ArenaLTE.com - Gegara sebal kucing peliharaannya sering membawa tikus, kadal, dan binatang lain yang jadi mangsa, masuk ke dalam rumah, seorang teknisi di Amerika, menciptakan “pintu kucing” yang digerakkan lewat teknologi AI (artificial intelligent). Pintu itu otomatis akan mengunci bila si kucing datang dan mau masuk dengan membawa mangsa di moncongnya.
 
Di luar negeri, pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, biasa membuat pintu kecil di bagian bawah pintu masuk rumah. Gunanya biar si binatang kesayangan bebas ke luar masuk rumah, tanpa harus membiarkan pintu rumah tetap terbuka, atau setiap kali harus membukakan pintu kalau si kucing mengeong-ngeong mau ke luar.
 
Memang akan memudahkan si kucing ke luar masuk. Tetapi juga tak bisa mengawasi kalau si kucing masuk sambil menggigit binatang kecil yang jadi mangsa di mulutnya. Dan sisa binatang mangsa di dalam rumah pasti akan merepotkan, karena bau dan kotor.
 
Ben Hamm, seorang senior product manager di Amazon, punya kucing peliharaan yang diberinya nama Metric. Dan Ben menemui masalah yang sama, kucingnya sering membawa bangkai hewan masuk ke dalam rumah. Itu yang membuatnya berpikir, bagaimana mengatasi persoalan ini. Dia memikirkan cara, bagaimana pintu kucing bisa terkunci otomatis kalau si Metric datang membawa mangsa.
 
Pertama, Ben mengumpulkan ribuan images Metric, terutama saat si kucing ke luar masuk rumah. Upaya yang dilakukannya selama berbulan-bulan tanpa lelah. Setelah itu, Ben membuat mekanisme pengunci pintu kucing. Ia memasang perangkat Arduino, sebagai mekanisme pengunci, memasang sebuah kamera DeppLens dari Amazon, di atas pintu kucing.
 
Berikutnya, memasukkan data ribuan foto, tepatnya 23 ribu image si Metric ke dalam platform machine learning Amazon yang disebut SageMaker. Image inilah yang digunakan untuk mengenali apakah si Metric datang membawa mangsa atau tidak. “Mesin ini akan mengenali, apakah Metric datang dengan “baik-baik” saja, atau hendak mengacaukan malam saya,” ujar Ben Hamm, saat berbicara di forum Ignite Seattle, tentang ciptaannya itu.
 
Jika Metric datang dengan seekor tikus mati dimulutnya, otomatis pintu akan terkunci untuknya. Dan Metric harus menunggu selama 15 menit di luar, sementara pesan teks akan dikirimkan ke ponsel ben Hamm sebagai notifikasi.


 
Pintu kucing yang ditenagai teknologi AI ini mungkin jadi solusi bagi Ben Hamm. Tetapi tidak bagi pemilik kucing lainnya. Karena ciptaan Ben Hamm hanya bisa mengenali Metric saja, tidak kucing lain. Namun tak menutup kemungkinan, alat ini bisa dikembangkan lebih jauh dengan mengenali kucing secara umum. Yang artinya, bisa dipakai semua pemilik kucing sedunia.
 
Sedunia? Entahlah dengan Indonesia. Karena kucing-kucing di sini punya seribu cara untuk masuk rumah, dan mengambil sepotong ikan goreng yang tergeletak di atas meja. Atau, mengacak-acak tempat sampah mencari sisa makanan.