Empat Skenario Huawei Untuk Implementasi 5G

ArenaLTE.com - Meski masih harus menempuh jalan berliku dalam implementasi teknologi seluler generasi kelima (5G) di Indonesia, serta sebenarnya para operator yang ada baru saja mulai menikmati buah investasi mereka pada teknologi 4G, namun nampaknya kehadiran 5G adalah sebuah keniscayaan. Mau tak mau, dunia akan segera menerapkan teknologi paling mutakhir ini. Termasuk Indonesia.
 
Karena itu, sebagai perusahaan global penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dan perangkat cerdas, Huawei sudah barang tentu telah memiliki teknologi ini, dan siap untuk mendukung pergelaran jaringan 5G. Tidak hanya sebatas menyediakan infrastruktur, Huawei juga sudah menyiapkan empat skenario utama pemanfaatan teknologi 5G ini. Empat skenario ideal tersebut adalah alat transportasi swakendara, pemanfaatan realitas virtual (VR) dan realitas buatan (AR), konsep rumah digital, dan industri 4.0 berbasis IoT (internet of things).
 
“Laporan Global Industry Vision Huawei memprediksi bahwa akan ada lonjakan konektivitas dari 16 miliar koneksi pada hari ini menjadi 100 miliar koneksi internet pada tahun 2025 mendatang. Untuk itu diperlukan sebuah infrastruktur yang memadai dalam mendukung berbagai skenario di dunia serba cerdas tersebut,” kata Senior Expert ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi dalam sesi media terbatas di Bali, Selasa (19/12).
 
Untuk skenario alat transportasi swakendara, Rosidi mencontohkan pemanfaatan shuttle bus intra kompleks di tempat umum seperti kampus, tempat wisata, bandar udara, serta pelabuhan. Selanjutnya adalah pemanfaatan realitas virtual(VR) dan realitas buatan (AR) yang sudah mulai diadopsi dalam perhelatan Piala Dunia 2018, ketika sejumlah media pemegang hak siar ajang bergengsi tersebut menggelar siaran multi-kamera yang menghadirkan pengalaman berbeda bagi penonton di beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Australia, Argentina, Chile, Colombia, Ecuador, Peru, Uruguay, Venezuela, dan Yunani.
 
Untuk realitas buatan (AR), pemanfaatan kacamata AR dapat digunakan dalam skenario seorang petugas polisi yang bisa mengenali wajah, kendaraan, kartu identitas secara langsung ketika bertugas di lokasi. Gambarannya, ketika memeriksa seorang pelanggar lalu lintas, kacamata AR ini akan menampilkan data diri pelanggar. Dari data diri dan kartu identitas, status SIM, catatan pelanggaran dan catatan lainnya.
 
Polisi juga dapat mengetahui data dan status sebuah kendaraan ketika kacamata AR ini memindai nomor kendaraan. Mulai dari data kendaraan, jenis dan tahun pembuatan, status kepemilikan dan data pemilik, status pajak, dan data-data lain yang berhubungan dengan kendaraan itu. Hal ini akan sangat membantu petugas kepolisian bekerja dengan lebih cepat dan efisien.
 
Pemanfaatan selanjutnya adalah untuk konsep rumah digital yang menghadirkan siaran televisi berbasis internet protocol (IPTV) beresolusi 4K, game berbasis realitas virtual, serta integrasi sistem keamanan dan utilitas rumah berbasis IoT.
 
Karakteristik 5G yang mampu mengangkut data lebih besar dengan hambatan (latency) yang sangat rendah, memungkinkan orang melakukan koneksi, baik dengan sesama individu maupun dengan perangkat, secara real time. Yang memungkinkan pengguna bisa mendapatkan data realtime mengenai kondisi rumah, dan perangkat yang terpasang di rumah, bisa mengirimkan data (termasuk image) ke pengguna dengan real time juga.
 
Dengan karakteristik ini pula, 5G dapat mendukung kenario keempat yang berupa digitalisasi industry, atau yang dikenal dengan istilah Industry 4.0. Digitalisasi industry ini memungkinkan sector manufakturing berbasis otomasi robotik yang terintegrasi. Banyak pekerjaan yang tadinya dilakukan manusia, bisa diambil alih oleh mesin. Termasuk, di industry kesehatan, di mana seorang dokter dapat melakukan medical check up dari jarak jauh, dan bahkan melakukan pembedahan secara remote.
 
Keempat scenario ini sudah dipersiapkan dengan matang. Sekarang, tinggal menunggu implementasi 5G, yang disebut-sebut bakal dimulai pada tahun depan, dan akan diterapkan secara komersial pada 2020 mendatang.

Leave a Comment