Perkembangan UC Browser Dahulu Hingga Sekarang di Indonesia

ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Di masa awal ketika banyak orang mulai menggunakan telepon selular mereka untuk mengakses internet, jaringan masih lambat dan telepon selular masih kurang pintar. Pada masa itu, kebanyakan aplikasi browser hanya memiliki fungsi sebagai alat untuk mengakses situs saja. Sementara itu, kebanyakan situs tidak secanggih seperti sekarang dan kontennya masih belum sekaya sekarang.


UC Browser saat itu terlahir dengan teknologi berbasis komputasi awan di arsitektur browser-server, setelah dikembangkan selama 9 bulan oleh tim yang dipimpin oleh He Xiaopeng, salah satu pendiri UCWeb. Sebagai perusahaan pertama yang menggunakan teknologi berbasis komputasi awan, termasuk di dalamnya kompresi data, akselerasi awan, Pause-and-Resume Download, dan lain-lain, UC Browser adalah solusi yang sempurna untuk kondisi di mana hanya tersedia jaringan yang belum memenuhi standar dan hampir tidak adanya aplikasi dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh feature phone. 


Ketika orang mulai mengkonsumsi konten yang lebih interaktif dan lebih kaya di telepon selular mereka, konten yang mengandung Flash, video, gambar berukuran besar, dan lain-lain, disebabkan oleh pemunculan iPhone dan jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi, UC Browser menemukan jalan keluar dari revolusi dan persaingan teknologi ini dengan mengembangkan teknologi peramban mobil asli buatan Cina pertama, U3 Kernel. Rendering engine yang sudah dioptimisasi ini dirancang untuk mendukung HTML5, CSS, dan JavaScript, dan meningkatkan pengalaman dalam menjelajah internet menggunakan UC Browser.


Selain dari evolusi dari perangkat mobil bersama dengan infrastruktur broadband yang membaik, yang lalu menjadi sebuah katalis dari perubahan dalam kebiasaan konsumsi internet di mobile, adalah fakta bahwa pengguna internet memiliki tuntutan yang berbeda dari satu negara ke negara lain. Untuk melengkapi teknologi canggih yang merupakan dasar pengembangan UC Browser, He Xiaopeng juga mengembangkan strategi glocal, yang ditujukan untuk membawa UC Browser ke dalam kancah global sekaligus mempelajari nuansa dan kultur lokal dengan menambahkan konten asli lokal.


Konten lokal tidak hanya mencakup penyediaan dukungan multilingual. Penggunaan strategi glocal menuntut UC Browser untuk tidak hanya menyediakan layanan lokal seperti navigasi situs tapi juga harus menyediakan konten yang dapat melayani pasar luar negeri yang spesifik. Contohnya Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara.                


Di tahun 2014, kebanyakan orang Indonesia menjelajah internet melalui aplikasi peramban mobile, dengan itu UC Browser menyediakan fitur navigasi situs berkategori langsung di halaman utama untuk memudahkan akses menuju situs yang popular dan terpercaya. Memasuki tahun 2015, UC Browser menemukan bahwa orang Indonesia mulai menggunakan fitur peramban mobile untuk mencari konten, contohnya skor bola, selain situs. Oleh dari itu, fitur folder situs diperkenalkan ke UC Browser, sebuah fitur yang memampukan kebebasan para pengguna untuk membaca atau melewatkan konten dengan memperbesar atau mengecilkan konten yang terpampang.


Waktu pemuatan pun menjadi semakin membaik. Tidak lama setelah itu di tahun yang sama, sistem pengaturan kartu diluncurkan dan konten yang paling populer dihadirkan di depan untuk menjawab permintaan untuk konsumsi konten lokal yang semakin meningkat.


Dengan semakin meningkatnya konsumsi konten di mobil secara ekstensif oleh pengguna yang memiliki rentang perhatian yang pendek, UC Browser telah menambahkan fitur asupan berita yang dapat diatur oleh pengguna serta konten teranyar dan direkomendasikan sesuai dengan ketertarikan pengguna itu tahun ini.


“Peningkatan konsumsi konten di mobile menduduki peringkat tertinggi di tren dari bagaimana industri mobile internet telah berubah,” kata Xiapeng. Ia menambahkan, “Kami harus tetap mengikuti tren ini dan tidak boleh membatasi UC Browser hanya di pasarmobile browser yang semakin ramai, seperti halnya Facebook juga tidak membatasi dirinya hanya sebagai alat komunikasi sosial. Kami perlu menjadi lebih dari sekedar sebuah aplikasi peramban, bahkan sampai meredefinisikan aplikasi peramban dengan mengubah UC Browser sebuah jembatan menuju mobile internet menjadi lebih spesifik lagi jembatan menuju konsumsi konten bagi pengguna kami yang berjumlah besar.”


Leave a Comment