Inilah 3 Aplikasi Dan Games Lokal Pemenang Imagine Cup 2016

ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Salah satu kompetisi teknologi guna mengembangkan technopreneur bukan hanya di Indonesia namun juga skala global yang diselenggarakan oleh Microsoft melalui ajang inovasi teknologi Imagine Cup 2016 di Indonesia telah berhasil melahirkan aplikasi dan games terbaru karya anak bangsa.

Setelah melalui berbagai tahap kompetisi, kompetisi final Imagine Cup 2016 tingkat nasional baru saja selesai diselenggarakan di @america, Pacific Place, Jakarta tersebut akhirnya memilih tiga pemenang Imagine Cup 2016 tingkat nasional dari tiga kategori, yaitu Games, World Citizenship, dan Innovation.

imagine cup 2016Froggy & The Pesticide


Tim None Developers dari Universitas Trunojoyo Madura dengan proyek Froggy & The Pesticide menjadi pemenang kategori Games. Froggy and the Pesticide merupakan game yang memiliki cara bermain yang menarik, menantang dan dapat membuat kecanduan, game ini menceritakan tentang Froggy sebagai spesies yang bukan target dari penggunaan pestisida akan tetapi anehnya pestisida tetap menyemprotkan cairan beracunnya ke arah froggy . Jadi, Froggy berusaha keras untuk mengganti pestisida dengan biopestisida karena pestisida sendiri merupakan semprotan beracun yang membuat spesies lain menjadi keracunan. Tujuan game ini adalah mengganti pestisida dengan biopestisida. Maka froggy harus mencapai lokasi pestisida berada dan mengumpulkan biopestisida untuk menyelesaikan game. Di sisi lain, game ini menyarankan penggunaan biopestisida dan memberikan informasi tentang bahayanya pestisida.

imagine cup 2016TB DeCare


Tim Garuda45 dari University of Edinburgh, University College London, dan King's College London dengan proyek TB DeCare menjadi pemenang kategori World Citizenship. Metode deteksi bakteri tuberkulosis (TB) yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah pemeriksaan sputum menggunakan Basil Tahan Asam (BTA). Metode ini banyak diterapkan di negara-negara berkembang dan negara tertinggal karena metode ini merupakan yang paling murah dan efisien. Namun, pemeriksaan BTA juga memiliki beberapa kekurangan, seperti sensitivitas yang rendah (<60%), memerlukan tenaga professional laboran, serta potensi menghasilkan pemeriksaan yang berbeda antar laboran karena faktor lelah maupun standar evaluasi yang berbeda antar individu.

Tim Garuda45 ingin mengembangkan sebuah sistem terintegrasi untuk menjawab permasalahan TB, dengan nama TB DeCare (Tuberculosis Detect and Care). Pertama, TB DeCare terintegrasi dengan alat pendeteksi otomatis menggunakan pengelolaan citra digital (digital image processing) dari sputum (dahak) pasien. Hasil penelitian menunjukkan, metode ini mampu meningkatkan sensitivitas deteksi hingga 98% dan spesifisitas sebesar 99%. Kedua, agar alat pendeteksi TB ini dapat terjangkau di derah-daerah terpencil, maka dikembangkan juga mengembangkan mikroskop portable dengan menggunakan ponsel. Kami mengadaptasi sebuah alat yang mampu meningkatkan kapasitas kamera ponsel untuk menjadi mikroskop dengan perbesaran hingga 1000x dengan harga yang sangat terjangkau. Melalui alat ini, maka pendeteksian bakteri TB pada sputum pasien tidak lagi memerlukan kinerja evaluasi laboran dan mikroskop di laboratorium, namun dapat diterapkan secara otomatis hanya dengan menggunakan ponsel. TB DeCare merepresentasikan alat diagnosis TB yang mudah, efisien, dengan hasil yang akurat.

imagine cup 2016Hoome


Tim Hoome Studio dari Institut Teknologi Bandung dan Telkom University dengan proyek Hoome menjadi pemenang Imagine Cup 2016 kategori Innovation. Hoome adalah rumah pintar pertama yang mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi penggunanya dan kenyamanan penggunanya. Berbeda dengan rumah pintar yang ada selama ini, hoome akan menyebar sensor pada pengguna, bukan pada lingkungannya. Kondisi user seperti tingkat stress, kondisi mood, kesadaran, tingkat kenyamanan dan lain-lain akan direkam oleh wearable device. Kami menggunakan tiga wearable device yaitu EEG, EMG, dan smartwatch. Setelah mendapatkan kondisi user, aplikasi akan mengatur peralatan di dalam rumah, seperti mengatur pencahayaan, suhu dan temperatur, aroma terapi, serta TV atau home entertainment di rumah tersebut.

Dokter dapat memasukkan jadwal minum obat, jadwal kunjungan, serta jadwal pengambilan obat pasien yang kemudian terhubung dengan sistem pengingat otomatis. Pasien dan PMO (Pengawas Minum Obat) juga dapat mengakses informasi mengenai tuberkulosis, jadwal pengobatan, serta forum konsultasi dengan tenaga kesehatan melalui mobile apps. Sistem ini dapat mengadaptasi ketersediaan teknologi di wilayah pengguna, sehingga pengingat minum obat dapat dikirimkan baik dalam bentuk aplikasi mobile atau melalui SMS. TB DeCare mengintegrasikan seluruh komponen yang diperlukan untuk memberantas TB, dengan menggunakan teknologi tepat guna dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat dengan mudah diterapkan di negara-negara berkembang dimana permasalahan TB paling banyak ditemukan.

Tiga tim yang menjadi pemenang babak final tingkat nasional Imagine Cup 2016 tersebut berhak mewakili Indonesia di tahap semifinal tingkat dunia serta memperebutkan tiket ke Seattle untuk mengikuti tahap final Imagine Cup 2016 tingkat dunia dan bersaing dengan para pemenang dari negara-negara lainnya.

Leave a Comment