Review Huawei P9 Lite: Versi Ringan Kamera Smartphone Jagoan

Plus

  • Desain premium, nyaman digunakan
  • Fitur kamera yang kaya dengan hasil foto bagus
  • Baterai awet

Minus

  • Memori internal 16GB cepat habis
  • Tidak ada pelindung layar
  • Kamera tidak ada OIS, hasil video biasa saja

Score: 7.7

DESAIN
8
LAYAR
7
KAMERA
8
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
7
VALUE FOR MONEY
8
ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Huawei kini menjadi merek yang patut diperhitungkan di kancah smartphone. Jika dulu identik dengan ponsel murah meriah yang dibundel dengan operator, kini perusahaan asal Tiongkok tersebut ingin naik kelas. Huawei memposisikan diri sebagai brand ponsel kelas atas dengan meluncurkan berbagai varian produk. Salah satu yang terbaru adalah Huawei P9 Lite.

Produk ini baru diluncurkan secara resmi di Indonesia kemarin tanggal 22 September 2016. Padahal sudah diperkenalkan di Bali pada Mei 2016 yang lalu. Menurut rencana, seri P9 Lite ini akan mulai dipasarkan pada musim Ramadhan bulan Juni yang lalu. Namun ternyata molor dari jadwal sehingga baru benar-benar muncul menjelang akhir September 206.

Ssesuai namanya adalah versi “ringan” dari flagship Huawei P9. Produk yang paling dijagokan ini justru belum bisa masuk Indonesia karena masih terkendala TKDN. Di mana untuk memproduksinya di Indonesia perlu peralatan lebih kompleks karena menggunakan teknologi canggih. Sementara Huawei P9 Lite relatif lebih sederhana terutama di sektor kamera jika dibanding dengan P9.

Karena menyandang gelar “Lite” beberapa hal disunat dari seri original P9. Spesifikasinya pun dibuat sedikit lebih rendah. Nah, apakah dengan kenyataan tersebut ponsel ini masih menarik dan layak beli? Baiklah simak ulasannya berikut ini.

Desain


Huawei-P9-Lite-03Kesan pertama ketika melihat suatu produk, tentu berawal dari tampilannya. Huawei merancang smartphone terbarunya ini dengan apik. Huawei P9 Lite memiliki desain premium yang terlihat elegan. Body-nya sangat tipis terbuat  yang dari berbagai sudut, rancang bangunnya terlihat rapi, kokoh dan sedap dipandang.

Dengan dimensi 146,8mm  72,6 mm x 7,5 mm, ukurannya cukup pas untuk tangan orang Asia. Dipegang rasanya tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar. Bobotnyapun terasa ringan hanya 143 gram.

Ponsel ini menganut desain unibody sehingga baterai tidak bisa dicopot. Ada tiga pilihan warna yang disediakan yaitu Gold, White, dan Black. Pada unit yang kami coba yaitu warna Gold, P9 Lite terlihat memakai bahan full metal unibody seperti halnya yang ada di P9 dengan garis-garis tipis. Namun jangan terkecoh. Ternyata kerangkanya memakai bahan aluminium alloy. Sedangkan untuk casing belakang memakai bahan polycarbonate. Ini adalah salah cara untuk membuat harga P9 Lite lebih terjangkau.Huawei-P9-Lite-01

Sebagaimana kebanyakan ponsel Android terkini, bagian depan tidak ada ornamen tombol apapun. Karena untuk akses menu sudah terdapat di dalam antarmuka di layar. Rasio screen-to-body mencapai 76,4% yang memberikan jarak bezel cukup tipis sehingga terlihat lebih bagus dalam hal desain.

Di atas layar, terdapat kamera selfie 8MP bersebelahan dengan sensor proximity dan ambient light sensors serta notification LED. Kamera utama berada di bagian belakang yang berdampingan dengan LED Flash dan di bagian bawahnya terdapat ruang untuk sensor sidik jari.

Di sisi sebalah kiri ada slot untuk Dual SIM Card berukuran nano, di mana jika salah satunya bisa berfungsi ganda sebagai slot Micro SD.  Di sebalah kanan terdapat tombol Power dan Volume rocker. Di bagia natas hanya ada lubang untuk port jack audio 3,5 mm. Sedangkan port USB berada di bagian bawah tepat di antara speaker yang berteknologi Audio Dynamite.

Display


huawei-p9-lite-displayPonsel pintar ini memakai layar In-Cell berukuran 5,2” dengan panel IPS LCD yang menghasilkan resolusi Full HD 1920 x 1080 pixel. Secara spesifikasi, ukurannya sama persis dengan seri Huawei P9.

Namun, lagi-lagi ada yang direduksi di sektor ini. Seperti tidak menggunakan layar 2,5D dan juga absennya proteksi Corning Gorilla Glass. Membuat Anda perlu ekstra hati-hati membawa ponsel ini. Kalau perlu, menambah tempered glass sendiri agar lebih aman.

Terlepas dari itu, kualitas layarnya patut diacungi jempol. Karena memiliki kepadatan pixel (density) sebesar 424 ppi yang membuat tampilannya terlihat jelas, tajam dan detail. Reproduksi warnanya pun terlihat natural. Dan responsivitas layar sentuhnya cukup akurat.

OS & Antarmuka


Sebagai smartphone anyar, Huawei P9 telah memakai sistem operasi terkini Android 6.0 Marshmallow. Agar penampilannya tampak kian meyakinkan dan memiliki karakter, Huawei mendandaninya dengan Emotion User Interface (EMUI) versi 4.1. Tampilannya berbeda dengan stock UI bawaan Android karena tidak ada app drawer. Home screen langsung menjadi wadah untuk menempatkan aplikasi yang bisa diakses dengan swipe ke ke samping kanan seperti halnya antarmuka iPhone. Bedanya, di sini kita masih bisa menambahkan berbagai widget di homescreen. huawei-p9-ui

Kita bisa melakukan berbagai kustomisasi tampilan. Namun yang lebih menarik adalah disematkannya berbagai fitur yang membuatnya lebih cerdas sekaligus mudah digunakan. Sebagai contoh, di dalam menu kontak, kita bisa menambahkan kontak tanpa perlu menuliskannya secara manual, tetapi bisa dengan scan kartu nama yang secara otomatis akan mendeteksi. Kita tidak perlu lagi install aplikasi pihak ketiga yang menambah beban memori karena ini sudah terintegrasi. Selain itu, masih banyak lagi fitur di EMUI.

Secara umum Huawei telah berhasil membuat sistem antarmuka yang tak hanya simpel dan mudah digunakan, tetapi juga fungsional.

Kamera Huawei P9 Lite


huawei-p9-lite-backMasuk ke sektor kamera, ini adalah fitur yang paling ditonjolkan di Huawei P9 Lite. Penggunaan label 'Lite' ternyata memberi pengaruh yang signifikan di sektor ini. Huawei P9 digadang-gadang sebagai salah satu smartphone kamera terbaik karena memakai teknologi fotografi dari Leica. Dua lensa kamera utama juga menghasilkan kualitas fotografi yang berkelas, baik itu untuk foto warna maupun hitam putih (monochrome) yang menjadi andalan dan ciri khas Leica.

Nah, dua hal yang sangat penting di atas absen di P9 Lite. Ponsel ini hanya memiliki satu kamera belakang tanpa dibekali teknologi Leica. Jadinya, tidak ada perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan kamera smartphone milik kompetitor. Meski demikian, fotografi tetap menjadi fitur yang paling ditonjolkan di sini.

Huawei P9 lite dipersenjatai kamera utama dengan sensor gambar 13MP dari SONY IMX214. Ini bukanlah sensor yang terbaru karena kompetitornya sudah ada yang memakai Sony IMX298. Kamera memiliki aperture lebar F/2.0 untuk menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi.

Masuk ke antarmuka kamera, ponsel ini meyediakan berbagai menu yang memudahkan kita untuk mengambil foto maupun merekam video. Cara mengakses menunya tinggal mengusap (swipe) ke kanan untuk akses mode dan kiri untuk pengaturan (Setting).Pada menu Mode, pilihannya tergolong lengkap yaitu Photo (auto), Pro Photo (seting manual), Beauty, Video, Pro Video, Beauty Video, HDR, Niht Shot, Panorama, Good Food, Light Painting, dan Timelapse.huawei-p9-cam

Mode Pro yang memberikan berbagai fungsi layaknya kamera DSLR seperti fitur ISO, metering, Focus, White Balance, Shutter Speed, dan Exposure Value (EV). Ini sangat cocok bagi pengguna yang terbiasa memegang kamera DSLR dan tak puas dengan setingan otomatis yang diberikan kamera ponsel.

Saat ingin memotret di malam hari, gunakan fitur Night Shot untuk hasil maksimal karena bisa mencerahkan suasana yang agak gelap. Namun proses mengambil gambar membutuhkan waktu lebih lama sehingga memastikan tangan harus steady. Apalagi P9 Lite tidak dibekali dengan Optical Image Stabilizer (OIS) yang menjadi poin minus di sektor kamera.

Saya paling suka dengan mode Light Painting. Karena di sini bisa berkreasi membuat berbagai foto kreatif dengan memanfaatkan cahaya. Kita bisa "melukis cahaya" dengan memanfaatkan fungsi tail lights, sily water, light graffity dan star track. Syarat utama jika memotret dengan mode ini adalah harus menggunakan tripod. Karena proses pengambilan gambar membutuhkan waktu beberapa detik. Tanpa harus mengatur seting manual, Anda bisa mendapatkan hasil yang keren secara instan.

Sementara itu bagi yang gemar selfie, kamera depan dibekali sensor 8MP yang cukup mumpuni. Lensa memakai jenis wide-angle berukuran 27 mm yang memiliki aperture F/2.0. Tidak ada LED Flash di kamera depan, sebagai gantinya, layar akan menyala lebih terang untuk membantu pencahayaan sehingga wajah terlihat lebih cerah. Selain itu, terdapat fitur wajib yaitu Beautify yang memperhalus wajah tanpa perlu melakukan olah digital atau edit foto setelah memotret.

Nah, bagi Vlogger atau YouTuber, modal kamera yang dihasilkan dari ponsel ini juga terbilang memadai. Bahkan terdapat fitur Video Pro yang memungkinkan kita untuk membuat beberapa pengaturan manual layaknya memotret foto seperti metering, Exposure Value (EV), Focus, dan White Balance. Juga ada Video Beauty yang bisa mempercantik wajah ketika merekam.

Sayangnya, kita hanya bisa merekam video maksimal dengan kualitas Full HD 1080p dengan kecepatan 30fps. Tidak ada opsi untuk merekam1080p @ 60fps dan juga video 4K 2160p.

Hasil foto:

https://www.instagram.com/p/BI9GnM4B9hW/

https://www.instagram.com/p/BJAbnitBywZ/

https://www.instagram.com/p/BJAi8SDhZHy/

https://www.instagram.com/p/BJaRbnQBwpu/

https://www.instagram.com/p/BJc7n0CB6Hk/

https://www.instagram.com/p/BJae7BlBDpz/

https://www.instagram.com/p/BKspnulBddR/

Multimedia


Fitur multimedia juga mendapat perhatian khusus. Produsen asal China ini membenamkan teknologi HiSilicon Hi6402 audio DSP, 9 V Smart PA, yang terintegrasi dengan desain speaker. Mereka mengklaim teknologi audio ini memprodiksi kualitas sound tak tertandingi jika dibandingkan dengan perangkat lain. Speaker terletak di body bawah sebelah kanan satu buah. Tentu hasilnya akan lebih maksimal jika ada dua speaker.

Aplikasi musiknya sederhana, namun cukup cerdas. Karena bisa membaca apakah file lagunya berkualitas HD atau tidak. Selain itu, jika pada lagu tersebut sudah tertempel dengan lirik, maka secara otomatis akan bisa terbaca di aplikasi. Namun tidak ada fitur untuk mengatur equalizer audio secara manual karena mempercayakan pada smart amplifier yang bekerja secara otomatis.

Sementara untuk video juga bisa langsung mendeteksi konten yang ada di dalam ponsel. Asyiknya, kita bisa mengatur kecepatan video apakah mau dibuat lebih lambat atau cepat. Selain itu, juga bisa diatur pop-up video yang berjalan di atas aplikasi. Sehingga sambil melakukan berbagai aktivitas, video bisa terus berjalan.

Konektivitas


Huawei P9 lite adalah ponsel dual-SIM yang menggunakan slot hybrid. Artinya salah satu slot bisa membaca kartu SIM maupun micro SD. Jika Anda memasang kartu micro SD berarti hanya bisa mengaktifkan satu kartu SIM saja. Namun jika memasukkan dua kartu SIM sekaligus, memori ponsel menjadi sangat terbatas.


Mengenai konektivitas, P9 Lite mendukung jaringan 4G LTE Cat 6 yang ekstra cepat di mana secara teori bisa mengunduh hingga 300Mbps dan upload data hingga 50Mbps up. Ponsel mendukung teknologi FDD B1/B3/B7/B8/B20. Sedangkan untuk teknologi seluler di bawahnya, sudah pasti mendukung 3G UMTS dan 3G.


Ponsel ini juga memiliki jaringan Wi-Fi 2.4GHz b/g/n dan Bluetooth 4.1 LE serta NFC. Untuk mengisi baterai, masih menggunakan port micro USB 2.0, tidak seperti kakanya P9 yang telah memakai USB 3.0 type-c. Selain itu, P9 Lite juga tidak mendukung USB on the go.

Fitur


Menggunakan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow, pengguna bisa mendapatkan berbagai aplikasi kompatibel di Google Play Store. Selain itu, Huawei juga sudah menyediakan beberapa aplikasi esensial untuk menunjang aktivitas penggunanya.

Salah satunya adalah aplikasi Health yang berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan dengan berolahraga. Ponsel ini secara otomatis akan menghitung langkah yang ditempuh. Pada aplikasi Health ini, ada 3 jenis olahraga yang bisa hitung, yaitu berlari, berjalan dan bersepeda. Untuk ketiga olahraga itu, Anda bisa menentukan target berdasarkan jarak, waktu atau kalori. Aplikasi ini bisa menghitung jarak tempuh, waktu dan kalori yang terbakar.

huawei-p9-fiturDalam hal keamanan data, Huawei P9 Lite menggunakan chip level khusus pada sensor sidik jari Fingerprint 2.0 yang terintegrasi dengan teknologi ARM TrustZone. Asyiknya, sensor sidik jari yang letaknya di body bagian belakang ini bisa membaca jari dalam posisi 360 derajat secara akurat. Sensor mampu menyimpan data hingga lima jari. Fungsinya pun tidak sekadar untuk membuka kunci ponsel, tetapi juga untuk mengambil foto, menjawab telepon, menghentikan alarm, akses aplikasi tertentu, pembelian di Google Play dan sebagainya.

Fitur lainnya yang cukup berguna adalah Phone Manager. Aplikasi ini berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja ponsel. Secara rutin akan mengingkatkan jika ponsel perlu dioptimalkan untuk membersihkan memori, cache dan sebagainya agar kembali fresh. Di sini juga terdapat data traffic management yang memonitor konsumsi daya baik dari jaringan 4G LTE, WiFi dan hotspot.

Agar lebih optimal, kita bisa mengeset kuota data dari langganan paket data yang kita gunakan. Sehingga begitu akan mendekati habis ada peringatan. Melalui aplikasi ini kita juga bisa memblokir nomor tertentu agar tidak bisa menghubungi baik melalui telepon maupun SMS.

Fitur lainnya yang sudah terpasang di sini adalah Weather untuk mengetahui cuaca terkini, Recorder untuk merekam percakapan, Mirror untuk mengubah fungsi kamera depan menjadi cermin, Notepad, kalkulater, senter, FM Radio, Backup, dan HiCare untuk layanan pelanggan.

Performa


Pada bagian dapur pacunya, Huawei P9 Lite mengandalkan chipset buatannya sendiri, HiSilicon Kirin 650 octa core (4 x 2.0 GHz + 4 x 1,7 Ghz), 64bit dengan GPU Mali-T830MP2 yang dipadu dengan RAM 3GB. Sementara buat memori internalnya, terdapat lahan seluas 16GB yang ditunjang slot microSD buat yang ingin menambah kapasitas sampai 128GB.

Di atas kertas, ponsel ini mampu menyajikan performa yang mumpuni. Begitupun dengan yang saya rasakan ketika awal-awal menggunakannya. Namun setelah lebih dari 1 minggu memakai dengan install aplikasi yang cukup banyak, baru terasa performanya yang kadang mengalami lag. Padahal jika melihat RAM nya yang cukup besar, seharusnya bukan lagi masalah.

Masalah lain adalah, dengan memori internal yang sebesar 16 GB ternyata tidak mencukupi jika pengguna menginstall banyak aplikasi dan sering memotret. Sistem membutuhkan setidaknya 6 GB karena available memory hanya 10,52GB. Dalam waktu singkat, setelah diisi beberapa aplikasi, ruang memori internal hanya kurang dari 1GB.

Untuk itu, saya sering menggunakan fitur Phone Manager untuk membersihkan sampah. Walaupun ini tidak membantu banyak. Salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan memasukkan micro SD berukuran besar minimal 32 GB dan memindahkan default memory ke micro SD dengan masuk ke Settings > Advanced Settings > Memory & Storage.

Pada departemen baterai, Huawei P9 Lite dibekali dengan kapasitas 3000 mAh yang tidak bisa dibilang besar, juga tidak kecil. Ada fitur Smart Power yang membuat daya tahan baterai menjadi lebih efisien dan efektif. Ponsel ini juga bisa mendeteksi aplikasi apa saja yang boros baterai sehingga bisa kita tutup untuk memperpanjang daya pakai. Berdasarkan pengalaman memakainya, untuk penggunaan normal baterai sanggup bertahan selama 1 hari.

Value for Money


Huawei Indonesia resmi menjual smartphone ini dengan harga IDR 3,799 juta. Konsumen bisa melakukan preorder mulai hari ini tanggal 23 September melalui situs Lazada, Blibli, MatahariMall, Blanja, Alfacart, KlikIndomaret, Dinomarket, Bhinneka, dan ES.id. Pembelian offline mulai 1 Oktober 2016 di beberapa outlet Erafone, Telesindo, Indosat Gallery dan outlet resmi Huawei.

Dengan harga tiga jutaan, berarti ponsel ini masuk dalam kategori kelas menengah. Jika melihat dari fitur yang melimpah dan spesifikasi tinggi yang ditawarkan, ponsel ini tergolong terjangkau bahkan nilainya bisa melebihi harga jual. Memang ada beberapa catatan mengenai dipotongnya beberapa fitur jika dibanding dengan P9. Itupun dilakukan pastinya demi menekan harga agar lebih terjangkau. Di sisi lain, kompetitor di pasar juga cukup agresif dan banyak yang menjual produknya di kisaran harga tersebut. Ini menjadi tantangan bagi Huawei yang tergolong masih pemain baru di segmen ini. Bagaimanapun juga, pilihan ada di konsumen.

 

Leave a Comment