ArenaLTE.com - Sejauh ini memori internal di smartphone paling mentok ada di kapasitas 128GB. Namun bukan Samsung namanya bila tak mampu membetot perhatian. Vendor asal Korea Selatan ini baru saja mengumumkan kapasitas memori internal smartphone hingga 256GB. Basis yang digunakan adalah chip memori internal UFS 2.0 yang dirancang untuk perangkat mobile high-end.
Dikutip dari Ubergizmo.com, Samsung juga mengumumkan bahwa produksi massal chip memori internal UFS 2.0 kini sedang berlangsung dan mereka berharap dalam waktu dekat akan digunakan di jajarang smartphone terbaru.
Dengan chip memori internal UFS 2.0, memungkinkan chip dapat membaca data hingga 850MB per detik, meletakkannya sejajar dengan sebagian SATA SSD untuk komputer, atau dalam beberapa kasus bahkan melebihi beberapa model yang lebih rendah-end. kecepatan sequential write juga bisa naik ke 260MB per detik. Dengan kemampuan membaca yang lebih tinggi, maka beragam aplikasi dan fitur yang terbilang berat dan membutuhkan resolusi tinggi dapat ditangani secara maksimal.
UFS (Universal Flash Storage) adalah teknologi yang didukung oleh Samsung Micron Nokia Hynux dan Toshiba. Dikembangkan bersama dengan standar JEDEC yang juga menerapkan standar eMMC. UFS 2.0 memiliki kecepatan 1,2GB/s (2x lebih cepat dari SSD di computer) atau 3x lebih cepat dari eMMC 5.0.
Baca juga: Harga Pre Order Samsung Galaxy S7 di Indonesia Mulai 8 Jutaan, Awas Kehabisan!
Walau memiliki kecepatan tranfer lebih baik, pengunakan power untuk internal memory UFS lebih hemat dibanding eMMC. Teknologi UFS nantinya akan mengantikan eMMC untuk tablet, smartphone bahkan kamera. Contoh saja, untuk merekam video 4K dengan 30 / 60 frame perdetik atau resolusi 720p untuk slow motion 240 frame perdetik bahkan 1080p 240 frame perdetik bisa dilakukan oleh perangkat mobile. Kecepatan tranfer data tidak akan melambat karena semua sudah sedemikian cepat. Baik processor sampai storage.
Kabar tidak menarik dari teknologi UFS adalah harga. Untuk tahun pertama diperkiurakan sangat mahal, tapi dengan pengunaan yang lebih besar akan menurunkan harga produksi UFS.