Ketimbang Jadi Rongsok, Ubah Smartphone Lama Jadi CCTV

ArenaLTE.com - Punya smartphone android bekas dan masih bisa nyala, mau diapain? Dijual? Jangan-jangan ditawar dengan harga yang bikin nyesek dada. Jadi daripada mubazir, mending hape lama itu dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Dijadikan kamera keamanan, misalnya, yang berfungsi layaknya CCTV.
 
Dibanding CCTV yang tak ada suara, tidak bisa dimonitor secara mobile, dan tidak pula bisa dipantau secara live streaming, kamera keamanan dari smartphone lama ini bisa menyediakan semua fitur itu. Anda bisa memantau dari layar hape yang digunakan dan dibawa sehari-hari. Kondisi yang terekam oleh kamera bisa langsung dilihat (live). Anda bahkan tidak hanya bisa melihat situasi yang tertangkap kamera, namun juga bisa mendengar suara di sekitarnya. Bahkan, Anda bisa juga “berbicara” lewat kamera keamanan dari smartphone itu.
 
Misalkan, Anda taruh kamera keamanan itu dekat pintu masuk, lalu ada seorang pengantar barang datang mengetuk pintu. Anda bisa berbicara dengan dia, dan memberi tahu agar menaruh barang di dekat pintu misalnya. Atau ada tamu yang datang, Anda bisa memberitahu bahwa sedang tak ada orang di rumah.
 
Fitu lain yang cukup keren adalah, pendeteksi gerakan. Misalkan ada orang mencoba masuk ke dalam rumah, kamera akan menangkap gerakan itu, dan mengirim peringatan ke hape Anda. Kalau itu orang tak dikenal, Anda bisa menggertak lewat fitur audionya, “Hey, lagi ngapain lu?”
 
Nah, bila tertarik mencoba mengkonversi hape lama Anda menjadi kamera keamanan yang canggih, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:


 
Siapkan Smartphone: Perlu minimal dua smartphone. Satu smartphone lama yang akan difungsikan sebagai kamera pemantau, satu lagi smartphone baru (yang dipakai sehari-hari). Ingat, semuanya harus masih berfungsi dengan baik. Termasuk fitur kameranya.
 
Install Aplikasi Kamera Keamanan (Security-cam): Fungsi kamera keamanan ini dijalankan lewat aplikasi. Pergilah ke Play Store, cari aplikasi security-cam di sana. Akan muncul bejibun aplikasi seperti itu. Rata-rata menawarkan fitur yang hampir sama, seperti local streaming, cloud streaming, recording dan penyimpanan –baik di kartu memori maupun di cloud--, deteksi gerak dan peringatan. Pilih salah satunya.
 
Di sini kami mencoba Alfred Video Home Surveillance Camera/Baby Monitor, buatan Alfred System Inc. Menurut kami, aplikasi satu ini cukup layak dijadikan pilihan, karena, fiturnya lengkap, penerapannya cukup mudak, dan ukuran file-nya tak banyak menyita memori (hanya 16 MB). Selain Alfred, ada beberapa aplikasi lain yang juga cukup populer, seperti  Manything, Salient Eye, Presence, IP Webcam.
 
Install aplikasi Alfred pada kedua hape yang mau digunakan. Setelah di-install, pada hape baru (yang akan berfungsi sebagai pemantau dan pengendali) buka aplikasi, dan setelah melewati introduction, tap tombol Start. Berikutnya pilih Viewer, yang menandakan hape yang ini akan berfungsi sebagai perangkat monitor, setelah itu tap Next.
 
Nanti akan muncul halaman sign-in. Klik pilihan sign-in with Google (dalam hal ini mensyaratkan pengguna punya akun Google). Lantas masuklah dengan menggunakan akun Google Anda. Lakukan langkah yang sama pada hape lama. Namun pada pilihan Viewer dan Camera, pilih Camera –artinya hape lama ini akan berfungsi sebagai kamera pemantau. Dan sign-in menggunakan akun Google yang sama. Bila tahap ini sudah selesai, berarti kedua hape sudah siap beraksi sebagai perangkat security-cam.
 
Berikutnya, lakukan beberapa pengaturan mudah. Hidupkan fungsi pendeteksi gerak, pilih kamera yang digunakan, kamera depan atau kamera belakang, hidupkan pula fungsi audio agar Anda bisa mendengar dan berbicara lewa kamera keamanan. Bila dirasa perlu, hidupkan pula fitur continuous focus –kamera memfokus terus menerus, hidupkan pula moda otomatis, yang berfungsi menjalankan aplikasi secara otomatis sehabis hape di-restart. Atur resolusi gambar dan penggunaan passcode lock. 
 
Pada hape baru, lakukan pula beberapa pengaturan  tambahan. Anda bisa memilih menghidupkan atau mematikan notifikasi, memberi nama viewer, menambahkan daftar orang yang bisa mengakses video streaming dari kamera keamanan leeat fitur Trust Circle –Jadi tidak hanya Anda yang bisa memantau. Anda bisa pula memeriksa berapa kali koneksi dari smartphone lama hilang koneksi. Atur pula tingkat kepekaan pendeteksi gerak dan aktifkanfilter low-light, agar kamera tetap dapat menayangkan video dengan jelas meski suasana minim cahaya.   
 
Pilih Spot Untuk Menaruh Kamera: Setelah memastikan aplikasi berjalan lancar di kedua hape, berikutnya pilih tempat di mana Anda akan menaruh kamera lama sebagai security cam. Bisa di pintu masuk utama, halaman belakang, kamar, tempat menaruh barang-barang berharga, atau titik-titik penting yang menurut Anda perlu diawasi. Anda bisa menaruh security-cam ini di beberapa titik, kalau punya lebih dari satu smartphone jadul yang bisa digunakan.
 
Stabilkan dan Pasokan Daya: Untuk mendapatkan video streaming yang stabil, atau mencegah hape yang jadi kamera keamanan tergelincir, pakailah tripod untuk smartphone. Bisa juga menggunakan dudukan smartphone yang biasa digunakan dalam mobil. Hape lama umumnya belum dilengkapi dengan kamera sudut lebar, jadi kalau ingin memperluas sudut tangkap, bisa tambahkan asesoris lensa lebar di depan lensa kamera di hape.
 
Hape-hape lama juga umumnya punya kapasitas baterai terbatas. Sementara untuk berfungsi sebagai kamera keamanan, perlu beroperasi selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu, terus menerus. Solusiny? Selalu pasangkan kabel charger pada hape/kamera keamanan. Untuk itu, pilihlah tempat yang dekat colokan listrik, atau pakailah kabel panjang atau kabel roll.  
 

Leave a Comment