ArenaLTE.com - Masih ingat sekitar tahun 2004 lalu, ketika fitur multimedia mulai diintegrasikan kedalam ponsel, fitur FM radio menjadi andalan vendor ponsel pada saat itu. Fitur FM Radio dalam ponsel terus berkembang, Sony Ericsson menjadi vendor pertama yang meluncurkan ponsel dengan teknologi RDS (Radio Data System) untuk kualitas suara lebih baik di radio FM melalui seri Sony Ericsson Walkman (R) W810 pada tahun 2005.

Hingga kini setelah hampir satu dekade, FM radio terus melekat sebagai fitur standar ponsel keluaran terbaru. Namun seiring dengan waktu yang terus berjalan dan teknologi yang terus berkembang, ponsel berubah menjadi smartpohne dan kebiasaan pengguna smartphone juga berubah. Fitur FM Radio tidak lagi populer, bahkan FM Radio kini merupakan salah satu fitur yang paling jarang digunakan didalam smartphone dan FM Radio bukan lagi fitur yang menjadi alasan utama sesorang untuk membeli smartphone tersebut.

Riset Pendengar FM Radio Di Indonesia


Fenomena ini diperkuat melalui sebuah riset yang pernah dilakukan Broadcasting Board of Governors sebuah badan yang menaungi lembaga-lembaga penyiaran internasional milik Amerika dan perusahaan riset Gallup yang mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan media lain, 87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih menggunakan media cetak untuk mendapatkan berita.

Jika pada 2010 50% penduduk Indonesia mendengarkan radio untuk mendapatkan berita, angka tersebut anjlok menjadi 31% pada 2011 dan terus merosot tinggal 24% pada tahun 2012. Kebiasaan ini dilakukan oleh 15% penduduk usia diatas 30 tahun, dan 30% usia muda (15 – 24 tahun). Survey juga menunjukkan terjadinya penurunan pada jumlah pendengar radio, dimana saat ini hanya 24% penduduk Indonesia yang menggunakan radio untuk mendapatkan informasi.

FM RadioTidak jauh berbeda dengan temuan Nielsen mengenai konsumen media di Indonesia yang menunjukkan bahwa televisi masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia (95%), disusul oleh Internet (33%), Radio (20%), Suratkabar (12%), Tabloid (6%) dan Majalah (5%).  Namun ketika dilihat lebih lanjut, ternyata terdapat perbedaan yang sangat menarik antara pola konsumsi media di kota-kota di Jawa bila dibandingkan dengan kota-kota di luar Jawa.

Diluar pulau Jawa, konsumsi media Televisi lebih tinggi sekitar (97%), disusul oleh Radio (37%), Internet (32%), Koran (26%), Bioskop (11%), Tabloid (9%) dan Majalah (5%). Sedangkan dalam hal konsumsi Radio, konsumen di luar Jawa tercatat lebih banyak mendengarkan radio (37%) dibandingkan dengan konsumen di Jawa (18%).

Konsumen di luar Jawa rata-rata mendengarkan Radio melalui pesawat radio, namun konsumen di Jawa lebih banyak mendengarkan radio melalui smartphone. Jika dilihat dari kebiasaan, Pop Indonesia dan Dangdut merupakan jenis musik yang banyak digemari oleh para pendengar radio. Penduduk luar Jawa lebih banyak mendengarkan radio di sore hari, sementara di Jawa pada pagi hari.

Tidak hanya di Indonesia, sebuah riset yang dilakukan VIP Media Research terhadap 1.346 orang pendengar radio di Amerika berusia 15-69 tahun yang memiliki fitur FM radio di smartphonennya juga menunjukkan bahwa 85 % dari mereka rata-rata mendengarkan radio selama 30 menit per hari. Dari 70 % pengguna ponsel tersebut, 17 % masih memiliki fitur FM Radio dan lebih dari setengahnya hampir tidak pernah mengaktifkan fitur tersebut. Alih-alih mendengarkan radio melalui fitur FM Radio yang tersedia di dalam smartphonenya, pendengar radio di Amerika lebih banyak menggunakan aplikasi Radio dan mendengarkannya secara streaming sebanyak 35 % atau dua kali lebih banyak atau aplikasi khusus stasiun radio tertentu hanya sebanyak 5 % saja.

FM RadioFM Radio Berganti Streaming Radio


Berdasarkan berbagai hasil riset tersebut, kejayaan radio di udara rupanya semakin memudar. Mungkin, orang saat ini hanya mendengarkan radio ketika berkendara mobil, untuk mendengarkan lagu pengusir kantuk atau mendengarkan info lalu-lintas. Hadirnya fitur FM Radio Built in dalam sebuah smartphone sudah tidak lagi menjadi faktor utama, bahkan beberapa smartphone keluaran terbaru seperti iPhone, Sony, HTC, Lenovo, Asus hingga Samsung Galaxy Series sudah mulai menghilangkan fitur FM Radio sebagai fitur standar mereka.

Peningkatan kepemilikan smartphone di Indonesia tidak lagi mengandalkan kehadiran fitur FM Radio built in didalamnya karena kini sudah banyak aplikasi streaming radio yang bisa digunakan untuk mendengarkan radio yang menggunakan data internet. Hampir semua stasiun radio juga sudah menawarkan layanan Streaming radio mereka yang juga bisa dinikmati melalui akses internet, apalagi sekarang sudah didukung dengan akses internet cepat 4G LTE yang menawarkan kenyamanan dalam melakukan streaming multimedia termasuk radio.

Namun proses konvergensi media radio ini tidak hanya sekedar memindahkan siaran dari gelombang radio ke gelombang internet saja, untuk meraih pendengar yang meningkat banyak stasiun radio harus mampu menyajikan content internet baik web maupun mobile yang lebih lengkap, kreatif, menghibur dan bermanfaat bagi pengaksesnya. Jika strategi yang dilakukan tepat, maka radio tidak akan menjadi barang antik sekedar mengisi sejarah.