,1 miliar perangkat menjadi 8,6 miliar perangkat. Hal tersebut akan diiringi dengan pertumbuhan pasar dari US$ 250 miliar menjadi US$ 583 miliar pada periode 2015 -2020.
Khusus Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 235 juta jiwa dan 297 juta jiwa pelanggan seluler, fakta ini menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar ke-4 di dunia. Ini belum termasuk perkembangan industri di Indonesia, di mana pada tahun 2030, sektor otomotif diperkirakan akan mencapai 46 juta kendaraan.
Sementara itu, di sektor layanan umum, akan tersedia 83 juta rumah untuk 300 juta penduduk. Di sisi lain, di sektor keuangan, ada 4,8 juta UKM yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
[caption id="attachment_24767" align="aligncenter" width="640"]

Dengan kondisi seperti itu, Indonesia diharapkan akan menjadi pemeran utama dalam pertumbuhan IoT terbesar di Asia Tenggara. Indonesia menawarkan peluang yang luar biasa dalam hal skala dan penggunaan solusi IoT/M2M, serta memanfaatkan teknologi melalui perusahaan-perusahaan besar dan pengambilan kebijakan, dan memimpin transformasi di seluruh wilayah ASEAN.
Kedepannya IoT tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat modern seperti smart city, smart public transportation system, digital payment, atau semacamnya, tetapi juga mendorong industri untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi baru yang dapat digunakan diberbagai sektor kehidupan seperti e-Health, pendidikan, asuransi user-based, aplikasi bisnis.
Bersama-sama dengan pemerintah, perusahaan telekomunikasi lokal (Telkomsel, Indosat Ooredo dan XL Axiata) mendorong pengembangan pasar IoT/M2M, yang diperkirakan akan mencapai titik perubahan selama beberapa tahun ke depan.

Para operator melakukan pegembangan IoT melalui portofolio solusi dan layanan yang komprehensif mulai dari konektivitas, infrastruktur, layanan cloud, analisa data sebagai solusi dan layanan IoT; mempromosikan inovasi sederhana dan lingkungan terbuka bagi para pengembang lokal untuk membangun layanan IoT inovatif; dan Big Data.
Sedangkan Hewlett Packard Enterprise (HPE) selaku sponsor utama dari seri ke-9 Asia IoT Business Platform 2016 di Indonesia ini melalui Hemant Tiwari, Managing Director HPE Indonesia mengungkapkan bahwa di Indonesia IoT berpeluang bagi sektor utilitas publik, pertanian, otomotif dan pemerintah untuk mengadopsi solusi-solusi baru yang mampu mengatasi tantangan-tantangan dunia nyata, serta memperoleh manfaat dari tren IoT.