ArenaLTE.com - Saat Samsung mengungkapkan bahwa Samsung Galaxy S9 akan membawa teknologi untuk membuat animasi emoji dari karakter penggunanya, rupanya cukup membuat heboh pasar. Ada dua hal yang menjadi perbincangan panjang saat itu, terlalu mengekor Apple dan perangkat menjadi mahal. Dan sayangnya, pembicaraan itu terus berlanjut hingga akhirnya fitur ini diungkapkan tidak buruk dari milik Apple di iPhone X, serta memboroskan baterai.
Hal itu pun diungkapkan banyak pengguna usai mereka bermain-main dengan AR Emoji yang ada dalam perangkat. Dan akhirnya banyak pertanyaan yang sekaligus bisa menjadi jawaban tentang bagaimana AE Emoji samsung begitu besar menyedot baterai, dan Animasi emoji Apple bisa lebih baik dari kembangan Samsung.
Melansir dari laman Androidauthority, diungkapkan bahwa dua hal penyebab terjadinya hal yang buruk pada baterai adalah karena piranti dalam Galaxy S9. Selain itu, kamera menjadi alasan mengapa iPhone X bisa lebih bagus menghasilkan emoji dari Samsung.
Sebagai informasi, dalam laman Cnet disebutkan bahwa Samsung memperoleh teknologi AR Emoji dari startup Loom.ai pada dua tahun lalu. Menurut perusahaan, startup ini tercatat cukup mengesankan dalam urusan teknologi ini. Hal itu terlihat dari daftar klien yang dimilikinya berasal dari perusahaan besar, seperti Lucasfilm, DreamWorks dan Disney. Bahkan CTO perusahaan disebutkan pernah menyabet piala Oscar dalam kategori teknis.
Hal tersebutlah yang mengesankan Samsung untuk mengakuisisi Startup ini. Cara kerja emoji yang dikembangkannya pun diungkapkan mirip kerja motion-capture dalam film besar yang dikembangkan Hollywood dan beberapa perusahaan film lainnya.
Pun demikian, cara kerja pembuatan AR emoji ini bergantung pada kumpulan sensor hebat yang tidak dimiliki Galaxy S9. Hal ini diungkapkan yang menjadi pembeda kualitas AR emoji Samsung dengan Apple dari sisi perangkat keras. Sensor yang menghadap depan pada iPhone X jauh lebih unggul dibanding pada sensor yang dimiliki Galaxy S9.
iPhone X dan fitur pemindaian wajah menjadi bukti kehebatan sensor ini. Perangkat cerdas ini mampu melakukan render 3D wajah pengguna dengan sangat baik. Render itu kemudian dapat dicetak menjadi Animoji, menciptakan faksimili yang memadai untuk Anda. Sedangkan pada Galaxy S9, hanya mampu membuat gambar 2D wajah. Sangat berbeda jauh.
Hasil tersebut bisa diakibatkan karena kesalahan Samsung dalam merancang sistem perangkat kerja. Jika Samsung merancang prosesnya secara berbeda, kode inti saat ini yang menciptakan AR Emoji mampu membuat gambar wajah Anda lebih nyata. Karena render dibutuhkan beberapa menit, bukan detik. Mungkin Samsung mengira bahwa pengguna lebih suka memiliki Emoji AR yang jelek namun cepat pada hitungan detik, daripada Emoji AR yang lumayan dalam beberapa menit.