ArenaLTE.com - Menyongsong kehadiran teknologi jaringan 5G, Nokia terus menghadirkan inovasi teknologi Nokia 5G. Sebelumnya Nokia 5G menhadirkan chipset ReefShark, yang secara dramatis mampu mengurangi ukuran, pengeluaran dan konsumsi daya dari jaringan operator dan memenuhi kebutuhan besar komputasi dan radio jaringan 5G.
Pada Juni 2017, Nokia memperkenalkan portfolio platform internet routing dengan silikon Nokia FP4, yang merupakan prosesor jaringan 2.4 Tbps pertama di dunia. Ini untuk menerapkan jaringan IP yang mendorong performa, skala, keamanan and fungsi untuk mendukung koneksi dan otomatisasi dari miliaran perangkat.
Dan kini Nokia kembali menghadirkan generasi baru lini Nokia Photonic Service Engine (PSE) dari prosesor sinyal digital super-coherent yang merupakan terobosan dalam cara jaringan optik menyediakan kapasitas dan jangkauan dengan biaya yang lebih hemat.
Nokia Photonic Service Engine 3 ini akan menjadi instrumen dalam evolusi penyedia jasa komunikasi (CSP) dan jaringan webscale untuk memenuhi kebutuhan trafik yang meningkat luar biasa dari video, cloud dan jaringan 5G dengan memaksimalkan kapasitas dan performa setiap link di jaringan optik.
Chipset ini tidak hanya memaksimalkan performa, tetapi juga dapat bekerja pada jarak berapapun dalam jaringan optik –mulai dari bawah tanah hingga bawah laut. PSE-3 ideal untuk perusahaan webscale yang ingin mendorong batas jaringan optik dan meningkatkan keuntungan mereka dari fiber yang mahal.
Dengan kemampuan programnya yang sangat besar namun sederhana, PSE-3 memberikan kesempatan ideal bagi operator jaringan untuk tumbuh melebihi fleksibilitas terbatas yaitu jaringan 100G/200G yang lazim saat ini, menuju skala yang besar dan jaringan yang siap berfungsi secara otomatis.
Dengan membalikkan gelombang kompleksitas yang terus meningkat dalam sistem Wavelength Division Multiplexing (WDM), PSE-3 menyediakan kapasitas panjang gelombang yang bisa disesuaikan dari 100G ke 600G dengan satu baud rate dan ukuran saluran dalam format modulasi yang seragam.
Ini menyederhanakan operasi dan perencanaan jaringan secara radikal, sekaligus memfasilitasi pekerjaan dinamis yang memungkinkan operator jaringan untuk menggelar layanan inovatif dengan biaya yang lebih sedikit.
Sam Bucci, head of optical networks Nokia, mengatakan “Photonic Service Engine 3 adalah puncak pencapaian dari riset dan pengalaman langsung membangun jaringan optik terluas dan kapasitas terbesar di dunia selama satu dekade. Pelanggan sekarang bisa memaksimalkan kapasitas dari setiap link di jaringan mereka, baik itu 10 km, 10.000 km atau lebih. Mereka akan dapat mengontrol pengeluaran serta menangani kebutuhan bandwidth yang besar untuk video, cloud, dan nirkabel 5G yang akan diterapkan segera.”