ArenaLTE.com - Menjelajah internet di era digital sekarang ini seperti kita berjalan di ladang ranjau, jika kita tidak berhati-hati dan waspada bisa saja kita terjerumus masuk ke website penjahat siber. Jika kurang waspada bisa saja kita meng-klik link jahat, yang setelah diklik, akan memberikan izin secara jarak jauh kepada penjahat cyber.
Selain penipuan phishing menggunakan malware atau memberikan data sensitif, salah satu metode yang sangat popular adalah menciptakan website palsu yang sangat mirip dengan aslinya yang digunakan untuk mengelabui anda agar memasukkan login kredensial dan info akun anda.
Nancy Nunziati dari Avast melaui blog Avast menyampaikan beberapa cara mudah untuk menghindari situs jahat yaitu dengan memahami cara memverifikasi keamanan situs web untuk memastikan penjelajahan online yang aman.
Tiga tips keamanan situs web dibawah ini akan menjelaskan ketidakpastian dan mengajarkan anda bagaimana cara mengidentiikasi apakah suatu suatu situs dapat dipercaya atau tidak.
1. Pemeriksaan visual keamanan situs web
Periksa kembali URL, sebelum mengklik link apa pun, arahkan kursor ke atasnya dan lihat di sudut kiri bawah layar anda tempat URL ditampilkan. Jika bukan .net, bukan .com, jangan klik, apalagi memasukkan informasi pribadi seperti nama pengguna dan kata sandi di situs tersebut.
Kemudian periksa https, huruf-huruf yang anda lihat di awal setiap URL merupakan Hypertext Transfer Protocol (http), penambahan "S" seperti dalam "https" (dan ikon kunci), bagaimanapun, memberitahu anda bahwa situs tersebut aman.
2. Alat keamanan situs web
Gunakan alat browser bawaan dan perhatikan pengaturan privasi dan keamanan anda mulai dari blokir popups, cegah unduhan otomatis, jangan izinkan pelacakan. Selanjutnya jalankan pemeriksaan keamanan situs web online seperti contohnya VirusTotal. Masukkan alamat yang akan dituju pada alat pendeteksi online ini.
Direkomendasikan juga untuk memasang alat keamanan web agar selalu terlindungi, seperti misalnya Avast Free Antivirus atau bisa juga menggunakan jaringan pribadi virtual seperti Avast SecureLine VPN dan Avast Secure Browser yang tersedia secara gratis.
3. Penelitian cepat keamanan situs web
Jika masih belum yakin juga periksa detail kontak untuk situs web tersebut, lalu periksa juga apakah antivirus yang kita gunakan sudah update dan memiliki Sertifikat Anti-Phishing - Tidak semua memiliki sertifikat tersebut. Cari lab pihak ketiga yang menguji anti-phishing, seperti AV-Comparatives.
Pastikan untuk melihat apakah URL memiliki kebijakan privasi - Jika situs web tidak memiliki kebijakan privasi, akan tertera bendera merah, untuk mempertanyakan apakah perusahaan/situs tersebut sah atau tidak. Dan terakhir carilah pemilik domain situs web dengan menggunakan WHOIS untuk meneliti siapa yang memiliki domain tertentu dengan memeriksa catatan publik yang tersedia melalui pencarian WHOIS.