Dalam laman engadget disebutkan bahwa OnePlus tengah ‘menghadapi masalah’ karena pengurangan jumlah tenaga kerja yang besar. Perusahaan hanya menyisakan sedikitnya tiga orang karyawan inti untuk mempertahankan pengoperasian di pasar masing-masing negara.
Seorang juru bicara perusahaan mengeluarkan pernyataan, menjelaskan bahwa PHK disebabkan oleh fase "restrukturisasi normal" di seluruh Eropa untuk fokus pada pasar yang lebih kuat. Tidak jelas persis berapa banyak karyawan yang diberhentikan, atau berapa banyak karyawan yang ingin dipekerjakan OnePlus saat ini.
Eropa adalah pasar yang sangat penting bagi kami dan telah sejak awal OnePlus [...] Kami melakukan beberapa restrukturisasi strategis di Eropa, dan bahkan merekrut di wilayah tersebut. - Juru bicara OnePlus
Tidak semua negara yang disinggahi OnePlus dikurangi jumlah karyawanya. Beberapa negara lain, seperti di Eropa, termasuk Denmark, Finlandia, Belanda dan Belgia tetap dipertahankan. Namun, perusahaan mengungkapkan bahwa beberapa karyawan juga diminta untuk pindah ke markas besar Uni Eropa spekulatif OnePlus baru dari London, Inggris ke Helsinki, Finlandia.
Berbeda dari keterangan perusahaan, Analis Ben Wood dari CSS Insight menjelaskan kemungkinan alasan perusahaan melakukan restrukturisasi adalah adanya penurunan penjualan di Inggris dan ketersediaan OnePlus 8 dengan satu operator, yakni Three UK. Baik EE dan O2 tidak lagi menjual ponsel OnePlus setelah seri OnePlus 7 Pro 5G dan OnePlus 6T.