ArenaLTE.com - Kuatnya persaingan di industri smartphone memberikan dampak kurang menyenangkan bagi sebagian produsen. Kali ini, hal tersebut menimpa LeeCo yang dikabarkan tengah mengalami hal krisis, bahkan rekening perusahaan dibekukan oleh Pemerintah China karena tidak bisa melakukan cicilan pembayaran hutang yang harus dilunasi.

LeeCo menggunakan kurang lebih USD6 miliar uang pinjaman untuk melakukan ekspansi ke pasar Amerika pada 2016. Namun sayangnya, menurut pimpinan perusahaan Jia Yueting dalam pertemuan para investor, diungkapkan telah melakukan kesalahan mengalokasikan dana.

Seperti dilansir dari laman Androidauthority, masalah kas yang tidak dipublikasi serius memberikan dampak hingga krisis muncul. Bisnis perusahaan dianggap gagal karena telah menggunakan uang tunai untuk melunasi pinjaman, sehingga memiliki dampak besar pada kegiatan operasi perusahaan.

Akibat dari kesalahan dan pembayaran pinjaman yang belum dibayar tersebut. Pengadilan Tinggi Rakyat Shanghai membekukan aset senilai USD182 juta yang dimiliki Yueting, Istrinya dan tiga afiliasi LeeCo lainnya. Hal tersebut diungkapkan dari sumber informasi dalam perusahaan yang menyatakan pembekuan telah dilakukan oleh pihak Bank China.

Pun demikian, LeeCo tetap berusaha bangkit dengan melakukan kerjasama dengan Bank Merchant China, untuk melakukan pembayaran dan menutupi hutang yang ada.

Di pasar Amerika sendiri, LeeCo pun diungkapkan tidak cukup beruntung dalam usahanya melakukan ekspansi. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan lebih, bahkan menjual kantor pusat yang megah di negara tersebut dan  juga melakukan PHK para pekerja Amerika.