ArenaLTE.com - Industri video game dan eSport terus mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini memunculkan sebuah profesi baru yang menarik yaitu Game Streamer, yaitu pemain video game yang menyiarkan kegiatan bermainnya melalui platform live streaming. Game live streaming kini telah menjadi kategori hiburan tersendiri dengan segmen penonton yang loyal.
 
Bahkan Wired.com memprediksi, platform live streaming akan mampu berkembang menjadi alternatif baru commercial entertainment.Tingginya nilai pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan menyiarkan permainan video gim dapat menjadi faktor utama berkembangnya penggunaan platform live streaming.
 
StreamLabs menyatakan bahwa angka tipping volume atau besaran tip alias uang hadiah dari penonton yang didapatkan dari kegiatan game streaming di kuartal keempat 2018 meningkat sebesar 36 persen dari kuartal keempat 2017 dengan total nominal mencapai USD35 juta dolar.
 
Richard Tyler “Ninja” Blevins, gamer profesional yang juga seorang game streamer, berhasil meraih pendapatan hingga USD10 juta dolar (sekitar IDR144 miliar) dari kegiatannya menyiarkan permainan video gim sepanjang tahun 2018.
 
Di Indonesia, Justin “Jess No Limit” menjadi salah satu gamer terpopuler dan terkaya di tahun 2018, dengan penghasilan mencapai puluhan juta Rupiah per bulan dan penghasilan tambahan lainnya setiap memenangkan turnamen.

Menurut Amy Cao, Global Marketing & PR Head Nimo TV sekarang adalah waktu yang tepat bagi para pemain video gim maupun game enthusiast untuk menjadi seorang game streamer.

Game-streamer-NIMO-TV

Selain tingginya angka pendapatan yang dapat diraih dari game streaming, berikut adalah berapa faktor lainnya yang bisa menjadi alasan bagi game enthusiast untuk menjadi game streamer.

1. Semakin populernya game streamer
Sejak dekade 2010-an, popularitas game streamer mengalami peningkatan pesat. Sebagai gambaran, selain memiliki penghasilan tinggi dari kegiatannya bermain video gim, Jess No Limit juga tercatat memiliki lebih dari 5 juta subscriber di Youtube serta lebih dari 300 ribu subscriber di Nimo TV.
 
2. Ketertarikan pengiklan terhadap eSport
Data terbaru Newzoo mengatakan, pendapatan dari industri eSport secara global diprediksi akan menembus USD1,1 miliar dolar AS atau setara IDR15,4 triliun Rupiah pada 2019. Angka ini meningkat 27% dari tahun lalu, pengiklan seperti Indofood dan Dua Kelinci juga sudah mulai membuka kerja sama sponsorship dengan tim esport.
 
3. Kompetisi eSport yang semakin banyak
Pertandingan eSports semakin menarik perhatian penonton. Sebagai contoh, pagelaran The International 2018, ajang paripurna dari Dota 2 Pro Circuit (DPC), mampu mengumpulkan sekitar 15 juta penonton. Pemerintah pun turut ambil peran dengan menyelenggarakan turnamen eSport pertama di Indonesia yaitu Piala Presiden Esports 2019.


 
4. Perangkat gaming yang semakin terjangkau
Seiring dengan berkembangnya teknologi smartphone, banyak juga para pengembang video gim yang menciptakan game terkini untuk smartphone, atau dikenal sebagai mobile gaming.

Tercatat dua online mobile game merajai kancah esport ataupun video gim di Indonesia di tahun 2018, yakni Mobile Legends dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) Mobile.
 
5. Akses internet stabil yang semakin luas
Penggunaan koneksi jaringan internet broadband yang semakin cepat dan meluas di Indonesia membuka peluang bagi game  streamer  untuk memperluas jangkauan penontonnya.

Pemerintah sejauh ini telah menyatakan komitmennya untuk memperluas akses internet broadband ke penjuru Indonesia demi menyongsong Indonesia sebagai perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara tahun 2020.

Nah, tunggu apalagi? Sekarang adalah saat yang tepat untuk kamu menjadi game streamer. Jadikan kegiatan main game kamu jadi menghasilkan!