ArenaLTE.com - Maunya mungkin tampil anti-mainstream, kali ya. Biar tampil beda dan mencolok dibanding yang lain. Tapi ya mbok bukan berarti mengabaikan prinsip-prinsip ergonomis dan kenyamaan penggunaan juga. Itulah yang dilakukan DOOV, pabrikan smartphone asal Cina, untu seri terbaru mereka.
 
Seri terbaru DOOV itu memang belum dirilis. Sedang dipersiapkan. Namun dari dokumen yang terdaftar di TENAA –lembaga sertifikasi Cina—didapat sebagian informasi spesifikasi dan desain hape tersebut, yang mengundang perhatian karena tampil nyeleneh.
 
Yang pertama adalah penempatan tombol finger print. Prinsip penempatan tombol pengenal sidik jari itu adalah, bisa dijangkau dengan mudah oleh jari. Untuk mencapai posisi ideal, pabrikan smartphone melakukan banyak riset dan percobaan. Hasilnya, dari peletakan di tombol home di bawah layar, beralih ke belakang –diletakkan secara simetris di tengah-tengah back cover, hingga yang terakhir, tren menempatkan di bawah layar (in-display inger print), serta menyatukannya pada tombol power di bagian samping.
 
Nah, DOOV tidak. Tombol itu diletakkan di dalam bidang lubang kamera, berdampingan dengan lubang-lubang kamera dan lampu flash. Masalahnya, bidang lubang  kamera itu berada di pojok kiri atas back cover –posisi bidang lubang kamera seperti ini cukup lumrah. Yang tidak lumrah adalah menyatukan tombol finger print di situ.
 
Mungkin tak begitu mengganggu aspek penampilan. Tetapi posisinya membuat jadi agak sulit dijangkau jari. Kurang ergonomis –makanya tak pernah ada sebelumnya pabrikan yang mengadopsi rancangan tombol finger print demikian.
 
Ditambah pula, body ponsel ini termasuk bongsor. Di atas rata-rata ukuran smartphone terkini. Ukurannya 179 x 87.3 x 9.6 mm. Makin susah saja buat jari menjangkau tombol finger print. Dan body bongsornya itu, pasti membuat ponsel terasa penuh di tangan dan agak repot ketika digenggam.
 
Ukuran layar juga “keluar” dari tren ukuran layar smartphone terkini. Berukuran 7.12 inchidengan resolusi 1080 x 2244 pixels, sangat lebar. Nyaman sih untuk mata. Tetapi ya itu tadi, membuat body bongsornya jadi agak susah digenggam.  Spesifikasi lain yang dimilikinya, dilengkapi prosesor delapan inti dengan kecepatan puncak 2.3 GHz, tanpa menyebut merek dan tipe SoC yang digunakan. Tapi, didukung oleh  8GB RAM dan 256 GB ROM. Plus satu slot untuk memori eksternal.
 
Dalam dokumen TENAA, lembaga paten dan merek Cina, disebutkan DOOV dilengkapi total tiga kamera. Dua di belakang dan 1 kamera selfie. Ada dua konfigurasi yang terdomentasi di TENAA, 16MP + 2MP dan 21MP + 2MP. Apakah ini maksudnya ada dua varian atau bukan, belum jelas juga.
 
Nah, pamungkas kenyelenehan ini adalah, DOOV akan dijalankan Android Versi 7.1.1 Nougat. Di saat yang lain mulai mencoba versi beta Android terbaru, Android 11 (yang punya nama internal Red Velvet), ini malah masih memakai Android jaman rikiplik.
 
Seandainya DOOV mampir ke Indonesia, mau tidak Anda membeli ponsel nyeleneh ini?