Ambisi Facebook untuk membuat dunia terhubung tampaknya tidak berhenti pada drone bertenaga surya, Aquila, yang disebut-sebut akan mampu membawa konektivitas Internet untuk daerah paling terpencil. Seperti dikutip dari laman Techrunch.com, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini juga mengungkap rencana teranyarnya, yakni proyek Terragraph dan ARIES. Keduanya akan difokuskan pada antena terestrial, namun masing-masing mengambil rute yang berbeda.
Baca juga: Facebook Dorong Ekonomi Digital dan Pertumbuhan UKM di IndonesiaTerragraph bakal disematkan pada tiang-tiang lampu serta perlengkapan lainnya di jalan dengan antena sehingga kota akan diselimuti WiFi. Sementara ARIES akan memberdayakan banyak antena yang dikemas ke dalam array raksasa, yang memungkinkan untuk mengarahkan konektivitas ke wilayah yang jauh.
Terragraph akan memungkinkan Facebook memanfaatkan pengetahuannya tentang SDN (software-define network), di samping standar WiGig yang notabene memiliki kemampuan untuk menangani tingkat transmisi hingga 7 Gbits. WiGig menggunakan pita frekuensi tanpa lisensi di 60 GHz, seperti pada rentang 2,5 GHz dan 5 GHz band yang digunakan pada frekuensi WiFi. Meskipun sinyal di frekuensi 60 GHz tidak bisa menembus dinding, tapi sinyal dapat menghantarkan data sejauh 200 sampai 250 meter . Inilah yang nantinya akan digunakan Facebook pada sistem Terragraph untuk menawarkan konektivitas tingkat jalan di daerah perkotaan.
Facebook berencana untuk menggelar proyek percontohan untuk Terragraph pada akhir tahun ini di San Jose, California. Apakah konsep anyar dari Facebook ini akan terealisasi, atukah sebatas uji coba? Kitan lihat saja tanggal mainnya.
-80x70.jpg)
-80x70.jpg)
