REVIEW SAMSUNG GALAXY A51: UPGRADE DI KAMERA

Plus

  • Desain ergonomis
  • Tampilan menarik
  • Kinerja display
  • In display finger print

Minus

  • Aperture standar
  • Night mode kurang optimal
  • Audio speaker kurang bagus

Score: 7.5

DESAIN
8
LAYAR
8
KAMERA
7
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Setahun setelah merilis seri Galaxy A50, Samsung memperkenalkan seri lanjutan, Galaxy A51. Di pasar global, seri ini diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Untuk pasar Indonesia, menyusul tak lama kemudian, tepatnya pada awal tahun 2020 ini.
 
Serial Galaxy A sebenarnya metamorphosis dari serial J. Serial ini dirancang sebagai smartphone sejuta umat, untuk memenuhi kebutuhan pengguna mulai dari segmen paling bawah hingga segmen menengah. Yang tak disentuh oleh serial ini adalah serial flagship dan premiumnya Samsung. Dalam posisi demikian, Serial A harus menghadapi kompetisi ketat di segmen paling “ramai” ini.
 
Nah, kembali ke Galaxy A51, yang merupakan penerus Galaxy A50. Ekspektasinya seri baru ini banyak membawa upgrade dari pendahulunya itu. Dan memang, ada sejumlah peningkatan yang cukup signifikan dibanding seri A50. Yang paling kelihatan adalah penambahan jumlah kamera. A51 kini memiliki empat kamera di belakang, dan satu kamera depan. Total ada lima kamera. Samsung tampaknya tak ragu untuk ikut bertarung banyak-banyakan kamera.
 
Peningkatan lain ada pada sistem operasi, yang kini sudah dibenamkan sistem operasi Android 10.0 yang diintegrasikan dengan One UI versi 2.0. Di sektor mesin, SoC ditingkatkan dengan memakai Exynos 9611 –yang sebenarnya masih satu level dengan SoC untuk A51. Layar yang sedikit diperlebar, dan desain yang diberi sentuhan sedikit berbeda.  Selebihnya? Masih tetap sama dengan pendahulunya, Galaxy A50.
 

DESAIN

Ukuran             : 158.5 x 73.6
Tebal                : 7.9 mm
Bobot               : 172  gram
Platform           : Unibody
 


Galaxy A51 adalah serial yang dipersiapkan Samsung untuk bertarung di pasar kelas menengah. Karenanya, Anda tak akan menemui tampilan hape ini seperti serial flagship dan premiumnya Samsung, semacam serial Galaxy S dan Galaxy Note. So, tak banyak perbedaan mencolok antara hape ini dengan smartphone-smartphone android keluaran teranyar lainnya.
 
Bahkan, tak banyak pula perbedaan desain bila dibandingkan dengan pendahulunya, Galaxy A50. Perbedaan paling kentara ada pada desain back covernya. Pada seri baru ini, back cover didesain dengan patron potongan prisma. Pada potongan bawah diberi tekstur arsiran garis-garis tipis –dan juga sedikit pada potongan bagian sisi. Menariknya, satu potongan besar diberi sentuhan efek pelangi (bila terkena pantulan cahaya). Ada tiga pilihan warna: white, blue & black.
 


Material body sendiri masih tetap terbuat dari plastic, sama seperti pendahulunya. Dan meskipun didesain dengan pola prisma plus efek pelangi, namun tetap tak bisa menutupi kesan plastiknya ini. Tapi agak sedikit tertolong dengan frame metal, yang memberi aksen mewah pada tampilannya.
 
Ponsel ini didesain dengan ukuran yang nyaman bagi rerata tangan orang Asia. Tak terasa penuh di tangan. Ditunjang pula dengan bobotnya yang cukup ringan, namun punya struktur yang kokoh. Tidak tebal dengan sisi-sisi yang didesain melengkung, untuk memberi kenyamanan pada tangan ketika digenggam. Permukaan body yang tak terasa licin, memperkecil resiko ponsel tergelincir dari genggaman tangan.
 

DISPLAY

Jenis                            : Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                         : 6.5 inches, 100.2 cm2
Resolusi                       : 1080 x 2400 pixels
Rasio Tampilan            : 20 : 9 ratio
Ratio ke Body               : 90%
Perlindungan               : Gorilla Glass 3


 
Samsung menyebut layar yang dipasangkan pada A51 ini sebagai Infinity-O Displat. Diklaim menjanjikan sajian layar yang lebih lega dan menyenangkan untuk menonton video, gaming, web surfing, dan sebagainya. Tapi berbeda dengan layar Infinity pada lini produk premium, di sini masih ada bezel yang melingkari sisi-sisi layar. Bezelnya memang minimalis, termasuk di sisi bawah yang biasanya tetap tebal. Tapi tetap saja, keberadaan bezel ini “membatasi” luas layar.
 
Tipe layar yang digunakan masih sama dengan pendahulunya, layar super amoled multi touch. Layar jenis ini memang lebih unggul dalam menyajikan tampilan layar yang lebih terang dan tajam, serta performa pergerakan layar yang mulus. Untuk makin menambah pesona layar, Samsung memberi motion wallpaper saat layar unlock. Namun, meski layar super amoled ini menyenangkan, namun juga lebih rakus mengkonsumsi daya baterai. Solusinya, atur kecerahan layar pada moda otomatis.
 
Tentang kinerja layar, respon terhadap sentuhan juga bagus. Tak terlihat ada delay saat layar/tombol virtual ditekan dengan reaksi yang diberikan layar. Dalam pengujian melalui aplikasi Antutu, layar dapat merespon 10 titik sentuh sekaligus. Kemampuan seperti ini sangat penting untuk beberapa aplikasi, terutama game yang memang butuh banyak tombol aktif sekaligus.
 

KAMERA

Belakang          : 48 MP, f/2.0, 26mm (wide), 1/2.0", 0.8µm, PDAF
                            12 MP, f/2.2, 12mm (ultrawide)
                             5 MP, f/2.4, 25mm (wide), dedicated macro camera
                             5 MP, f/2.2, 1/5.0", 1.12µm, depth sensor
Video (Main)     : 2160p@30fps, 1080p@30/60/120fps; gyro-EIS
Depan               : 32 MP, f/2.2, 26mm (wide), 1/2.8", 0.8µm
Video (Selfie)   : 1080p@30fps
Flash Light       : LED Flash light


 
Salah satu upgrade yang signifikan adalah di fitur kamera ini. Selain menambah jumlah kamera menjadi empat, pun besaran kamera ditingkatkan menjadi 48 Mpix (kamera utama) –dari 25 Mpix pada A50. Besaran kamera ultrawide juga ditingkatkan menjadi 12 Mpix. Tambahan satu kamera lagi, didedikasikan untuk macro. Dengan komposisi ini, mestinya bisa dihasilkan foto yang lebih oke –setidaknya dibanding A50.
 
Dan itu terlihat pada foto yang diambil pada kondisi cahaya matahari melimpah di luar ruang. Foto terlihat tajam, terang, komposisi warna yang matang namun tetap terlihat natural. Dan thanks to 48 Mpix lens,  foto tetap tajam meski dibesarkan. Depth sensor memainkan peran dengan baik, dengan memberi efek kedalaman pada foto.


 
Pada view finder, ada pilihan penggunaan lensa sudut lebar (ultra wide). Ketika diaktifkan, lensa akan memberikan ruang tangkap dengan sudut 128 derajat –lebih besar dari sudut 80 derajat pada lensa wide biasa. Hanya saja, memotret dengan opsi ultrawide ini, bagian sisi-sisi foto terlihat rada nge-blur. Seperti efek panning.
 
Penambahan lensa makro, memungkinkan penggunanya memotret benda-benda kecil dengan lebih detil. Kemampuan memotret makro ini bisa dilakukan dalam jarak kurang dari 5 cm. Namun masalahnya, focus kerap kali kesusahan mengunci obyek yang dipilih. Meskipun obyek sudah dipilih dengan cara men-tap di layar view finder. Solusinya, gunakan mini tripod untuk membuat ponsel lebih ajeg dan meminimalisir pergeseran focus.




 

Meski berukuran 48 Mpix, namun kameranya hanya memiliki bukaan (aperture) standar –sebesar f/2.0. Ini membuatnya tak terlalu ciamik untuk foto-foto dalam kondisi low light. Hasil foto low light memang terlihat masih bagus. Tapi apabila dibesarkan, nampak bintik pixelnya. A51 memang punya night mode, yang bisa digunakan untuk memotret pada malam hari. Namun kinerjanya baru optimal bila memotret dengan limpahan cahaya lampu. Untuk suasana panorama malam, hasil foto cenderung terlihat noise.


 
Selfie? Kamera 32 Mpix memang mendukung ketajaman foto selfie. Dilengkapi dengan fitur beauty dan aneka filter.  Kinerja kamera selfienya ini lumayan bagus dalam membuat foto wajah menjadi lebih mulus dari aslinya. Efek beauty bisa diatur dalam berbagai level. Sedikit tips, jangan mengatur beauty efek terlalu tinggi, atau berlebihan. Hasilnya akan membuat foto kehilangan kesan naturalnya sama sekali.


 
Oke, sekarang fungsi video. Menggunakan kamera belakang, Anda bisa merekam video dengan resolusi tinggi. Kemampuannya merekam hingga 120 frame per detik, menghasilkan video yang mulus dan tajam (dengan resolusi 1080p). Ingin resolusi lebih tinggi? Pilih setelan 2160p. Hanya saja, untuk setelah hi-res seperti ini, kemampuan rekam frame per detiknya paling tinggi 30 fps. Ditunjang dengan AIS, untuk meminimalisir efek goyangan tangan ketika merekam.  
 

MULTIMEDIA



Faktor penting bagi sebuah smartphone masa kini adalah kemampuannya menjalankan beragam fungsi, tidak sekadar sebagai alat komunikasi saja. Dia harus bisa menjadi perangkat pemutar music portable, bilamana penggunanya ingin mendengarkan music. Pun harus bisa menjadi perangkat pemutar video yang handal, ketika penggunanya ingin menonton film selama di perjalanan. Pada beberapa orang, terkadang perlu menjadikan smartphonenya sebagai perangkat penunjang kerja.
 
Tentu saja Anda bisa mendengarkan music dari ponsel ini. Hanya saja, Anda harus membukanya dari menu file manager, cari file music dan pilih file music/lagu yang ada. Fungsi pemutar music yang ada di sini tak dibekali dengan fitur pendukung, semacam optimalisasi sound dan pengatur keseimbangan nada (equalizer). Agar lebih optimal dan lebih puas, sebaiknya unduh aplikasi pemutar music.
 
Kualitas keluaran suara (audio) juga terbilang standar. Bahkan audio dari speaker cenderung terdengar rada cempreng –nada bass kurang menonjol. Kualitas audio sedikit lebih baik ketika didengarkan lewat headset –ada headset bawaan dalam paket penjualan. Namun sekali lagi, karena tak ada pengatur nada, Anda tak bisa mengatur setelan audio sesuai selera.
 
Sebagai perangkat pemutar video cukup memuaskan. Dukungan layar lebar dengan kualitas sajian yang baik, serta kemampuan memainkan video resolusi tinggi, membuatnya mampu menyajikan tayangan video/film seperti tv kabel.  Saat memainkan video, Anda bisa memilih tampilan layar penuh, dan juga melakukan screen capture, dan bahkan memotong tayangan.
 

SECURITY DAN FITUR LAIN



Galaxy A51 dibekali fitur pengaman yang berlapis. Ada fitur pengenal wajah sebagai lapis pengaman pertama. Kinerjanya cukup akurat mengenali wajah pengguna. Berikutnya ada pembuka kunci layar dengan menggunakan sidik jari. Galaxy A51 memiliki tombol virtual finger print di dalam layarnya (in display finger print). Jadi Anda tak bakal menemukan tombol fisik finger print di body ponsel. Semua lapis pengaman ini menjamin ponsel Anda aman dari gangguan orang iseng.


 
Galaxy A51 juga dilengkapi sejumlah fitur lain untuk mendukung kemudahan akses ke ponsel. Seperti fitur gerakandan gesture, yang membantu akses cepat untuk akses atau mengaktifkan ponsel. Ada pula fitur untuk sinkron ke Microsoft, sehingga beberapa menu pilihan dapat diakses melalui computer/laptop.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan           : 2G/3G/4G
WiFI                 : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth         : 5.0, A2DP, LE
SIM                  : Dual nano SIM card
USB                 : 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go
 
Sudah pasti dibekali jaringan mulai dari 2G hingga 4G. Frekuensinya sudah disetel kompatibel dengan frekuensi yang digunakan operator 4G di Indoneia. Jadi, apapun kartu operator yang kalian pakai, bisa berfungsi di smartphone ini. Ada dua slot untuk menyelipkan kartu sim card. Dua-duanya bisa aktif, tinggal Anda pilih saja, kartu mana yang mau dijadikan kartu utama.
 
Kemampuan antenna menangkap sinyal dari operator lumayan baik. Meski sinyal tertangkap satu atau dua bar, tetap mampu memberikan koneksi yang stabil. Begitupun dengan koneksi wifi, bisa menangkap sinyal dengan baik meski agak jauh dari posisi hotspot (sekitar 30 meter). Tapi, sinyal wifi akan lebih optimum tertangtak bila posisi ponsel dihadapkan ke arah hot spot.
 

PERFORMA

OS                   : Android 10.0; One UI 2
CPU                 : Octa-core (4x2.3 GHz Cortex-A73 & 4x1.7 GHz Cortex-A53)
GPU                 : Mali-G72 MP3
Chipset            : Exynos 9611 (10nm)
RAM                 : 6 GB
ROM                 : 128 GB
Ext Memory      : microSDXC (dedicated slot)


 
Pembaruan paling menonjol ada pada sistem operasi. A51 sudah dibenamkan sistem operasi Android paling gres, Android 10.0, yang dikombinasikan dengan One UI versi 2. Terutama One UI versi 2, yang datang dengan membawa penyegaran pada tampilan antar muka, lebih simple namun juga lebih dinamis. Pengembangan juga dilakukan pada SoC. Di seri baru ini, SoC yang dipakai adalah Exynos 9611, yang merupakan pengembangan dari Exynos 9610 yang dipakai A50. Namun keduanya tetap sama-sama diproduksi dengan teknologi 10 nm.
 
Prosesornya sendiri menggunakan konfigurasi CPU yang sama dengan A50, yakni octacore dengan konfigurasi 4 x 2.3 GHz dan 4 x 1.7 GHz. Artinya, dalam kecepatan pemrosesan seri baru ini tak mengalami upgrade berarti. Begitupun dengan sektor memori. Masih tetap memakai konfigurasi memori 6/128 GB, dengan sejumlah varian seperti 4/64 GB dan 4/128 GB. Namun anehnya, seri terbaru ini justru memakai UFS (universal flash storage) versi 2.0, yang lebih tua dibanding UFS 2.1 yang digunakan pada seri A50.


 
Hasil uji melalui aplikasi Antutu menunjukkan, Galaxy A51 ini meraih angka 186.524. Ini raihan angka yang standar buat smartphone menengah sekelas A51.  Tidak mengherankan juga sebenarnya, karena SoC dan CPU yang dimilikinya, memang punya performa standar di kisaran angka Antutu seperti itu. Tapi, ya masih handal untuk menopang fungsi-fungsi menengah.
 

BATERAI

Jenis                : Lithium Polymer
Kapasitas         : 4000 mAh
Tipe                  : Non-removable
Flash Charge    : Fast battery charging 15 W


 
Baterai berukuran 4000 mAh sepertinya sudah jadi standar di smartphone menengah. Termasuk di Galaxy A51 ini. Sekali lagi, tak ada upgrade di sektor catu daya ini, dibanding pendahulunya, A50. Keduanya dilengkapi tipe baterai yang sama dan kapasitas yang sama pula. Pun untuk teknologi isi ulang cepatnya juga masih sama.
 
Kalaupun tak ada upgrade, masih bisa dimaklumi. Besaran baterai yang 4000 mAh itu untuk saat ini memang sudah dirasa cukup memadai menopang pengoperasian ponsel di kelas menengah seperti A51 ini. Masih bisa diandalkan untuk aktif seharian. Sementara teknologi fast charging, meski bukan yang terbaik, tetapi sudah cukup membantu untuk mempersingkat waktu pengisian ulang.
 

VALUE for MONEY



Di pasaran saat ini, setidaknya menurut situs resmi Samsung, seri Galaxy A51 ini dibandrol Rp4.399 juta. Harganya berada di kisaran level menengah, tak jauh berbeda dengan competitor sekelas. Nampaknya, Samsung mulai belajar tak mematok harga yang overpricing pada lini produk kelas menengahnya ini.
 
Kalaupun dirasa harga A51 ini rada tinggi dibanding pesaing sekelasnya, masih bisa dimaklumi. Pertama, karena ini Samsung, brand yang sudah sangat kokoh di pasaran. Kedua, ini juga jadi pertimbangannya, Samsung memberikan beberapa fasiltas kemudahan untuk memiliki hape ini. Misalnya, dengan program cicilan tanpa uang muka, gratis ongkir ke manapun di Indonesia, dan gratis asuransi selama setahun. Itu nilai tambahnya.

Leave a Comment