4 Strategi Facebook Hentikan Penyebaran berita HOAX

ArenaLTE.com - Berita palsu (Hoax) sudah sejak lama menjadi alat untuk mencapai tujuan ekonomi atau politik tertentu dan kini mulai banyak menyebar di media sosial. Pelaku spam menggunakan berita hoax untuk menambah jumlah klik dan meraup keuntungan, dan berita hoax juga digunakan politisi dalam pemilihan umum yang sedang ramai sekaran ini.
 
Menyebarnya berita palsu (hoax) memberikan dampak buruk selaiin bagi masyarakat juga bagi Facebook sebagai salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia. Facebook terus berupaya semaksimal mungkin untuk menghentikan penyebaran berita palsu, dan mendorong jurnalisme berkualitas serta tingkat literasi berita pengguna.
 
Dalam keteranagnnya, Tessa Lyons, Product Manager facebook mengungkapkab beberapa startegi yang dilakukan oleh Facebook untuk menghentikan sepak terjang pelaku yang kerap menyebarluaskan berita palsu. Selain itu, pendekatan seperti ini mampu menurunkan jumlah jangkauan berita palsu secara drastis dan membantu orang untuk mendapat informasi terkini tanpa menghambat diskusi publik.
 
1. Menghapus akun dan konten yang melanggar kebijakan
Meskipun berita palsu sebenarnya tidak melanggar Standar Komunitas FB, tetapi berita palsu seringkali melanggar kebijakan FB dalam kategori lainnya, seperti spam, ujaran kebencian, atau akun palsu, sehingga FB menghapusnya.
 
Misalnya, jika FB menemukan sebuah Facebook Page yang seolah dikelola oleh orang Amerika, padahal sebenarnya dikelola orang dari Makedonia, maka Page tersebut melanggar persyaratan FB yang mengharuskan pengguna menggunakan identitas asli mereka dan tidak menyamar sebagai orang lain. Sehingga, FB akan menghapus Page tersebut secara keseluruhan, dan segera menghapus semua postingan mereka yang kemungkinan mengandung informasi palsu.
 
FB juga menggunakan mesin pembelajaran untuk membantu tim FB mendeteksi penipuan dan menegakkan kebijakan FB dalam menghilangkan spam. Kini FB memblokir jutaan akun palsu setiap hari bahkan pada saat mereka mencoba melakukan pendaftaran akun di Facebook.


 
2. Mengurangi penyebaran berita palsu dan konten yang tidak autentik
Banyak misinformasi yang tersebar di Facebook berlatarbelakang motif finansial, sama halnya dengan kasus spam email pada tahun 90-an. Jika pelaku spam bisa mendorong banyak orang untuk mengklik tautan berita palsu tersebut dan mengunjungi website mereka, maka mereka akan dapat meraup uang dari iklan yang mereka tampilkan di websitenya.
 
FB sudah mulai menerapkan pemberian sanksi untuk berita yang menggunakan clickbait, tautan spam yang dibagikan secara rutin, serta tautan yang mengarah ke halaman web berkualitas rendah, atau yang dikenal juga dengan sebutan “ladang iklan.”
 
FB juga telah mengambil tindakan terhadap Pages dan website yang berulang kali membagikan berita palsu, sehingga mengurangi penyebarannya di Kabar Beranda secara keseluruhan.
 
Selain itu, karena FB tidak ingin menghasilkan uang dari informasi yang tidak benar atau membantu mereka mendapatkan keuntungan, para penerbit ini pun tidak FB perbolehkan memasang iklan atau menggunakan fitur monetisasi FB seperti Artikel Instan (Instant Article).
 
Strategi lain yang telah FB lakukan di beberapa negara adalah menjalin kerja sama dengan third-party fact checker untuk meninjau dan menilai tingkat akurasi artikel dan postingan yang ada di Facebook. Rata-rata, upaya tersebut mampu mengurangi penyebaran berita palsu hingga lebih dari 80%.


 
3. Memberi informasi kepada pengguna mengenai konteks tambahan
FB sadar bahwa meskipun berbagai langkah telah FB ambil, kemungkinan besar pengguna masih akan menemukan konten yang menyesatkan di Facebook dan di internet pada umumnya. Untuk itu, FB berupaya membantu pengguna agar bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait apa yang mereka baca, percayai dan sebarkan. FB berupaya menciptakan program literasi berita dan membuat produk yang dapat menyajikan informasi lengkap di Kabar Beranda.
 
Sebagai contoh, FB baru-baru ini meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk tahu lebih banyak mengenai penerbit dan artikel yang mereka baca, seperti penerbit di Wikipedia. Fitur lainnya, yang bernama Artikel Terkait, menampilkan artikel dari para third-party fact checker tepat di bawah berita tentang topik yang sama. Jika third-party fact checker menandakan berita tersebut sebagai berita palsu, FB akan memberi notifikasi kepada orang yang mencoba membagikan berita tersebut bahwa ada banyak orang yang melaporkan berita itu
 
4. Selangkah lebih maju 
Saat FB berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi penyebaran misinformasi, para pihak yang bertentangan dengan FB akan selalu berusaha untuk mencari siasat baru. FB harus selangkah lebih maju, dan FB tidak bisa melakukan ini sendirian. FB bekerja sama dengan tim riset AI FB, belajar dari para akademisi, memperluas kemitraan FB dengan para third-party fact checker, dan berdiskusi dengan organisasi lainnya, termasuk platform lainnya, mengenai kerja sama yang dapat dilakukan bersama-sama.

Leave a Comment