ArenaLTE.com - Pasar smartphone Tanah Air memang memiliki cakupan yang cukup luas, sehingga banyak pemain global maupun lokal berebut ceruk pasar di sini. Setiap pemain di industri memiliki strategi tersendiri untuk menarik minat konsumennya, hal demikian pun terjadi bagi produsen global maupun lokal. Untuk produsen lokal sendiri, seperti evercoss mengungkapkan bahwa strateginya untuk bertahan di pasar smartphone Tanah Air adalah tetap bermain di pasar IDR1,5 juta ke bawah. Mengapa demikian, apakah Evercoss kurang percaya diri?

Menurut Suryadi Willim, Head Marketing Communication Evercoss, saat di temui dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat (6/4/2018), mengungkapkan bahwa hal ini karena pasar sudah lebih mengenal Evercoss di level harga tersebut. Selain itu juga, ini bisa disebut sebagai strategi pasar di sela banyaknya pemain yang masuk ke Tanah Air dan berebut pasar di level harga lain.

“Strategi, akan fokus di pasar kita gak akan ikutan yang lain fokus di smartphone IDR3 jutaan. Kita lebih bermain di sektor smartphone IDR1,5 jutaan ke bawah. Karena emang dari dulu kita dikenal bahwa smartphone IDR1 jutaan sudah cukup baik, kita menang disitu jadi ingin lebih fokus di situ. Kalau melihat  pasar kita membedahnya lebih ke harga, jadi akan fokus ke pasar IDR1,5 jutaan bawah ini,” jelas Suryadi.

Menurutnya, dalam catatan analisa pasar yang diketahui saat ini bahwa pada industri smartphone di level harga IDR1,5 jutaan memiliki marketshare sebesar 20% hingga 30%. Sedangkan untuk Evercoss sendiri memiliki porsi sebesar 5%. “Pangsa pasarnya masih luas, kalau tidak salah pada 2017 lalu itu ada terjual sekitar 80 juta unit di Indonesia dan 5% itu adalah Evercoss,” ungkapnya.

Pun demikian, di sela himpitan dari banyak produsen yang ikut bermain di pasar smartphone Tanah Air, Evercoss mengakui pernah mengalami penurunan yang cukup drastis. Perusahaan yang sebelumnya memiliki pangsa besar mencapai belasan persen, diakuinya kini hanya tinggal jauh di bawahnya karena beberapa faktor.

“Kita pernah belasan persen marketsharenya, memang mengalami penurunan tapi ini bukan ancaman. Ini untuk dilihat dan belajar, saat mereka pada masuk kita akan bekerjasama dengan mereka brand-brand besar, seperti MediaTek, Foxconn agar tujuannya adalah agar produk kita selalu yang inovatif,” tegasnya

Dirinya optimis bahwa meski produk Evercoss hanya dibanderol sekitar harga IDR1,5 jutaan tapi tetap akan jadi yang lebih inovatif, terutama di level harga ini. ”Mereka jugakan kuat karena ada investor, sedang kita pribadi,” jelas Suryadi mengungkap faktor lainnya.

Evercoss sendiri tercatat pernah menghadirkan sebuah produk smartphone IDR2,5 jutaan, namun sayangnya pasar tidak menerima di level harga demikian, sehingga produk kurang diminati.

“Sebenarnya ini karena konsep brand, karena sebelumnya kita mencoba untuk menjual smartphone di IDR2,5 jutaan tapi ternyata yang lebih diterimanya IDR1,5 jutaan ke bawah ini. Tahun lalu Yang paling laris dulu itu ada Winner S4 harganya IDR999, dan U50 S+ lakunya karena viral karena di ketok palu itu kuat,” tuturnya.

Hadirkan Smartphone Poni

Rencananya, Evercoss diungkapkan akan merilis produk hingga akhir tahun ini ada sekitar 8 produk, diantaranya sudah bekerjasama dengan XL , yakni ( 4G Xtream dan 4G Xtream Plus). Sisanya produk lain akan dihadirkan hingga tahun ini.

“Lebih sedikit tahun ini, karena teknologinya sedang dikembangkan, beberapa produk sudah dikerjakan tahun kemarin. DI 2017 belum ada baru lagi, selain 4G Dual-On, Full Screen, Dual Camera,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini di pasar sedang tren smartphone poni, kemungkinan besar Evercoss akan menghadirkan smartphone tersebut. Ada rencana ke sana, karena dari 2 tahun lalu kita sudah menghadirkan teknologi premium atau lux-premium di smartphone terjangkau. Semacam smartphone poni murah terjangkau.