ArenaLTE.com - Badak cula dua di benua Afrika mendapatkan bantuan teknologi Internet of things (iOT) dalam melindungi diri dari pemburu liar. Berkat sebuah proyek baru yang didukung oleh Humane Society International, yang disebut Project RAPID (Real-time Anti Poaching Intelligence Device), sebuah organisasi yang disebut Protect menggunakan sinyal satelit, monitor denyut jantung dan video streaming. Organisasi ini mendayagunakan Internet of Things di Afrika melindungi badak di bawah pemantauan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Internet of Things di Afrika melindungi badak dengan pengawasan konstan terhadap hewan. Ini memungkinkan tim anti-perburuan untuk memantau ratusan mil dari medan dengan mendapatkan pemberitahuan setiap kali monitor denyut jantung hewan berubah memberikan sinyal marabahaya. Tim kemudian dapat memeriksa kamera video yang telah ditanamkan dalam cula sekunder badak untuk melihat apakah hewan cantik tersebut terluka. Jika badak terluka, tim dari Protect akan datang ke koordinat GPS dengan helikopter.

Walaupun ide untuk menggunakan perangkat Internet of Things di Afrika untuk melindungi badak ini terdengar sederhana, namun pengimplementasiannya sangat sulit. Tim harus menangkap seekor badak hidup-hidup lalu memasang kamera di culanya. Tantangan teknis terbesar adalah konektivitas dan daya tahan baterai. Mengirim video bandwidth yang intensif dan tidak semua satelit mampu menawarkan transmisi bandwidth secara real-time, kalaupun ada yang mampu melakukannya kebanyakan harganya cukup mahal.

Ada juga pertanyaan tentang masa hidup baterai. GPS yang terpasang memiliki waktu 9 bulan atau selama setahun secara berkala, hewan harus ditangkap ulang kemudian dilakukan penggantian baterai. Namun dengan adanya video kamera dan alat monitor jantung bisa jadi baterai lebih cepat habis. Melihat kendala-kendala tadi, mengganti baterai pada satu ekor badak saja secara berkala tentu bukan perihal mudah.

Proyek RAPID adalah contoh penerapan manfaat dari Internet of Things di Afrika bagi keberlangsungan  hewan terlindungi. Dan siapa tahu, dalam perkembangannya sistem penggunaan IoT melindungi badak ini hanyalah sebuah langkah awal. Kedepannya bisa saja dengan kemajuan teknologi, daya tahan baterai juga transmisi real-time dapat lebih baik dan lebih murah. The Humane Society juga sudah mulai melakukan upaya serupa untuk harimau dan gajah.