Memang, biasanya liquid atau cairan khusus ini ditemui sebagai metode untuk menjaga prosesor PC tetap dalam keadaan suhu stabil, sehingga performanya akan tetap terjaga. Namun, berkat teknologi khusus cairan ini dikembangkan untuk menghasilkan arus yang bisa digunakan sebagai energi baterai.
Ide itu sendiri datang dari seorang peneliti teknologi IBM, ETH Zurich, yang berawal dari pemikirannya yang mengungkapkan bahwa mereka mungkin bisa membuang kelebihan panas melalui sebuah cairan elektrolit. Seperti dilansir dari Android Authority.
Teknologi cairan ini secara tradisional memang telah diaplikasikan untuk aliran baterai panel surya, serta turbin angin yang energinya bisa disimpan dengan baik. Namun, dalam pikiran para peneliti IBM bahwa desain baru nantinya cairan ini bisa dikemas dalam bentuk yang lebih kecil, baterai smartphone.
Baca juga :
* 15 Cara Hemat Baterai Smartphone Android Selfie
* Baterai Handphone Cepat Habis, Coba Bersihkan
* 15 Cara Hemat Baterai Smartphone Android Selfie
* Baterai Handphone Cepat Habis, Coba Bersihkan
Dengan cairan elektrolit, ketebalan baterai akan mungkin menjadi 1.5mm. Bahkan Tim meyakinkan bahwa ada kemungkinan daya sebesar 1,4 watt per sentimeter per segi, dari ukuran baterai bisa memberikan daya yang cukup efisien bagi kelangsungan hidup smartphone.
Sumber informasi juga menyebutkan, teknologi baterai dengan cairan elektrolit ini sedang dikembangkan dan kemungkinan akan diaplikasikan dalam beberapa tahun ke depan.
Bukan hanya Anda, kami juga berharap bahwa teknologi cairan ini bisa disegera dihadirkan karena hal itu akan membuat smartphone menjadi lebih dingin. So, selain efisiensi daya baterai kemungkinan lainnya adalah ukuran smartphone mendatang akan kembali menjadi lebih tipis.