ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Prosedur belanja produk IT perusahaan kadang terlalu merepotkan. Banyak alur dan bagian yang harus dilewati untuk pengadaan satu alat pendukung kerja saja. Bhinneka menyadari hal tersebut dan sudah dirasakannya berdasarkan pengalaman selama 23 tahun berdiri di Tanah Air. Melalui platform terbaru yang dikenalkan dengan nama Bhinneka Bisnis, perusahaan meyakini bahwa sistem di dalamnya mampu mengakomodir pengadaan produk pendukung kerja, khususnya pada perangkat komputasi bisa lebih mudah dilakukan.

Bhinneka Bisnis diungkapkan sebagai platform online yang dihadirkan sebagai pencarian, serta pengadaan kebutuhan produk dan jasa korporasi yang lengkap, aman, dan juga hemat. Hal tersebut juga dianggap sebagai terobosan digital baru, terutama perubahan proses tradisional dari sistem procurement sebuah perusahaan.

Dalam acara konferensi pers yang digelar di Jakarta, perusahaan mengungkapkan bahwa ada banyak keuntungan dari keikutsertaan perusahaan dalam Bhinneka Bisnis. Salah satunya adalah, mengelola pemasok untuk setiap produk dan jasa yang dibutuhkan lebih mudah. Serta biaya yang dikeluarkan dalam proses pengadaan akan lebih efisien.

[caption id="attachment_18734" align="aligncenter" width="800"]Hendrik Tio, CEO Bhinneka.com Hendrik Tio, CEO Bhinneka.com[/caption]

Hendri Tio, Chief Executive Officer Bhinneka.com mengatakan biasanya proses permintaan barang pada satu bagian instasi perusahaan cukup merepotkan, seperti halnya ada perusahaan yang memiliki cabang namun ada diluar kota. Jika cabang membutuhkan produk, sebut saja satu buah ponsel maka proses permintaan ini akan dikirim terdahulu ke pusat, kemudian pusat membelikannya. Namun jika setelah dikirim barang tersebut tidak sesuai dengan permintaan bagian atau divisi cabang, merepotkan karena harus mengembalikannya.

Prosedur permintaan pengadaan barang yang dilakukan perusahaan khususnya kantor cabang tersebut merepotkan, namun hal itu akan diklaim mudah jika perusahaan melakukannya melalui platform Bhinneka Bisnis.

“Melalui platform ini, perusahaan bisa lebih menghemat biaya komunikasi dan paper less. Jadi, jika kantor cabang membutuhkan barang, maka dia akan bisa memesannya sendiri di Bhinneka Bisnis, kemudian menunggu approve pusat dan produk pastinya akan sesuai karena pihaknya langsung yang mengetahui keinginan produk yang diminta,” ujar Hendri.

Keuntungan lain juga disebutkan perusahaan bahwa visibilitas proses mulai dari permintaan, pembelian sampai pembayaran akan lebih mudah. Proses kompleksitas pengadaan barang akan menjadi lebih sederhana, karena proses panjang yang menyita waktu diungkapkan akan menurunkan produktivitas kerja. Pengguna juga bisa melihat langsung persaingan harga yang kompetitif, serta ketersedian barang.

Bhinneka saat ini mengungkapkan telah menyediakan sebanyak 150 ribu produk dan jasa, dan untuk platform terbaru yang dikenalkannya dengan nama Bhineka Bisnis telah berhasil menjalin 10 perusahaan dan perusahaan berharap target 50% pada segmen bisnis to bisnis bisa didapatkan.

“Sistem didalamnya bisa dilakukan pengaturan per divisi, serta budget belanja yang bisa diatur seperti limitnya berapa. Kalau perusahaan besar biasanya limit belanja IT bisa mencapai 25 miliar dalam setahun, namun kalau UMKM bisa 10 juta untuk sebulan,” pungkas Hendrik.