Catatan Buruk Samsung Sebelum Masuk 2018 di Industri Smartphone

ArenaLTE.com - Memasuki tahun 2018 yang akan segera tiba sebentar lagi, memaksa semua pihak untuk merencanakan langkah di depan dan memperbaiki kesalahan di masa lalu. Meski sayangnya, masa-masa kelam tersebut akan terus terekam dan menjadi catatan banyak orang. Di Industri smartphone sendiri hal itu telah terjadi dan harus diakui, Samsung adalah salah satu yang harus memperbaiki kesalahan di masa lalunya yang cukup buruk sebelum memasuki 2018.

Beberapa tahun sebelumnya, Samsung mengalami banyak kejadian yang merusak reputasinya di pasar smartphone dunia. Hal yang paling menyakitkan dan tidak bisa dilupakan adalah kejadian baterai meledak yang terjadi pada seri Galaxy Note 7. Kejadian ini memberikan banyak kerugian perusahaan, karena hampir terjadi secara global dan setelah produk resmi dirilis.

Samsung Galaxy Note 7 yang membuat perusahaan rugi besar, terjadi pada 2016 lalu. Namun kesalahan ini segera diperbaiki perusahaan dengan banyak menghadirkan produk terbaru, serta dibubuhi dengan banyak kemajuan, seperti keluarga seri Galaxy A. Di jajaran seri ini, perusahaan melakukan pengubahan besar yang lebih baik dengan merombak desain dan pemberian teknologi tersertifikasi IP68, padahal seri ini masih masuk dalam lini kelas menengah.

Kemajuan demi kemajuan dilakukan Samsung untuk menggali kerugian yang pernah terjadi di tahun sebelumnya. Selain memperbarui seri A, perusahaan juga menghadirkan smartphone yang tercatat termahal dikeluarga seri Galaxy Note, yakni seri Note 8. Meski dibanderol mahal, namun banyak yang meminatinya sehingga cukup membantu kembali keuangan perusahaan.

Tetapi sayangnya, perbaikan yang dilakukan Samsung pada 2017 yang cukup membuat perusahaan kembali menguat di sektor keuangan. Tidak diimbangi dengan kemajuan SDM di dalamnya. Di tahun ini juga, kepala perusahaan Lee Jae-yong diadili keran menyuap persiden Korea Selatan, Park untuk mendukungnya melakukan merger kontroversial antara afiliasi Samsung.

Beberapa sumber informasi menyebutkan bahwa Lee melakukan hal tersebut untuk mendapatkan kekuasaan penuh, sehingga bisa mengontrol banyak perusahaan bergerak langsung di bawah perintahnya. Seperti dikutip dari laman android authority, tindakan Lee dinyatakan bersalah atas penyuapan tersebut, sehingga dirinya dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun.

Mungkin perlakukan hukum Lee tidak begitu besar mempengaruhi perusahaan, terutama dalam sektor keuangan meski nama besar di negara asalnya tersebut tercoreng. Dan seperti yang dilakukan setiap perusahaan, Samsung harus kembali memperbaiki kesalahan ini di 2018 dan berharap ada sesuatu yang membawa banyak pengubahan ke arah yang lebih baik.

Leave a Comment