ArenaLTE.com - Sejak rekor kecepatan 4G LTE (Long Term Evolution) tembus 1,22 Gbps oleh operator Deutsche Telekom bersama vendor Huawei, maka label turuan LTE, yakni LTE Advanced Pro (LTE-A Pro) mulai banyak diperbicangkan, terlebih setelah enam operator di dunia dipercaya akan melakukan komersialisasi pada akhir tahun ini. Setelah ada versi LTE-A, LTE-U, dan LTE-M, lantas apa yang dimaksud LTE-A Pro?
Menurut definisi kolektif oleh The 3rd Generation Partnership Project (3GPP), LTE Advanced Pro adalah kemampuan radio yang lebih ditingkatkan. LTE Advanced Pro akan membuat layanan broadband seluler para operator jaringan lebih efisien, memberikan kualitas lebih tinggi serta memungkinkan berbagai layanan baru pada jaringan-jaringan LTE. Intinya, LTE Advanced Pro akan membuat jalur komunikasi dan data 4G lebih cepat.
Selain Huawei yang namanya berkibar di Jerman, Nokia menawarkan LTE-Advanced Pro dengan 3D Beamforming. Teknologi ini memiliki kelebihan yaitu mampu menghasilkan kapasitas uplink empat kali lebih tinggi dan downlink tiga kali lebih besar pada spektrum TDD.LTE-Advanced Pro dengan 3D Beamforming memungkinkan carrier aggregation bahkan pada cell edge dengan menggunakan Inter-Site Carrier Aggregation dari LTE TDD dan FDD. Bahkan dengan Nokia Intelligent Beamforming mampu meningkatkan throughput cell edge dua kali lipat pada TDLTE, juga piranti lunak untuk akselerasi uplink 3x pada FDD-LTE.
Nokia mengklaim jaringan LTE FDD-LTE dan TD-LTE Nokia memilliki kinerja terbaik saat ini. Inter-Site Carrier Aggregation unik Nokia mengkombinasikan carrier TDD dan FDD dari base station berbeda yang berlokasi di situs-situs berbeda. Solusi ini akan menghasilkan throughput tinggi pada cell edge dengan menggunakan perangkat Release 10 yang telah ada. Intelligent Beamforming Nokia sekarang mencakup kapabilitas 84 (8 antena transmit dan 4 antena penerima) untuk TD-LTE yang akan meningkatkan rate cell edge dua kali lipat serta menghasilkan throughput sektor rata-rata 50 persen lebih tinggi.
Solusi juga mengimplementasi DL-CoMP (Coordinated MultiPoint) untuk meningkatkan efisiensi spektral cell edge sebesar 50 persen. Kapabilitas Beamforming terutama berguna di band-band tinggi untuk mendapatkan cakupan serta kapasitas lebih besar. Modulasi Uplink Carrier Aggregation dan 64QAM diperkenalkan melalui perangkat lunak dan dikombinasikan untuk menaikkan rate puncak data di cell-cell TDD-LTE hingga 150 Mbps, tiga kali kecepatan uplink maksimum daripada jaringan LTE biasa yang ada saat ini.
Mengikuti langkah adu cepat LTE, operator Dialog dan Mobitel (Sri Lanka), TDC (Denmark), SK Telecom (Korea Selatan), Swisscomm (Swiss), serta Telstra (Australia) dijawalkan akan melakukan uji coba dan roll out jaringan LTE-A Pro. GSA (Global mobile Supplier Association) memperidiksi pada akhir 2016 sudah ada operator yang melakukan komersialisasi LTE-A Pro dengan standar kecepatan Gbps.
LTE-A Pro, Lambang Supremasi Jaringan 4G
Artikel Menarik Lainnya:
- Wah! Ternyata Ada Kelemahan di Teknologi LTE
- UJI JARINGAN DI JALUR MUDIK (HARI-1) MENIKMATI 4G LTE TANPA PUTUS DARI XL DAN TELKOMSEL
- Adopsi 4G LTE & Peningkatan Smartphone Tingkatkan PDB Amerika
- Uniden UR7 HULK : Ponsel Lipat Android 4G LTE Untuk Pekerja Berat
- Teknologi 4G LTE Mendominasi Hingga 2022