ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Bersamaan dengan fenomenalnya Pokemon Go, ada aplikasi lain yang cukup menyita perhatian yaitu Prisma. Jika Pokemon Go bermain di ranah mobile gaming, aplikasi Prisma menjadi favorit baru pecinta foto. Karena keunikannya yang mengutilisasi jaringan syarat dan kecerdasan buatan untuk mentransformasi gambar ke dalam efek artistik. Foto biasa bisa diubah menjadi lukisan cantik dalam sekejap.
Awalnya, aplikasi Prisma hanya tersedia untuk platform iOS yang dibuat oleh Alexey Moiseenkov lewat bendera Prisma Labs. Aplikasi ini membuat terkagum-kagum netizen yang melihat hasil olahannya di-share di berbagai media sosial. Hanya dalam waktu 1 minggu setelah dirilis perdana pada 11 Juni 2016 di App Store, aplikasi Prisma telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta dan menerima 1 juta pengguna aktif.
[caption id="attachment_23922" align="aligncenter" width="680"] Screenshot aplikasi Prisma[/caption]
Begitu aplikasi pengolah foto ini tersedia di platform Android sejak beberapa hari yang lalu, sontak jumlah penggunanya pun melonjak. Sehari setelah dirilis di Android, langsung menerima 1,7 juta unduhan dan 50 juta foto diproses.
Hal inilah yang tidak diantisipasi oleh pengembang aplikasinya. Banyak pengguna yang mengeluhkan tidak bisa mengakses aplikasi ini dengan keterangan sedang "error" karena mengalami masalah pada server. Kejadian tersebut sontak menjadi perhatian publik, kenapa aplikasi photo editing memerlukan koneksi ke server? Padahal aplikasi serupa bisa dilakukan sepenuhnya secara offline.
Menurut pengembangnya, ini justru dianggap sebagai pertanda baik. Karena membuktikan aplikasi ini banyak digemari penggunannya, terutama ketika dihadirkan untuk Android. Prisma Labs masih berusaha keras memperbaiki masalah yang ada dan berjanji akan memberikan fitur baru lainnya.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Phandroid, Prisma Labs memberi alasan mengapa proses pengolahan fotonya harus dilakukan di server, tidak langsung ke perangkat pengguna. Mereka berdalih, untuk mengolah foto dengan teknologi seperti itu, membutuhkan banyak resource dari GPU (graphic processor unit), kemampuan smartphone tidak memadai untuk saat ini.
Selain itu, ada kabar yang cukup menggemberikan. Pengembang aplikasi Prisma mengungkapkan bahwa di balik perbaikan infrastruktur yang tengah dikerjakannya, mereka juga tengah menghadirkan fitur editing untuk video. Namun, sebelum hal itu terwujud startup asal Rusia ini harus memperkuat infrastruktur untuk editing video yang lebih berat. Jadi, sabar dulu ya.