ArenaLTE.com - Tak hanya mengandalkan pada penjualan modem semata, Bolt juga menghadirkan smartphone untuk kelas menengah bawah, yakni ZTE E1. Ponsel pintar basis Android Lollipop yang dijual sekira Rp1 jutaan dan juga bisa dijadikan sebagai router WiFi dengan koneksi jaringan 4G LTE.

Memang secara deafult koneksi jaringan slot SIM Card 1 telah dikunci hanya untuk kartu Bolt saja, namun pengguna bisa menggunakan slot SIM Card 2 sebagai alternatif GSM dari operator lainnya. Hal ini juga untuk memberikan kemudahan ketika pengguna berpindah kekota yang belum tercoverage jaringan Bolt. Pasalnya, Internux selaku nama perusahaan hanya memiliki izin akses jaringan 4G di pita frekuensi 2.300 MHz yang masih terbatas penggunannya di beberapa area.

Beruntung, kami kedatangan produk review ZTE E1 yang memang dibundling dalam paket layanan jaringan Bolt. Berikut akan kami kupas sedikit tentang kehandalan maupun kekurangan produk berdasarkan experience pemakaian.

Desain

Jika dinilai dari desain yang diadopsi oleh ZTE E1, tentu ponsel ini masuk dalam kategori produk yang miliki desain cukup ergonomis. Dimensi 136 x 66 x 9,8 mm memang cukup handling saat dalam satu genggaman tangan, berat sekira 154 gram yang dimilikinya pun tidak membebankan penggunaan. Cukup nyaman digunakan saat berkendara dengan satu tangan, meski kami tidak merekomendasikan hal tersebut.

Beralih pada pilihan warna dan bahan produk, kami juga merasakan manfaat adopsi dan pemilihan bahan plastik warna hitam ini. Pasalnya, dengan warna hitam doff efek ponsel slip dalam penggunaan satu tangan bisa diminalisir, sehingga pengguna tidak perlu khawatir karena ponsel cukup kesat di satu tangan.

Peletakkan tombol pengaturan volume (+/ -) dan power yang juga bisa difungsikan untuk mengunci layar, memang tepat diletakkan di sebelah kanan bodi ponsel. Selain untuk aksesn cepat akses, hal tersebut juga memberikan penggunaan satu tangan yang cukup nyaman. Meski sayangnnya, kami kurang menyukai lubang konektor micro USB yang diletakkan pada bagian sisi kiri ponsel. Hal tersebut terasa sangat menganggu terutmma pemandangan dan penggunaan ketika ponsel di charge, yang terkadang digunakan untuk menelfon.

Layar

Jika menilai dimensi layar ponsel yang diadopsi oleh ZTe E1, tentu bisa terlihat bahwa 4,5 inci adalah ukuran yang memang dirasa kurang memuaskan saat ini. Terlebih beberapa vendor lain sudah menghadirkan produk di level harga yang sama, namun memiliki dimensi layar yang lebih besar. Karena hal tersebut sangat membantu untuk menikmati beberapa file multimedia yang ada.

Kekurangan lain pada sisi layar adalah dukungan resolusi yang masih sebatas WVGA, jauh dikatakan nyaman jika dipaksa memutar film HD. Hal tersebut juga tidak hanya terjadi pada saat memutar video rekaman maupun streaming Youtube, pada penggunaan diluar ruangan dengan tingkat cahaya berlebih juga cukup mengganggu. Terlalu banyak efek ghosting pada layar dan menimbulkan bayangan ganda yang muncul, mengaburkan menu dalam ponsel tersebut.

Camera

Seperti halnya pada kamera smartphone yang beredar saat ini, hadir dengan resolusi sensor 5MP. Tentunya dampak noise yang diberikan oleh ZTE E1 ini, sangat terasa pada setiap pengambilan gambar dalam kondisi cahaya lebih maupun kurang. Namun begitu, produsen tampaknya cukup cermat untuk menutupi kekurangan tersebut, dan menggantinya dengan beberapa mode fitur yang menarik.

Beberapa fitur kamera yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk memberikan varisi obyek gambar, adalah modus Normal, Auto, dan HDR. Serta fitur tambahan lainnya, seperti Panorama, Beauty, Smile, Photo Clear, Group, dan Starighten untuk memotong atau croping obyek gambar secara langsung setelah pengambilan gambar.

Namun uniknya, pada bagian kamera depan memiliki resolusi sensor kamera yang tidak berbeda dengan kamera utama yang terletak di bagian belakang ponsel, yakni sebesar 5MP. Tetapi sayang, hanya ada tiga fitur yang bisa digunakan untuk memberikan efek pewarnaan khusus gambar. Salah satunya adalah Normal, Beauty, dan Smile yang kami rasa cukup untuk menunjang aktivitas selife pengguna.

Multimedia

Secara default sistem akan menyimpan file video yang baru pertama dibuat dalam bentuk format file mp4, meski tidak memungkinkan beberapa file seperti 3GP, Mpeg bisa diputar juga di dalamnnya. Namun, dengan sistem operasi Android yang telah diadopsi oleh ZTE E1 ini, sepertinya kendala akan memutar file video khusus sepertinya bisa diatas dengan baik. Salah satunya adalah menggunakan aplikasi untuk mengubah format file video.

Ada dua alternatif file musik jenis Mp3 bisa diputar, salah satunya adalah pemutar musik maupun aplikasi Google Play Music yang sudah tertanam di dalam sistem E1 ini. Tetapi, jika pengguna bosan mendengarkan semua lagu simpanan tersebut, tentunya Radio adalah alternatif untuk pengganti yang secara otomatis telah tersedia di dalam ponsel ini. Namun, untuk mengakses aplikasi tersebut, pengguna harus terlebih dahulu menancapkan Jack Audio 3.5mm untuk bisa memutar radio sebagai antena pemancar aplikasi.

Performa

Untuk berpindah dari satu layer ke dalam layer lainnya saja, performa yang diberikan oleh ZTE E1 memang cukup responsif. Hal tersebut juga bisa dirasakan saat mengakses aplikasi satu ke aplikasi lainnya, melalui menu recent apps. Menu ini dapat diakses dengan menekan beberapa saat soft button disebelah kiri yang tepat berada di bawah layar, hal itu juga untuk melihat aplikasi yang terbuka sekaligus melakukan perpindahan aplikasi tersebut.

Pada bagian dapur pacu, ZTE E1 melalui aplikasi benchmark AnTuTu terbaca menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 410 yang memiliki kecepatan 1209MHz/ 1,2GHz dan menggunakan GPU Adreno 306 yang mampu membaca file sistem 64bit. Selain itu juga, didukung dengan memori RAM kapasitas 1GB dan memori penyimpanan sebesar 8GB.

Value for Money

Harga Rp1 jutaan yang ditawarkan Bolt, dirasa sebanding dengan fitur dan fungsi yang bisa dimaksimalkan pada smartphone ini. Cocok bagi pengguna pemula ponsel basis Android yang baru dan ingin mencoba fitur terdalam ponsel, terlebih OS yang dibawa sudah mengadopsi ke dalam versi tertinggi, yakni sudah masuk dalam versi Lollipop 5.0 terbaru.

Perlu dicatat, ZTE E1 atau powerphone yang diklaim oleh produsen memiliki dua fungsi perangkat berbeda, ponsel ini bisa dimanfaatkan untuk perangkat telekomunikasi serta juga bisa dijadikan sebagai modem WiFi router mobile. Namun tentunya, jangan berharap banyak untuk bisa dijadikan sebagai perangkat multimedia berkualitas, tentunya dengan resolusi kamera yang rendah dan dampak noise yang diberikan hal tersebut tidak bisa direkomendasikan.