Dikutip dari siaran pers Samsung yang belum lama dirilis, sang vendor memperjelas status Voluntary Recall atau penarikan unit secara sukarela di AS untuk Galaxy Note7. Sekitar 500 ribu unit Galaxy Note7 sudah disiapkan operator dan toko ritel di seluruh AS. Mulai 21 September, konsumen yang handsetnya bermasalah bisa menukarnya.
Dalam rilis yang sama, diungkap juga bahwa Galaxy Note7 akan mendapat update software dengan notifikasi buat smartphone bermasalah. Sementara smartphone yang ‘normal’ akan mendapat indicator ‘green battery’.
Berikut timeline dari isu Samsung Galaxy Note7.
September 2 – Samsung mengumumkan isu baterai dan menahan penjualan Note7
September 9 – Samsung dan CPSC (Consumer Product Safety Commission) di AS mengeluarkan peringatan “power down and stop use”.
September 15 – CPSC secara resmi mengumumkan recall
September 15 – program IMEI Check diluncurkan
September 20 – Update firmware dirilis untuk semua Note7 untuk melacak device yang bermasalah
September 21 – 500.000 unit replacement tersedia untuk ditukar di AS
Samsung mungkin tak akan menyangka kasus terbakarnya beberapa unit Galaxy Note7 memberi dampak yang begitu besar. Tak hanya heboh di industri smartphone, tetapi juga merembet ke industri penerbangan. Pelaku di sektor ini mengambil langkah pencegahan untuk menjaga penumpang dari potensi bahaya yang bisa terjadi.
Pihak Samsung sendiri mengklaim jika permasalahan ini sebenarnya mudah diatasi hanya dengan mengganti baterainya saja. Untuk kapasitas baterai Samsung Galaxy Note 7 dilengkapi Non-removable Li-Ion 3500 mAh battery. Namun kapasitas baterai sebesar 3,500 mAh yang tergolong standar, bahkan mungkin kecil jika melihat berbagai fitur dan performanya. Terlebih sekarang banyak kompetitor yang memakai baterai di atas 4.000 mAh. Galaxy Note 7 mendukung fitur fast charging dan wireless charging.
