ArenaLTE.com - Di era yang serba digital saat ini, situs website pelaku usaha telah menjadi salah satu platform ideal untuk memperluas bisnis dan menjangkau basis pelanggan yang lebih luas. Memiliki website pelaku usaha menjadi cara yang tepat untuk memamerkan bisnis dan berinteraksi dengan pelanggan.
Situs website pelaku usaha yang bagus tidak hanya bisa mengubah pengunjung menjadi pelanggan tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan dengan membangun hubungan emosional.
Berdasarkan laporan We Are Social Asia Tenggara 2017, terdapat 46 persen pengguna internet yang mengunjungi toko online dan sebanyak 24,74 juta orang di Indonesia yang berbelanja via e-commerce. Jumlah nilai total belanja pasar e-commerce di Indonesia mencapai US$5,6 miliar.
Angka ini menunjukkan besarnya potensi dan peluang bisnis yang dapat dihasilkan dari platform online bagi para pemilik bisnis di Indonesia. Dengan demikian, pebisnis dapat menciptakan sebuah website pelaku usaha yang populer untuk mendukung brand dan meningkatkan loyalitas pelanggan dengan lebih mudah.
Namun, perlu diingat bahwa ada perangkap yang harus diperhatikan karena bisa memberi dampak negatif atas keberadaan sebuah website pelaku usaha. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan beserta tips bagi para pemilik usaha kecil untuk menghindari perangkap tersebut.
1. Konten visual yang minim
Jangan membuat website pelaku usaha menjadi sebuah laman web yang polos, buatlah menjadi laman web yang visual dan memikat. Pengunjung seringkali tidak mau berada dalam situs kita untuk waktu yang lama, tetapi jika memiliki video, gambar atau infografik, kita dapat menyampaikan pesan dengan cepat dan jelas.
2. Kalimat/halaman yang panjang
Kata tertulis tetap penting, tetapi ketika menyangkut situs website pelaku usaha, sedikit teks akan lebih baik. Ketika pelanggan mengunjungi situs website pelaku usaha, mereka ingin menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah. Memiliki laman yang penuh dengan teks akan membuat lebih banyak pelanggan yang berpaling daripada tertarik dengan website pelaku usaha.
3. Tidak mempertimbangkan akses situs menggunakan mobile
Akses dari perangkat mobile saat ini menyumbang 33 persen dari pendapatan belanja online di Indonesia dan hal ini hanya akan menjadi semakin penting. Ini berarti bahwa untuk menciptakan pengalaman optimal bagi pengguna, kita harus membayangkan website akan diakses melalui perangkat mobile pada tahapan desain situs. Sehingga berbagai hal bisa diantisipasi dengan lebih baik, seperti minimalisasi menu drop down, mengoptimalkan ukuran laman dan menciptakan pengalaman yang beragam bagi pengguna.
4. Tidak memerdulikan perlindungan hak cipta
Harus diingat, jika situs pelaku usaha termasuk dengan semua yang ditulis di dalamnya. Pastikan tetap seperti itu. Jika tidak ingin konten dicuri maka pastikan kita memiliki pernyataan bahwa hak cipta konten pada situs kita merupakan milik kita sendiri – pastikan pernyataan ini mudah terlihat dan senantiasa diperbarui.
5. Tidak memasarkan situs pelaku usaha
Kita memiliki situs web yang fantastik, dirancang dengan baik, dan menarik. Lalu apa masalahnya? Tidak ada yang tahu tentang situs web tersebut! Kita perlu memasarkan situs web Kita untuk menarik trafik ke situs web tersebut. Kita boleh saja memiliki konten paling menarik di dunia, tetapi jika tidak ada yang bisa menemukannya maka situs web tersebut sama saja dengan situs yang tidak memiliki konten sama sekali alias tidak bernilai.
6. Memutar video/suara secara otomatis
Ketika pengguna internet masuk ke website pelaku usaha, mereka tidak ingin dikejutkan dengan suara tak dikenal yang menggelegar darispeaker mereka. Dengan segala cara, gunakanlah konten digital (lihat poin pertama), tetapi serahkan pada pengguna apakah mereka ingin menontonnya. Jika tidak, mereka akan berhenti secepat mereka tiba.
7. Iklan Sembulan (pop up) yang muncul terus menerus
Tidak ada yang suka dengan iklan sembulan (pop up). Meskipun pendapatan lebih besar karena pengiklanan ekstra terlihat menggiurkan, kemungkinan untuk kehilangan lebih banyak pelanggan cenderung akan merusak kredibilitas Kita. Tinggalkan saja iklan sembulan kepada para hipsters.
8. Konten yang tidak relevan
Ingatlah bahwa sedikit bisa jadi memiliki nilai lebih karena ini penting. Situs web merupakan properti kita yang berguna untuk menginformasikan pelanggan tentang bisnis dan produk kita. Tidak harus berupa anekdot lucu atau memamerkan perkiraan cuaca untuk minggu depan. Semakin tidak relevan konten situs pelaku usaha, maka semakin lemah pesan dari brand Kita.
9. Menggunakan akun hosting gratis
Sebagai pemilik bisnis tentu saja kita selalu memikirkan biaya. Akan tetapi, domain web secara finansial bukanlah investasi yang besar, dan ketika kita mendaftarkannya, tidak ada yang bisa mengambil alihnya selama kita memperbaruinya. Jika menggunakan akun hosting gratis, akun Kita bisa diturunkan kapan saja dan seringkali Kita tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah ini terjadi. Dengan demikian, kita bisa kehilangan situs web maupun pelanggan kita.
10. Tidak mengetahui siapa pengunjung situs kita
Situs web hanyalah awal perjalanan bagi pelanggan kita, meskipun mereka tidak membeli apapun dari kita, tetapi bagi kita langkah awal ini tetap bernilai. Berikan insentif yang akan mendorong mereka mencari lebih banyak informasi, diskon, update, dan lain-lain. Dengan begitu Kita akan memiliki detil pelanggan dan melanjutkan hubungan dengan pelanggan kita setelah mereka meninggalkan situs kita.