ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Akhir tahun waktunya tutup buku, dan bagi vendor ini saatnya momen untuk merilis kinerja penjualaanya. Kinerja penjualan yang direpresentasikan dalam pengapalan (shipping) menjadi parameter kekuatan suatu vendor dalam menghadapi kompetisi di industri. Bila Huawei belum lama mengumumkan pencapaian pengapalan 100 juta unit smartphone pada 18 Desember lalu, maka Meizu yang juga vendor asal Cina juga telah mengumumkan pencapaian pengapalannya pada akhir tahun 2015.

Mengutip sumber dari Gizmochina.com, Meizu telah mengumumkan angka pengapalan hingga 20 juta unit smartphone. Ini merupakan lompatan besar bagi perusahaan, mengingat pada tahun 2014 unit smartphone yang dikapalkan hanya mencapai 4,4 juta unit. Ini artinya ada kanaikan sampai 350 persen dari sisi penjualan. Meihat tren pertumbuhan yang meroket, Li Nan, VP Meizu mematok angka penjualan harus melebihi 25 juta unit untuk tahun 2016.

Dari kelas vendor, perusahaan ini memang tidak sebanding Samsung, Huawei, dan Apple. Di Cina, Meizu bersaing keras dengan Xiaomi yang tahun ini diperkirakan gagal memenuhi target penjualan. Diperkirakan mereka akan tetap bersaing di segmen menengah, pasalnya bila produksi ditingkatkan maka akan mengancam sisi kualitas.

Menghadapi tahun depan, komposisi produk yang akan diluncurkan akan mengkombinasikan seri Meizu MX dan Blue Charm, dengan komposisi 3 : 7, artinya sekitar 30 persen dari 25 juta unit smartphone yang diproduksi adalah seri MX dan sisanya adalah pada seri Blue Charm.

Sebagai informasi, di awal tahun Li Nan pernah mengatakan jika perusahaan mampu mempertahankan penjualan bulanan lebih dari 1 juta, hal tersebut diklaim akan membuat Xiaomi merasa terancam. Tidak hanya itu, Meizu juga membangun penjualannya dengan menerima suntikan dana dari Alibaba sebesar US$590 juta atau sekira Rp7,5 Triliun.

Raksasa e-commerce asal Negeri Tirai Bambu, Alibaba memang telah bergabung dengan Meizu untuk memperkuat bisnis sistem operasinya. Selain memperkuat bisnis sistem operasi, upaya tersebut juga diklaim untuk menekan kuatnya penetrasi Android di Cina.