ArenaLTE.com - Menurut data dari IDC, akan ada lebih banyak perusahaan di Indonesia yang memanfaatkan teknologi seperti cloud dan analitik, sehingga pengeluaran untuk layananan IT akan meningkat 61.1% di tahun 2020 hingga Rp 29 triliun dari Rp 18 triliun di tahun 2017.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus semakin giat dalam meningkatkan daya saingnya di tengah perubahan teknologi, bisnis, dan industri yang semakin cepat ini, salah satunya dengan memikirkan ulang sistem rantai suplainya.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang terjebak dengan sistem rantai suplai tradisional, yang didesain untuk mengatasi permasalahan masa lalu, bukannya tantangan masa depan. Untuk itu Oracle kembali memperbaharui solusi Oracle Supply Chain Management Cloud nya dengan tujuan agar sistem rantai suplai perusahaan dapat lebih terhubung, lincah, dan berorientasi pada pelanggan.
Rilis terbaru Oracle SCM Cloud memberdayakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah ini dan meningkatkan pelayanan pelanggan dengan cara mendukung model bisnis yang didorong oleh permintaan, selaras, dan terhubung secara digital.
Hasilnya, perusahaan dapat meningkatkan pelayanan pelanggan dan mengembangkan channel yang langsung ke pelanggan, selagi menghasilkan peningkatan margin, mengurangi biaya inventaris, dan meminimalisir disrupsi suplai.
“Pemimpin bisnis menyadari manfaat mendigitasi fungsi bisnis inti, salah satunya rantai suplai. Tapi masih banyak perusahaan yang kesulitan karena sistem rantai suplainya sudah ketinggalan jaman, yang didesain untuk permasalahan masa lalu, bukan tantangan masa depan,” kata Jon S. Chorley, Chief Sustainbility Officer dan Group Vice President, Supply Chain Management Product Strategy di Oracle.
“Oracle SCM Cloud dibangun dari bawah untuk cloud, agar dapat mendukung tantangan bisnis saat ini dan yang akan datang. Peningkatan ini lebih luas dan lebih dalam, menunjukkan komitmen kami untuk memberikan solusi rantai suplai terbaik, antara lain memberikan visibilitas, wawasan, serta kemampuan yang dibutuhkan perusahaan untuk bisa menyeimbangkan supply dan demand secara sukses, di antara rantai suplai global yang semakin rumit,” tutupnya.