Mengutip dari laman phonearena, pihak perusahaan mengatakan bahwa langkah ini sebagai tindak lanjut perusahaan setelah menghapus semua berita palsu yang terkait dengan coronavirus sehingga ketika seseorang mengklik tagar yang terkait dengan COVID-19, selanjutnya akan mengarahkannya ke akun resmi atau situs web WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan CDC (Pusat untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).
Selain itu, Instagram mengambil langkah-langkah penting lainnya untuk mencegah COVID-19 berita palsu seperti mengirim posting yang mungkin menyesatkan mitra pemeriksa fakta untuk ditinjau, memblokir dan membatasi tagar yang digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah, serta melarang iklan yang mengambil keuntungan dari pandemi.
“Kami telah menghapus efek yang diterbitkan sebelumnya dan menolak semua efek baru, yang mengklaim dapat memprediksi, mendiagnosis, mengobati, atau menyembuhkan coronavirus. kami tidak akan mengizinkan orang untuk mencari efek AR terkait COVID-19 di Instagram kecuali jika dikembangkan dalam kemitraan dengan organisasi kesehatan yang diakui.” Jelas pihak Instagram seperti dikutip dari laman sumber informasi.