Dikutip dari Ubergizmo.com (28/9/2016), Snapdragon 600E dan 410E dirancang untuk bersanding pada berbagai peragkat non smartphone, seperti alat medis, set-top-box, sistem point of sale, robot industri, dan perangkat IoT lainnya. Snapdragon 600E adalah chip dengan empat inti prosesor Krait 300 berkecepatan 1,5GHz, yang menanamkan konektivitas Bluetooth 4, 802.11ac dan kemampuan pelacak posisi GPS.
Snapdragon 600E merupakan salah satu varian chip IoT tertinggi, dan pada umumnya terpasang pada perangkat yang mengandalkan performa untuk pemrosesan objek 3D. Komponen pendukungnya adalah GPU Adreno 320 yang telah dilengkapi teknologi Qualcomm Hexagon DSP.

Sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu, Qualcomm juga telah merilis chipset modem LTE IoT. Chipset tersebut adalah versi MDM9207-1 dan MDM9206. Pengenalan MDM9207-1 dan MDM9206 adalah langkah Qualcomm untuk memperluas pasar 4G LTE dan konektivitas seluler generasi lanjut. Chipset modem LTE Qualcomm untuk Internet of Things ini juga dianggap bisa jadi pelopor teknologi baru yang akan datang, bahkan digadang bakal melampaui kemampuan platform 5G pada dekade berikutnya.
Sesuai dengan informasi yang ada di laman Qualcomm, modem MDM9207-1 dibangun untuk aplikasi embedded IoT seperti smart metering, security, asset tracking, wearables, point-of-sale dan otomasi industri. Keberadaan chipset modem LTE Qualcomm untuk Internet of Things ini juga dapat mendukung koneksi yang handal dan hemat listrik untuk layanan cloud. Modem MDM9207-1 melayani konektivitas LTE Category 1 dengan kekuatan dan optimasi throughput, dan fitur lain yang disesuaikan.