Nah, siap-siaplah melupakan semua itu. Karena, sekarang kalian bisa melakukan itu hanya dengan menempelkan sidik jari. Maka tagihan otomatis terbayarkan. Canggih, kan?

Teknologi ini dikembangkan oleh Stahler, sebuah perusahaan teknologi asal Inggris. Nicholas Dryden, CEO Stahler, mengatakan, sudah bukan saatnya lagi orang diribetkan dengan system pembayaran yang ada. Menggesek kartu, memasukkan PIN, tanda tangan, dan sebagainya, dianggap sudah tidak praktis lagi. Saat ini, kata Dryden, orang perlu cara membayar yang praktis, ringkas, dan benar-benar aman.
Fingopay menggunakan data biometric, berupa pola pembuluh darah pengguna. Katie Williams, jubir Stahler menerangkan, pola pembuluh darah tiap individu berbeda-berbeda, dan dapat menjadi tanda pengenal yang otentik. Karena sifatnya yang khas, dan berada di bawah lapisan kulit, pola pembuluh darah ini tak dapat dipalsukan.
“Berbeda dengan pengenalan wajah yang lambat, atau sidik jari, retina mata dan suara yang masih dapat dipalsukan, pembuluh darah benar-benar tak bisa ditiru,” ujar Katie, seperti dikutip The Sun.

Sebagai pengganti alat EDC, digunakanlah pemindai infrared untuk membaca pola pembuluh darah pengguna yang ada di jari tangan. Alat pemindai ini ditempatkan di kasir-kasir toko atau restoran yang terdaftar sebagai merchant. Jadi, selesai berbelanja, konsumen tinggal meletakkan jari tangan di alat pemindai. Nanti sistem akan melakukan validasi.
Bila cocok, maka dana konsumen akan terdebet otomatis. Transaksi selesai, konsumen akan menerima email dari Fingopay sebagai verifikasi transaksi.
Dengan kemudahan dan integrasi ke perbankan, Fingopay diklaim bakal menjadi terobosan system pembayaran paling gampang dan paling aman. Orang tak perlu lagi membawa-bawa berbagai jenis kartu debit dan kartu kredit, tak usah khawatir kartu-kartu itu ketinggalan, atau hilang. Tak usah risau datanya dipalsukan dan dibajak. “Ini benar-benar aman,” kata Katie menandaskan.
Salah satu pengguna, Lucy Brooking, mengatakan, system yang ditawarkan Fingopay benar-benar mengagumkan. “Kita tak perlu khawatir kartu kredit dicopet atau hilang, tak khawatir lupa PIN, dan tak perlu khawatir keluar malam untuk belanja,” katanya, sembari menambahkan, bahayanya adalah, pengguna yang mabuk tak sadar berapa banyak ia belanja, dan asal main temple jari saja di pemindai. “Tahu-tahu tagihan membengkak,” ujar Lucy tertawa.
Team Stahler lantas mulai mengembangkan Fingopay sejak 2015 lalu. Dan baru tahun ini, system pembayaran lewat pemindaian data biometric pengguna mulai digunakan, setelah sebelumnya diuji coba dulu di satu cabang Costcutter, chain store di Inggris.
Uji coba ini melibatkan 400 siswa di Uxbridge, London Barat. Hasilnya berjalan baik. Karena itulah, saat ini Fingopay sudah resmi beroperasi di Inggris. Sudah ada sejumlah merchant dan lembaga keuangan yang bekerja sama. Termasuk di antaranya Visa. “Stahler telah menciptakan cara yang benar-benar baru untuk membayar,” sebut Visa dalam pernyataan resmi perusahaan itu.