Bagi Huawei, baru kali ini merilis sebuah “dream phone” di Indonesia. Sebelumnya masih sebatas kelas menengah atas. Dan Khing Seng sangat percaya diri, P20 Pro bakal menjadi jadi uberan para pecinta fotografi dan kaum professional, kalangan yang memang jadi target marketnya. “P20 Pro punya segalanya untuk kepuasan pecinta fotografi,” ucap Khing Seng lagi.
Sebenarnya, flagship phone Huawei ini ada dua varian, P20 Pro dan P20, yang spesifikasinya lebih rendah. Namun, Huawei Indonesia memutuskan hanya membawa P20 Pro saja. Menurut Khing Seng, untuk segmen premium, pengguna relative tidak terlalu sensitive pada harga. Tapi cenderung memilih spesifikasi yang paling tinggi. Sehingga, bila keduanya dihadirkan, versi yang lebih rendah (P20), diperkirakan akan kurang mendapat respon. “Jadi kami focus pada P20 Pro yang spesifikasinya paling bagus,” ungkap Khing Seng.
Kalaupun Huawei mengklaim seri P20 Pro adalah smartphone paling jago saat ini untuk urusan fotografi, ada benarnya juga. Lihatlah spesifikasi yang dimilikinya. Inilah smartphone pertama yang menggunakan triple kamera, buatan Leica pula. Satu kamera berukuran 40 Mpix RGB, satunya lagi 8 Mpix, dan kamera ketiga berukuran 20 Mpix monochrome.
Masing-masing kamera berfungsi untuk memaksimalkan hasil foto. Kamera 40 Mpix RGB yang memiliki aperture f/1.8, bertugas menangkap obyek utama secara detail. Bahkan ketika dalam kondisi low light sekalipun. Kamera 8 Mpix dengan lensa telephoto menjalankan fungsi zoom, untuk menjamin obyek foto tetap tajam meski diperbesar. Sementara kamera monochrome, bertugas memberi keseimbangan warna serta komposisi warna yang lebih detail dan natural.
Fitur AI (artificial intelligent) Master yang dimilikinya, secara cerdas akan mengatur settingan kamera sesuai dengan kondisi dan ambience saat pengambilan foto. Semisal mengambil foto saat sunset, kamera secara otomatis menyesuaikan komposisi foto, sehingga pengguna tak perlu repot-repot lagi mengatur settingan kamera, dan mengedit foto setelahnya, untuk menghasilkan sebuah foto berkelas. Ini yang disebut Khing Seng dengan, siapapun sekarang bisa menjadi seorang fotografer.
Sementara untuk video, dengan fitur slo-mo hingga 960 fps, mampu menghasilkan video gerak lambat yang nyaris sempurna. Gerakan obyek bisa terekam detail dalam gerakan lambat. Apalagi ada AI Image Stabilization, yang perekaman lebih stabil pada pengambilan gambar atau video di malam hari. Kemampuan ini membantu mengeliminasi penggunaan tripod.
Nah, kedahsyatan fitur kamera itu, dibungkus dalam desain super cantik. Hadir dengan warna twilight, yang disaput dengan warna gradasi dari biru ke ungu. Pergeseran warna akan terlihat sesuai arah mata melihatnya. Ini yang membuat P20 Pro seakan-akan bisa berganti-ganti warna.
Berbodi langsing dengan bezel super tipis, serta rasio screen to body yang besar, membuat smartphone ini memaksimalkan tampilan layar. Hanya ada notch, alias poni kecil berukuran 1.7 cm2 untuk lubang kamera. Selebihnya, panel bagian depan tersita oleh tampilan layar. Desain fashionable ini diperkuat dengan rating IP67 dan sertifikat IEC60529, yang membuatnya tahan air (dalam batas tertentu) serta tahan debu. Paling tidak, mengambil foto saat hujan gerimis masih oke.
Jeroannya dilengkapi chipset Kirin 970, chipset paling canggih dari Huawei yang mampu bekerja 25 kali lebih cepat, serta penggunaan daya yang 50 kali lebih efisien. Makanya, meski dipakai bekerja simultan, daya tahan baterai terhitung awet. Apalagi kapasitas baterai yang digunakan mencapai 4.000 mAh.
Smartphone flagship Huawei ini, dilepas ke pasaran dengan harga IDR11.999 juta. Sudah bisa dipesan pre-order di Lazada dan Erafone.com mulai tanggal 28 Juni hingga 4 Juli mendatang. Untuk program preorder ini, pemesan mendapat bonus satu set earphone serta cashback hingga satu juta rupiah.###
